POTRET PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MASA PANDEMI

Situasi pandemi yang melanda dunia mengharuskan berbagai upaya inovatif agar pembelajaran dapat terlaksana secara optimal. Pembelajaran daring (dalam jaringan) menjadi pilihan untuk meminimalisir interaksi dan mengurangi tingkat resiko kesehatan. Namun demikian, banyak kendala yang dialami guru agar...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Andi Saparuddin Nur
Format: Article
Language:English
Published: Pattimura University 2021-09-01
Series:Jupitek
Subjects:
Online Access:https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/jupitek/article/view/4208
Description
Summary:Situasi pandemi yang melanda dunia mengharuskan berbagai upaya inovatif agar pembelajaran dapat terlaksana secara optimal. Pembelajaran daring (dalam jaringan) menjadi pilihan untuk meminimalisir interaksi dan mengurangi tingkat resiko kesehatan. Namun demikian, banyak kendala yang dialami guru agar dapat menjangkau setiap siswa menggunakan pembelajaran daring, khususnya pada mata pelajaran matematika. Berbagai simbol, dan rumus matematika menyulitkan siswa tanpa adanya penjelasan dari guru. Pembelajaran tatap muka terbatas secara bertahap mulai dilakukan untuk mengantisipasi kelemahan pembelajaran daring. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tantangan dan peluang pembelajaran matematika pada masa pandemi. Penelitian ini melibatkan siswa SMP di Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan yang berjumlah 142. Instrumen penelitian menggunakan lembar angket melalui google form atau penyebaran kuesioner secara langsung. Data yang telah terkumpul dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar siswa mengalami keterbatasan akses pembelajaran matematika secara daring pada masa pandemi. Faktor kesulitan jaringan, dan penghasilan orang tua menjadi kendala utama pembelajaran daring, khususnya di daerah pedesaan. Namun demikian, pembelajaran daring dapat menjadi pendekatan alternatif pada masa pandemi, khususnya di sekolah dengan jangkauan internet berkualitas baik. Sebagian besar siswa menganggap pembelajaran tatap muka terbatas, dan pembelajaran kombinasi sebagai metode paling baik diterapkan pada masa pandemi
ISSN:2655-2841
2655-6464