FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RS. MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Latar Belakang: Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir. Prevalensi BBLR diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 3,3%-38% da...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Susmita Susmita
Format: Article
Language:English
Published: LP2MI IKesT Muhammadiyah Palembang 2019-11-01
Series:Masker Medika
Subjects:
Online Access:https://jmm.ikestmp.ac.id/index.php/maskermedika/article/view/313
_version_ 1798028411464056832
author Susmita Susmita
author_facet Susmita Susmita
author_sort Susmita Susmita
collection DOAJ
description Latar Belakang: Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir. Prevalensi BBLR diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 3,3%-38% dan lebih sering terjadi di negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah. Berdasarkan data rekam medik RS. Muhammadiyah Palembang jumlah neonatal yang mengalami BBLR pada tahun 2015 sebesar 163 kasus, tahun 2016 sebesar 179 kasus dan tahun 2017 sebesar 253 kasus dari. Tujuan: dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat lahir rendah di RS. Muhammadiyah Palembang Tahun 2017. Metode: Desain penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan rancangan penelitian Case Control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi baru lahir yang dirawat diruang perinatal RS Muhammadiyah Palembang Tahun 2017. Sampel penelitian yaitu kasus: kontrol perbandingan 1 : 1. Subjek penelitian kasus yaitu bayi berat lahir rendah berjumlah 84 bayi dan kontrol yaitu bayi baru lahir normal berjumlah 84 bayi. Tehnik pengambilan sampel secara systematic random sampling. Analisa yang digunakan univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square. Berdasarkan analisa univariat didapatkan BBLR berjumlah 84 (50%), BBLN 84 (50%), risiko (umur <20 dan > 35 tahun) 46 (27,4%), tidak risiko (umur 20-35 tahun) 122 (72,6%), paritas (risiko ≥ 3 anak) 78 (46,4%), paritas (tidak risiko < 3 anak) 90 (53,6%), pendidikan rendah ( 75 (44,6%), pendidikan tinggi 93 (55,4%), tidak bekerja 153 (91,1%) dan bekerja 15( 8,9%). Berdasarkan analisa bivariat didapatkan hasil terdapat hubungan antara umur ibu dengan BBLR di RS. Muhammadiyah Palembang dengan p value = 0,003, tidak ada hubungan paritas dengan BBLR di RS. Muhammadiyah Palembang dengan p value = 0,643, tidak terdapat hubungan antara pendidikan dengan BBLR di RS. Muhammadiyah Palembang dengan p value = 0,756, dan terdapat hubungan antara pekerjaan dengan BBLR di RS. Muhammadiyah Palembang dengan p value = 0,001. Disarankan kepada petugas kesehatan untuk memberikan upaya pencegahan untuk mengurangi angka kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) Low birth weight babies (LBW) are babies with a birth weight of less than 2500 grams regardless of gestation. Birth weight is the weight of the baby weighed in 1 (one) hour after birth. The prevalence of LBW is estimated at 15% of all births in the world with a limit of 3.3% -38% and is more common in developing countries or low socio-economics. Based on record data medical hospital. Muhammadiyah Palembang the number of neonates who experienced LBW in 2015 amounted to 163 cases, in 2016 amounted to 179 cases and in the period January - December 2017 amounted to 253 cases. The purpose of this study was to determine the factors associated with the incidence of low birth weight babies in hospitals. Muhammadiyah Palembang. The design of this study uses analytical survey method with Case Control research design. This study uses secondary data. The population in this study were all newborns who were treated in the perinatal room of the Muhammadiyah Hospital with a period of January 1 to December 31, 2017. The study sample was a case: control ratio 1: 1. Case research subjects namely low birth weight babies were 84 infants and controls were infants normal number of 84 newborns .. Technique of taking samples by systematic random sampling. The analysis used univariate and bivariate with Chi-Square test. Based on univariate analysis, LBW was 84 (50%), LBW 84 (50%), risk (age <20 and> 35 years) 46 (27.4%), no risk (age 2035 years) 122 (72, 6%), parity (risk ≥ 3 children) 78 (46.4%), parity (no risk <3 children) 90 (53.6%), low education (75 (44.6%), higher education 93 ( 55.4%), not working 153 (91.1%) and working 15 (8.9%). Based on bivariate analysis, results showed that there was a relationship between the age of mothers with LBW in Muhammadiyah Palembang Hospital with p value = 0.003, none the relationship between parity with LBW in Muhammadiyah Hospital Palembang with p value = 0.643, there is no correlation between LBW education in Muhammadiyah Palembang Hospital with p value = 0.756, and there is a relationship between work with LBW in Muhammadiyah Palembang Hospital with p value = 0.001 It is recommended to health workers to provide preventive efforts to reduce the incidence of low birth weight babies (LBW).
