Perbedaan Kadar Malondialdehid (MDA) pada Pasien Dermatitis Atopik dan Non Dermatitis Atopik

Latar Belakang : Malondialdehid (MDA) adalah senyawa dialdehida yang merupakan produk akhir peroksidasi lipid dalam tubuh, konsentrasi MDA yang tinggi menunjukkan adanya proses oksidasi dalam membran sel. Dermatitis Atopik (DA) adalah penyakit radang kulit yang bersifat kronis dan residif, dengan ge...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Lia Kinasih Ayuningati, Dwi Murtiastutik, Marsoedi Hoetomo
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Department of Dermatology and Venereology, Faculty of Medicine, Universitas Airlangga 2018-05-01
Series:Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin (Periodical of Dermatology and Venerology)
Subjects:
Online Access:https://e-journal.unair.ac.id/BIKK/article/view/4508
_version_ 1797506116075126784
author Lia Kinasih Ayuningati
Dwi Murtiastutik
Marsoedi Hoetomo
author_facet Lia Kinasih Ayuningati
Dwi Murtiastutik
Marsoedi Hoetomo
author_sort Lia Kinasih Ayuningati
collection DOAJ
description Latar Belakang : Malondialdehid (MDA) adalah senyawa dialdehida yang merupakan produk akhir peroksidasi lipid dalam tubuh, konsentrasi MDA yang tinggi menunjukkan adanya proses oksidasi dalam membran sel. Dermatitis Atopik (DA) adalah penyakit radang kulit yang bersifat kronis dan residif, dengan gejala gatal dapat terjadi pada bayi, anak, dewasa dan biasanya terdapat riwayat asma maupun rhinitis alergi pada diri sendiri atau pada anggota keluarga. Sejumlah penelitian terdahulu menunjukkan MDA telah membantu menjelaskan peranan stres oksidatif pada sejumlah penyakit termasuk pada DA yang berperan dalam proses terjadinya inflamasi. Tujuan:  Mengevaluasi status stres oksidatif pada pasien DA di Unit Rawat Jalan (URJ) Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Metode: Penelitian analitik observasional dengan 50 sampel yang terbagi menjadi dua kelompok dengan jumlah 25 untuk pasien DA dan 25 non DA yang memenuhi kriteria penerimaan dan penolakan. Hasil: Rerata kadar MDA kelompok DA diperoleh nilai 129,14 + 57,31 ng/mL sedangkan pada kelompok non DA diperoleh nilai MDA 73,91 + 32,89 ng/mL. Dari hasil yang ada diketahui bahwa kadar MDA plasma pada pasien DA lebih tinggi bila dibandingkan dengan non DA dan perbedaan ini bermakna signifikan. Simpulan: Kadar MDA pada pasien DA lebih tinggi dibanding non DA. Diperlukan penelitian lebih lanjut menggunakan desain time series untuk mengetahui lebih jauh peran MDA dalam patogenesis DA dan perlu dilakukan penelitian lanjutan yang menunjukkan korelasi peningkatan kadar MDA degan derajat keparahan DA.
