Interaksi Sosial Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Pasca Pembubaran

Penelitian ini memfokuskan pada  masalah bagaimana interaksi dan komunikasi Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Kabupaten Banyumas pasca pembubaran organisasi HTI. Pembubaran HTI ditandai dengan diterbitkannya Surat Keputusan Nomor AHU-30.AH.01.08 tahun 2017 tentang Pencabutan Keputusan Kemente...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Uus Uswatusolihah, Sangidun Sangidun
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Pusat Studi Gender dan Anak IAIN Purwokerto 2018-12-01
Series:Yinyang: Jurnal Studi Islam, Gender dan Anak
Subjects:
Online Access:https://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/yinyang/article/view/2108
_version_ 1797303738272055296
author Uus Uswatusolihah
Sangidun Sangidun
author_facet Uus Uswatusolihah
Sangidun Sangidun
author_sort Uus Uswatusolihah
collection DOAJ
description Penelitian ini memfokuskan pada  masalah bagaimana interaksi dan komunikasi Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Kabupaten Banyumas pasca pembubaran organisasi HTI. Pembubaran HTI ditandai dengan diterbitkannya Surat Keputusan Nomor AHU-30.AH.01.08 tahun 2017 tentang Pencabutan Keputusan Kementerian Hukum dan HAM nomor AHU-0028.60.10.2014 tentang pengesahan pendirian badan hukum perkumpulan HTI pada hari Rabu pada 19 Juli 2017 oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum dan HAM. Penelitian ini menemukan bahwa Muslimah Hizbut Tahrir Indoensia Kabupaten Banyumas mempersepsi bahwa pembubaran organisasinya merupakan sebuah tindakan sewenang-wenang pemerintah. Mereka menilai diri mereka sebagai kelompok yang terdzalimi, dan korban ketidakadilan penguasa, yang menurut penilaian mereka telah melakukan tindakan sewenang-wenang dan memandang segala permasalahan berdasarkan pemikiran dan sudut pandangnya sendiri. Kondisi ini justru membuat mereka menjalin hubungan yang semakin erat dengan sesama pengurus dan anggota mereka dengan tetap melakukan kegiatan namun tidak bersifat terbuka.  Interaksi sosial para muslimah HTI Kabupaten Banyumas memiliki dua bentuk, yakni interaksi sosial sebagai pengurus organisasi atau dalam hal ini komunikasi organisasi  dan interaksi sosial sebagai pribadi. Secara organisatoris, pihak MHTI merasakan ada perbedaan pola interaksi dan komunikasi dari beberapa organisasi lain terhadap organisasi HTI.  Namun secara individual dan pribadi hampir seluruh anggota MHTI Kabupaten Banyumas tetap berinteraksi sosial dengan warga mayarakat lain, baik dilingkungan tempat tinggalnya, maupun tempat kerjanya. Interaksi yang dilakukan adakalnya dalam bentuk kerja sama dan akomodasi. Para anggota muslimah HTI berusaha tidak membawa-bawa organisasi dalam interaksi sehari-hari.
first_indexed 2024-03-07T23:58:02Z
format Article
id doaj.art-9e21c5dfc06948cf9b72c1312235de57
institution Directory Open Access Journal
issn 1907-2791
2548-5385
language Indonesian
last_indexed 2024-03-07T23:58:02Z
publishDate 2018-12-01
publisher Pusat Studi Gender dan Anak IAIN Purwokerto
record_format Article
series Yinyang: Jurnal Studi Islam, Gender dan Anak
spelling doaj.art-9e21c5dfc06948cf9b72c1312235de572024-02-18T08:16:30ZindPusat Studi Gender dan Anak IAIN PurwokertoYinyang: Jurnal Studi Islam, Gender dan Anak1907-27912548-53852018-12-01132Interaksi Sosial Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Pasca PembubaranUus Uswatusolihah0Sangidun Sangidun1Fakultas Dakwah IAIN PurwokertoFakultas Dakwah IAIN Purwokerto Penelitian ini memfokuskan pada  masalah bagaimana interaksi dan komunikasi Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Kabupaten Banyumas pasca pembubaran organisasi HTI. Pembubaran HTI ditandai dengan diterbitkannya Surat Keputusan Nomor AHU-30.AH.01.08 tahun 2017 tentang Pencabutan Keputusan Kementerian Hukum dan HAM nomor AHU-0028.60.10.2014 tentang pengesahan pendirian badan hukum perkumpulan HTI pada hari Rabu pada 19 Juli 2017 oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum dan HAM. Penelitian ini menemukan bahwa Muslimah Hizbut Tahrir Indoensia Kabupaten Banyumas mempersepsi bahwa pembubaran organisasinya merupakan sebuah tindakan sewenang-wenang pemerintah. Mereka menilai diri mereka sebagai kelompok yang terdzalimi, dan korban ketidakadilan penguasa, yang menurut penilaian mereka telah melakukan tindakan sewenang-wenang dan memandang segala permasalahan berdasarkan pemikiran dan sudut pandangnya sendiri. Kondisi ini justru membuat mereka menjalin hubungan yang semakin erat dengan sesama pengurus dan anggota mereka dengan tetap melakukan kegiatan namun tidak bersifat terbuka.  Interaksi sosial para muslimah HTI Kabupaten Banyumas memiliki dua bentuk, yakni interaksi sosial sebagai pengurus organisasi atau dalam hal ini komunikasi organisasi  dan interaksi sosial sebagai pribadi. Secara organisatoris, pihak MHTI merasakan ada perbedaan pola interaksi dan komunikasi dari beberapa organisasi lain terhadap organisasi HTI.  Namun secara individual dan pribadi hampir seluruh anggota MHTI Kabupaten Banyumas tetap berinteraksi sosial dengan warga mayarakat lain, baik dilingkungan tempat tinggalnya, maupun tempat kerjanya. Interaksi yang dilakukan adakalnya dalam bentuk kerja sama dan akomodasi. Para anggota muslimah HTI berusaha tidak membawa-bawa organisasi dalam interaksi sehari-hari. https://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/yinyang/article/view/2108Interaksi SosialMuslimah HTI
spellingShingle Uus Uswatusolihah
Sangidun Sangidun
Interaksi Sosial Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Pasca Pembubaran
Yinyang: Jurnal Studi Islam, Gender dan Anak
Interaksi Sosial
Muslimah HTI
title Interaksi Sosial Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Pasca Pembubaran
title_full Interaksi Sosial Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Pasca Pembubaran
title_fullStr Interaksi Sosial Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Pasca Pembubaran
title_full_unstemmed Interaksi Sosial Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Pasca Pembubaran
title_short Interaksi Sosial Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Pasca Pembubaran
title_sort interaksi sosial muslimah hizbut tahrir indonesia mhti pasca pembubaran
topic Interaksi Sosial
Muslimah HTI
url https://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/yinyang/article/view/2108
work_keys_str_mv AT uususwatusolihah interaksisosialmuslimahhizbuttahririndonesiamhtipascapembubaran
AT sangidunsangidun interaksisosialmuslimahhizbuttahririndonesiamhtipascapembubaran