first_indexed 2024-04-11T19:07:35Z
format Article
id doaj.art-a3164aa6dd1e4bddbdd044d6707e704b
institution Directory Open Access Journal
issn 2301-8631
2654-8658
language English
last_indexed 2024-04-11T19:07:35Z
publishDate 2019-11-01
publisher LP2MI IKesT Muhammadiyah Palembang
record_format Article
series Masker Medika
spelling doaj.art-a3164aa6dd1e4bddbdd044d6707e704b2022-12-22T04:07:42ZengLP2MI IKesT Muhammadiyah PalembangMasker Medika2301-86312654-86582019-11-0171159167313FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RS. MUHAMMADIYAH PALEMBANGSusmita Susmita0STIK Bina Husada PalembangLatar Belakang: Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir. Prevalensi BBLR diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 3,3%-38% dan lebih sering terjadi di negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah. Berdasarkan data rekam medik RS. Muhammadiyah Palembang jumlah neonatal yang mengalami BBLR pada tahun 2015 sebesar 163 kasus, tahun 2016 sebesar 179 kasus dan tahun 2017 sebesar 253 kasus dari. Tujuan: dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat lahir rendah di RS. Muhammadiyah Palembang Tahun 2017. Metode: Desain penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan rancangan penelitian Case Control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi baru lahir yang dirawat diruang perinatal RS Muhammadiyah Palembang Tahun 2017. Sampel penelitian yaitu kasus: kontrol perbandingan 1 : 1. Subjek penelitian kasus yaitu bayi berat lahir rendah berjumlah 84 bayi dan kontrol yaitu bayi baru lahir normal berjumlah 84 bayi. Tehnik pengambilan sampel secara systematic random sampling. Analisa yang digunakan univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square. Berdasarkan analisa univariat didapatkan BBLR berjumlah 84 (50%), BBLN 84 (50%), risiko (umur <20 dan > 35 tahun) 46 (27,4%), tidak risiko (umur 20-35 tahun) 122 (72,6%), paritas (risiko ≥ 3 anak) 78 (46,4%), paritas (tidak risiko < 3 anak) 90 (53,6%), pendidikan rendah ( 75 (44,6%), pendidikan tinggi 93 (55,4%), tidak bekerja 153 (91,1%) dan bekerja 15( 8,9%). Berdasarkan analisa bivariat didapatkan hasil terdapat hubungan antara umur ibu dengan BBLR di RS. Muhammadiyah Palembang dengan p value = 0,003, tidak ada hubungan paritas dengan BBLR di RS. Muhammadiyah Palembang dengan p value = 0,643, tidak terdapat hubungan antara pendidikan dengan BBLR di RS. Muhammadiyah Palembang dengan p value = 0,756, dan terdapat hubungan antara pekerjaan dengan BBLR di RS. Muhammadiyah Palembang dengan p value = 0,001. Disarankan kepada petugas kesehatan untuk memberikan upaya pencegahan untuk mengurangi angka kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) Low birth weight babies (LBW) are babies with a birth weight of less than 2500 grams regardless of gestation. Birth weight is the weight of the baby weighed in 1 (one) hour after birth. The prevalence of LBW is estimated at 15% of all births in the world with a limit of 3.3% -38% and is more common in developing countries or low socio-economics. Based on record data medical hospital. Muhammadiyah Palembang the number of neonates who experienced LBW in 2015 amounted to 163 cases, in 2016 amounted to 179 cases and in the period January - December 2017 amounted to 253 cases. The purpose of this study was to determine the factors associated with the incidence of low birth weight babies in hospitals. Muhammadiyah Palembang. The design of this study uses analytical survey method with Case Control research design. This study uses secondary data. The population in this study were all newborns who were treated in the perinatal room of the Muhammadiyah Hospital with a period of January 1 to December 31, 2017. The study sample was a case: control ratio 1: 1. Case research subjects namely low birth weight babies were 84 infants and controls were infants normal number of 84 newborns .. Technique of taking samples by systematic random sampling. The analysis used univariate and bivariate with Chi-Square test. Based on univariate analysis, LBW was 84 (50%), LBW 84 (50%), risk (age <20 and> 35 years) 46 (27.4%), no risk (age 2035 years) 122 (72, 6%), parity (risk ≥ 3 children) 78 (46.4%), parity (no risk <3 children) 90 (53.6%), low education (75 (44.6%), higher education 93 ( 55.4%), not working 153 (91.1%) and working 15 (8.9%). Based on bivariate analysis, results showed that there was a relationship between the age of mothers with LBW in Muhammadiyah Palembang Hospital with p value = 0.003, none the relationship between parity with LBW in Muhammadiyah Hospital Palembang with p value = 0.643, there is no correlation between LBW education in Muhammadiyah Palembang Hospital with p value = 0.756, and there is a relationship between work with LBW in Muhammadiyah Palembang Hospital with p value = 0.001 It is recommended to health workers to provide preventive efforts to reduce the incidence of low birth weight babies (LBW).https://jmm.ikestmp.ac.id/index.php/maskermedika/article/view/313bblrumurparitaspendidikanpekerjaan
spellingShingle Susmita Susmita
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RS. MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Masker Medika
bblr
umur
paritas
pendidikan
pekerjaan
title FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RS. MUHAMMADIYAH PALEMBANG
title_full FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RS. MUHAMMADIYAH PALEMBANG
title_fullStr FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RS. MUHAMMADIYAH PALEMBANG
title_full_unstemmed FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RS. MUHAMMADIYAH PALEMBANG
title_short FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RS. MUHAMMADIYAH PALEMBANG
title_sort faktor faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat lahir rendah di rs muhammadiyah palembang
topic bblr
umur
paritas
pendidikan
pekerjaan
url https://jmm.ikestmp.ac.id/index.php/maskermedika/article/view/313
work_keys_str_mv AT susmitasusmita faktorfaktoryangberhubungandengankejadianbayiberatlahirrendahdirsmuhammadiyahpalembang