first_indexed 2024-03-10T04:28:01Z
format Article
id doaj.art-a48691c0d2844c2b9ee5effe464f4268
institution Directory Open Access Journal
issn 1978-4279
2549-4082
language Indonesian
last_indexed 2024-03-10T04:28:01Z
publishDate 2018-05-01
publisher Department of Dermatology and Venereology, Faculty of Medicine, Universitas Airlangga
record_format Article
series Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin (Periodical of Dermatology and Venerology)
spelling doaj.art-a48691c0d2844c2b9ee5effe464f42682023-11-23T06:29:55ZindDepartment of Dermatology and Venereology, Faculty of Medicine, Universitas AirlanggaBerkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin (Periodical of Dermatology and Venerology)1978-42792549-40822018-05-01301586510.20473/bikk.V30.1.2018.58-653607Perbedaan Kadar Malondialdehid (MDA) pada Pasien Dermatitis Atopik dan Non Dermatitis AtopikLia Kinasih Ayuningati0Dwi Murtiastutik1Marsoedi Hoetomo2Departemen/Staf Medik Fungsional Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo SurabayaDepartemen/Staf Medik Fungsional Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo SurabayaDepartemen/Staf Medik Fungsional Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo SurabayaLatar Belakang : Malondialdehid (MDA) adalah senyawa dialdehida yang merupakan produk akhir peroksidasi lipid dalam tubuh, konsentrasi MDA yang tinggi menunjukkan adanya proses oksidasi dalam membran sel. Dermatitis Atopik (DA) adalah penyakit radang kulit yang bersifat kronis dan residif, dengan gejala gatal dapat terjadi pada bayi, anak, dewasa dan biasanya terdapat riwayat asma maupun rhinitis alergi pada diri sendiri atau pada anggota keluarga. Sejumlah penelitian terdahulu menunjukkan MDA telah membantu menjelaskan peranan stres oksidatif pada sejumlah penyakit termasuk pada DA yang berperan dalam proses terjadinya inflamasi. Tujuan:  Mengevaluasi status stres oksidatif pada pasien DA di Unit Rawat Jalan (URJ) Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Metode: Penelitian analitik observasional dengan 50 sampel yang terbagi menjadi dua kelompok dengan jumlah 25 untuk pasien DA dan 25 non DA yang memenuhi kriteria penerimaan dan penolakan. Hasil: Rerata kadar MDA kelompok DA diperoleh nilai 129,14 + 57,31 ng/mL sedangkan pada kelompok non DA diperoleh nilai MDA 73,91 + 32,89 ng/mL. Dari hasil yang ada diketahui bahwa kadar MDA plasma pada pasien DA lebih tinggi bila dibandingkan dengan non DA dan perbedaan ini bermakna signifikan. Simpulan: Kadar MDA pada pasien DA lebih tinggi dibanding non DA. Diperlukan penelitian lebih lanjut menggunakan desain time series untuk mengetahui lebih jauh peran MDA dalam patogenesis DA dan perlu dilakukan penelitian lanjutan yang menunjukkan korelasi peningkatan kadar MDA degan derajat keparahan DA.https://e-journal.unair.ac.id/BIKK/article/view/4508malondialdehidstres oksidatifdermatitis atopik
spellingShingle Lia Kinasih Ayuningati
Dwi Murtiastutik
Marsoedi Hoetomo
Perbedaan Kadar Malondialdehid (MDA) pada Pasien Dermatitis Atopik dan Non Dermatitis Atopik
Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin (Periodical of Dermatology and Venerology)
malondialdehid
stres oksidatif
dermatitis atopik
title Perbedaan Kadar Malondialdehid (MDA) pada Pasien Dermatitis Atopik dan Non Dermatitis Atopik
title_full Perbedaan Kadar Malondialdehid (MDA) pada Pasien Dermatitis Atopik dan Non Dermatitis Atopik
title_fullStr Perbedaan Kadar Malondialdehid (MDA) pada Pasien Dermatitis Atopik dan Non Dermatitis Atopik
title_full_unstemmed Perbedaan Kadar Malondialdehid (MDA) pada Pasien Dermatitis Atopik dan Non Dermatitis Atopik
title_short Perbedaan Kadar Malondialdehid (MDA) pada Pasien Dermatitis Atopik dan Non Dermatitis Atopik
title_sort perbedaan kadar malondialdehid mda pada pasien dermatitis atopik dan non dermatitis atopik
topic malondialdehid
stres oksidatif
dermatitis atopik
url https://e-journal.unair.ac.id/BIKK/article/view/4508
work_keys_str_mv AT liakinasihayuningati perbedaankadarmalondialdehidmdapadapasiendermatitisatopikdannondermatitisatopik
AT dwimurtiastutik perbedaankadarmalondialdehidmdapadapasiendermatitisatopikdannondermatitisatopik
AT marsoedihoetomo perbedaankadarmalondialdehidmdapadapasiendermatitisatopikdannondermatitisatopik