KRITIK TERHADAP PEMBERLAKUAN TEORI AGENSI DALAM PENGELOLAAN DANA DESA DI SUKU BOTI

Penelitian ini bertujuan untuk memotret pemberlakuan teori agensi di Suku Boti dalam pengelolaan dana desa (hubungan keagenan antara pemerintah dan masyarakat suku boti) dan membandingkannya dengan teori fungsionalisme. Metode penelitian yang digunakan adalah etnografi. Teknik pengumpulan data, dil...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Yolinda Yanti Sonbay
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya 2022-06-01
Series:Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan
Subjects:
Online Access:https://ejournal.stiesia.ac.id/ekuitas/article/view/5176
_version_ 1818180561689116672
author Yolinda Yanti Sonbay
author_facet Yolinda Yanti Sonbay
author_sort Yolinda Yanti Sonbay
collection DOAJ
description Penelitian ini bertujuan untuk memotret pemberlakuan teori agensi di Suku Boti dalam pengelolaan dana desa (hubungan keagenan antara pemerintah dan masyarakat suku boti) dan membandingkannya dengan teori fungsionalisme. Metode penelitian yang digunakan adalah etnografi. Teknik pengumpulan data, dilakukan dengan dua cara yakni  observasi dan wawancara etnografis. Alur penelitian menggunakan 9 langkah Spradley yaitu (1) mencari dan menetapkan Informan, (2) mengajukan pertanyaan deskriptif, (3) melakukan analisis wawancara dan domain, (4) mengajukan pertanyaan struktural, (5) Membuat analisis taksonomik, (6) Mengajukan pertanyaan kontras, (7) Membuat analis komponen, (8) Menentukan tema-tema budaya, dan (9) menulis etnografi. Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan yaitu analisis domain, analisis taksonomi, dan analisis komponensia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pengelolaan dana desa di Suku Boti teori agensi tidak berlaku. Adapun yang berlaku adalah teori fungsionalsime dimana nilai Budaya Hailaka sebagai budaya dari masyarakat Suku Boti menjadi acuan dan kerangka utama dalam bertindak dibandingkan dengan aturan pemerintah. Masyarakat Suku Boti telah menjadikan nilai Budaya Halaika sebagai pedoman hidup. Budaya Halaika menjadi nilai terpenting dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat termasuk dalam pengelolaan dana desa. Budaya Halaika mengkonstruksi seluruh aspek kehidupan masyarakat Suku Boti.  
first_indexed 2024-12-11T21:21:44Z
format Article
id doaj.art-a3d6fcbf8df74a55bdd22b8580f51016
institution Directory Open Access Journal
issn 2548-298X
2548-5024
language Indonesian
last_indexed 2024-12-11T21:21:44Z
publishDate 2022-06-01
publisher Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya
record_format Article
series Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan
spelling doaj.art-a3d6fcbf8df74a55bdd22b8580f510162022-12-22T00:50:27ZindSekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia SurabayaEkuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan2548-298X2548-50242022-06-016210.24034/j25485024.y2022.v6.i2.5176KRITIK TERHADAP PEMBERLAKUAN TEORI AGENSI DALAM PENGELOLAAN DANA DESA DI SUKU BOTIYolinda Yanti Sonbay0Universitas Katolik Widya Mandira-Kupang Penelitian ini bertujuan untuk memotret pemberlakuan teori agensi di Suku Boti dalam pengelolaan dana desa (hubungan keagenan antara pemerintah dan masyarakat suku boti) dan membandingkannya dengan teori fungsionalisme. Metode penelitian yang digunakan adalah etnografi. Teknik pengumpulan data, dilakukan dengan dua cara yakni  observasi dan wawancara etnografis. Alur penelitian menggunakan 9 langkah Spradley yaitu (1) mencari dan menetapkan Informan, (2) mengajukan pertanyaan deskriptif, (3) melakukan analisis wawancara dan domain, (4) mengajukan pertanyaan struktural, (5) Membuat analisis taksonomik, (6) Mengajukan pertanyaan kontras, (7) Membuat analis komponen, (8) Menentukan tema-tema budaya, dan (9) menulis etnografi. Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan yaitu analisis domain, analisis taksonomi, dan analisis komponensia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pengelolaan dana desa di Suku Boti teori agensi tidak berlaku. Adapun yang berlaku adalah teori fungsionalsime dimana nilai Budaya Hailaka sebagai budaya dari masyarakat Suku Boti menjadi acuan dan kerangka utama dalam bertindak dibandingkan dengan aturan pemerintah. Masyarakat Suku Boti telah menjadikan nilai Budaya Halaika sebagai pedoman hidup. Budaya Halaika menjadi nilai terpenting dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat termasuk dalam pengelolaan dana desa. Budaya Halaika mengkonstruksi seluruh aspek kehidupan masyarakat Suku Boti.   https://ejournal.stiesia.ac.id/ekuitas/article/view/5176teori agensiteori fungsionalismepengelolaan dan desaBudaya Halaika
spellingShingle Yolinda Yanti Sonbay
KRITIK TERHADAP PEMBERLAKUAN TEORI AGENSI DALAM PENGELOLAAN DANA DESA DI SUKU BOTI
Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan
teori agensi
teori fungsionalisme
pengelolaan dan desa
Budaya Halaika
title KRITIK TERHADAP PEMBERLAKUAN TEORI AGENSI DALAM PENGELOLAAN DANA DESA DI SUKU BOTI
title_full KRITIK TERHADAP PEMBERLAKUAN TEORI AGENSI DALAM PENGELOLAAN DANA DESA DI SUKU BOTI
title_fullStr KRITIK TERHADAP PEMBERLAKUAN TEORI AGENSI DALAM PENGELOLAAN DANA DESA DI SUKU BOTI
title_full_unstemmed KRITIK TERHADAP PEMBERLAKUAN TEORI AGENSI DALAM PENGELOLAAN DANA DESA DI SUKU BOTI
title_short KRITIK TERHADAP PEMBERLAKUAN TEORI AGENSI DALAM PENGELOLAAN DANA DESA DI SUKU BOTI
title_sort kritik terhadap pemberlakuan teori agensi dalam pengelolaan dana desa di suku boti
topic teori agensi
teori fungsionalisme
pengelolaan dan desa
Budaya Halaika
url https://ejournal.stiesia.ac.id/ekuitas/article/view/5176
work_keys_str_mv AT yolindayantisonbay kritikterhadappemberlakuanteoriagensidalampengelolaandanadesadisukuboti