Ritual Mendoakan Sapi (Akandh path ghaia/menya) pada Etnis Punjabi di Kota Medan

Kota Medan dengan heterogenitasnya telah memunculkan ragam kebudayaan pada masing-masing suku bangsa di wilayahnya. Salah satunya ialah etnis Punjabi khususnya para peternak sapi/kerbau yang secara kontinu melaksanakan tradisi perayaan mendoakan sapi/ kerbau. Perayaan Akand path ghaia/menya dilaksan...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Puspitawati - Puspitawati, Ayu - Febryani
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Negeri Medan 2015-06-01
Series:Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology)
Subjects:
Online Access:https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/antrophos/article/view/5067
_version_ 1811212008347926528
author Puspitawati - Puspitawati
Ayu - Febryani
author_facet Puspitawati - Puspitawati
Ayu - Febryani
author_sort Puspitawati - Puspitawati
collection DOAJ
description Kota Medan dengan heterogenitasnya telah memunculkan ragam kebudayaan pada masing-masing suku bangsa di wilayahnya. Salah satunya ialah etnis Punjabi khususnya para peternak sapi/kerbau yang secara kontinu melaksanakan tradisi perayaan mendoakan sapi/ kerbau. Perayaan Akand path ghaia/menya dilaksanakan dengan membaca kitab Guru Granth Sahib selama ±48 jam atau tiga hari dua malam tanpa berhenti oleh lima orang pathee. Berdasarkan metode penelitian kualitatif dengan pen-dekatan etnografi diperoleh hasil penelitian sebagai berikut; Tradisi ini sudah berlangsung sejak tahun 1940-an yang dilaksana-kan dari rumah ke rumah. Kemudian sejak 1980-an sudah ditetapkan pelaksanaannya di rumah ibadah (Gurdwara). Secara umum tujuan dilaksanakannya tradisi ini sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas berkah yang telah diberikan kepada para peternak sapi Punjabi. Kegiatan inti ialah membaca kitab Guru Granth Sahib Ji dari mulai ibadah pagi/asa di var sampai dengan salok mahla nouva (pembacaan penutupan). Pihak yang terlibat adalah peternak sapi/kerbau, pathee (pembaca kitab Guru Granth Sahib), penGurus yayasan, sevadar, dan seluruh etnis Sikh Punjabi. Makna simbolis salah satunya terdapat pada pembagian Karah Parshad, pembacaan kitab, dan makanan di langgar yang tidak boleh berhenti/habis.   Kata Kunci: Tradisi; Akand Path Ghaia/Menya; Guru Granth Sahib
first_indexed 2024-04-12T05:21:30Z
format Article
id doaj.art-9ec12a5f1d2242a187ec59b2b3a8ba41
institution Directory Open Access Journal
issn 2460-4585
2460-4593
language Indonesian
last_indexed 2024-04-12T05:21:30Z
publishDate 2015-06-01
publisher Universitas Negeri Medan
record_format Article
series Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology)
spelling doaj.art-9ec12a5f1d2242a187ec59b2b3a8ba412022-12-22T03:46:26ZindUniversitas Negeri MedanAnthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology)2460-45852460-45932015-06-011110.24114/antro.v1i1.50674728Ritual Mendoakan Sapi (Akandh path ghaia/menya) pada Etnis Punjabi di Kota MedanPuspitawati - Puspitawati0Ayu - Febryani1Program Studi Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri MedanProgram Studi Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri MedanKota Medan dengan heterogenitasnya telah memunculkan ragam kebudayaan pada masing-masing suku bangsa di wilayahnya. Salah satunya ialah etnis Punjabi khususnya para peternak sapi/kerbau yang secara kontinu melaksanakan tradisi perayaan mendoakan sapi/ kerbau. Perayaan Akand path ghaia/menya dilaksanakan dengan membaca kitab Guru Granth Sahib selama ±48 jam atau tiga hari dua malam tanpa berhenti oleh lima orang pathee. Berdasarkan metode penelitian kualitatif dengan pen-dekatan etnografi diperoleh hasil penelitian sebagai berikut; Tradisi ini sudah berlangsung sejak tahun 1940-an yang dilaksana-kan dari rumah ke rumah. Kemudian sejak 1980-an sudah ditetapkan pelaksanaannya di rumah ibadah (Gurdwara). Secara umum tujuan dilaksanakannya tradisi ini sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas berkah yang telah diberikan kepada para peternak sapi Punjabi. Kegiatan inti ialah membaca kitab Guru Granth Sahib Ji dari mulai ibadah pagi/asa di var sampai dengan salok mahla nouva (pembacaan penutupan). Pihak yang terlibat adalah peternak sapi/kerbau, pathee (pembaca kitab Guru Granth Sahib), penGurus yayasan, sevadar, dan seluruh etnis Sikh Punjabi. Makna simbolis salah satunya terdapat pada pembagian Karah Parshad, pembacaan kitab, dan makanan di langgar yang tidak boleh berhenti/habis.   Kata Kunci: Tradisi; Akand Path Ghaia/Menya; Guru Granth Sahibhttps://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/antrophos/article/view/5067TradisiAkand Path Ghaia/MenyaGuru Granth Sahib
spellingShingle Puspitawati - Puspitawati
Ayu - Febryani
Ritual Mendoakan Sapi (Akandh path ghaia/menya) pada Etnis Punjabi di Kota Medan
Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology)
Tradisi
Akand Path Ghaia/Menya
Guru Granth Sahib
title Ritual Mendoakan Sapi (Akandh path ghaia/menya) pada Etnis Punjabi di Kota Medan
title_full Ritual Mendoakan Sapi (Akandh path ghaia/menya) pada Etnis Punjabi di Kota Medan
title_fullStr Ritual Mendoakan Sapi (Akandh path ghaia/menya) pada Etnis Punjabi di Kota Medan
title_full_unstemmed Ritual Mendoakan Sapi (Akandh path ghaia/menya) pada Etnis Punjabi di Kota Medan
title_short Ritual Mendoakan Sapi (Akandh path ghaia/menya) pada Etnis Punjabi di Kota Medan
title_sort ritual mendoakan sapi akandh path ghaia menya pada etnis punjabi di kota medan
topic Tradisi
Akand Path Ghaia/Menya
Guru Granth Sahib
url https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/antrophos/article/view/5067
work_keys_str_mv AT puspitawatipuspitawati ritualmendoakansapiakandhpathghaiamenyapadaetnispunjabidikotamedan
AT ayufebryani ritualmendoakansapiakandhpathghaiamenyapadaetnispunjabidikotamedan