Studi Eksperimen Variasi Beban Pendinginan pada Evaporator Mesin Pendingin Difusi Absorpsi R22-DMF

Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis, sehingga lebih dibutuhkan sistem pendingin daripada sistem pemanas. Salah satu teknologi pendinginan yang dapat digunakan adalah DAR (Diffusion Absorbtion refrigeration). Berbeda dengan sistem kompresi uap, sistem refrigerasi difusi absorbsi tidak meng...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Akhmad Syukri Maulana, Ary Bachtiar Khrisna Putra
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) 2015-03-01
Series:Jurnal Teknik ITS
Subjects:
Online Access:http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/8675
_version_ 1828340686982742016
author Akhmad Syukri Maulana
Ary Bachtiar Khrisna Putra
author_facet Akhmad Syukri Maulana
Ary Bachtiar Khrisna Putra
author_sort Akhmad Syukri Maulana
collection DOAJ
description Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis, sehingga lebih dibutuhkan sistem pendingin daripada sistem pemanas. Salah satu teknologi pendinginan yang dapat digunakan adalah DAR (Diffusion Absorbtion refrigeration). Berbeda dengan sistem kompresi uap, sistem refrigerasi difusi absorbsi tidak menggunakan kompresor, namun menggunakan generator sebagai penggantinya. Namun seiring waktu, sistem pendingin absorbsi mulai ditinggalkan karena memiliki COP (Coeffisient Of Performance) yang relatif kecil. Pada penelitian kali ini pasangan refrijeran dan absorben yang digunakan adalah R22 dan DMF (Dhymethylformamyde) dengan konsentrasi R22 sebesar 60%. Penelitian dilakukan dengan memvariasikan beban pendinginan pada kabin evaporator dengan memasang heater elektrik yang dilengkapi dengan voltage regulator.  Terdapat tiga variasi beban pendinginan yang akan dilakukan yaitu beban pertama dengan mengkondisikan beban heater electric 0 watt (tanpa beban), beban kedua dengan beban 7,84 watt, dan beban ketiga 15,68 watt. Hasil yang diperoleh dari pengujian beban pendinginan pada evaporator, yaitu semakin tinggi beban pendinginan maka COP dari sistem pendingin akan semakin tinggi. Adapun hasil performa optimum yang didapatkan antara lain: Q<sub>gen</sub> optimum adalah 337.417 watt, laju alir massa refrijeran ( ) optimum adalah 0.679 gram/s. Panas yang diserap evaporator (Q<sub>evap</sub>) optimum adalah 130.604 Watt. Coefficient Of Performance (COP) optimum 0.398. Panas yang dibuang kondensor (Q<sub>cond</sub>) maksimum 132.026 Watt.
first_indexed 2024-04-13T22:59:46Z
format Article
id doaj.art-a0eb0cb38b7d440eaa914aa1ef455355
institution Directory Open Access Journal
issn 2301-9271
2337-3539
language Indonesian
last_indexed 2024-04-13T22:59:46Z
publishDate 2015-03-01
publisher Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M)
record_format Article
series Jurnal Teknik ITS
spelling doaj.art-a0eb0cb38b7d440eaa914aa1ef4553552022-12-22T02:25:53ZindLembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M)Jurnal Teknik ITS2301-92712337-35392015-03-01411534Studi Eksperimen Variasi Beban Pendinginan pada Evaporator Mesin Pendingin Difusi Absorpsi R22-DMFAkhmad Syukri Maulana0Ary Bachtiar Khrisna Putra1Institut Teknologi Sepuluh Nopember SurabayaInstitut Teknologi Sepuluh Nopember SurabayaIndonesia merupakan negara dengan iklim tropis, sehingga lebih dibutuhkan sistem pendingin daripada sistem pemanas. Salah satu teknologi pendinginan yang dapat digunakan adalah DAR (Diffusion Absorbtion refrigeration). Berbeda dengan sistem kompresi uap, sistem refrigerasi difusi absorbsi tidak menggunakan kompresor, namun menggunakan generator sebagai penggantinya. Namun seiring waktu, sistem pendingin absorbsi mulai ditinggalkan karena memiliki COP (Coeffisient Of Performance) yang relatif kecil. Pada penelitian kali ini pasangan refrijeran dan absorben yang digunakan adalah R22 dan DMF (Dhymethylformamyde) dengan konsentrasi R22 sebesar 60%. Penelitian dilakukan dengan memvariasikan beban pendinginan pada kabin evaporator dengan memasang heater elektrik yang dilengkapi dengan voltage regulator.  Terdapat tiga variasi beban pendinginan yang akan dilakukan yaitu beban pertama dengan mengkondisikan beban heater electric 0 watt (tanpa beban), beban kedua dengan beban 7,84 watt, dan beban ketiga 15,68 watt. Hasil yang diperoleh dari pengujian beban pendinginan pada evaporator, yaitu semakin tinggi beban pendinginan maka COP dari sistem pendingin akan semakin tinggi. Adapun hasil performa optimum yang didapatkan antara lain: Q<sub>gen</sub> optimum adalah 337.417 watt, laju alir massa refrijeran ( ) optimum adalah 0.679 gram/s. Panas yang diserap evaporator (Q<sub>evap</sub>) optimum adalah 130.604 Watt. Coefficient Of Performance (COP) optimum 0.398. Panas yang dibuang kondensor (Q<sub>cond</sub>) maksimum 132.026 Watt.http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/8675DARR-22DMFPerformasiCOPBeban PendinginanEvaporator
spellingShingle Akhmad Syukri Maulana
Ary Bachtiar Khrisna Putra
Studi Eksperimen Variasi Beban Pendinginan pada Evaporator Mesin Pendingin Difusi Absorpsi R22-DMF
Jurnal Teknik ITS
DAR
R-22
DMF
Performasi
COP
Beban Pendinginan
Evaporator
title Studi Eksperimen Variasi Beban Pendinginan pada Evaporator Mesin Pendingin Difusi Absorpsi R22-DMF
title_full Studi Eksperimen Variasi Beban Pendinginan pada Evaporator Mesin Pendingin Difusi Absorpsi R22-DMF
title_fullStr Studi Eksperimen Variasi Beban Pendinginan pada Evaporator Mesin Pendingin Difusi Absorpsi R22-DMF
title_full_unstemmed Studi Eksperimen Variasi Beban Pendinginan pada Evaporator Mesin Pendingin Difusi Absorpsi R22-DMF
title_short Studi Eksperimen Variasi Beban Pendinginan pada Evaporator Mesin Pendingin Difusi Absorpsi R22-DMF
title_sort studi eksperimen variasi beban pendinginan pada evaporator mesin pendingin difusi absorpsi r22 dmf
topic DAR
R-22
DMF
Performasi
COP
Beban Pendinginan
Evaporator
url http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/8675
work_keys_str_mv AT akhmadsyukrimaulana studieksperimenvariasibebanpendinginanpadaevaporatormesinpendingindifusiabsorpsir22dmf
AT arybachtiarkhrisnaputra studieksperimenvariasibebanpendinginanpadaevaporatormesinpendingindifusiabsorpsir22dmf