Pengelolaan Galeri Seni Langgeng Art Space dan Cemeti Art House di Yogyakarta

ABSTRAK Banyaknya galeri seni di Yogyakarta menjadi wadah berekspresi bagi seniman dan apresiasi bagi pengunjung galeri. Tentunya setiap galeri memiliki ciri khas dalam pengelolaannya, seperti halnya dengan Langgeng Art Space dan Cemeti Art House. Sama-sama galeri seni namun memiliki pengelolaan ya...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Olivia Febrianty Ngabito
Format: Article
Language:English
Published: Pascasarjana Institut Seni Indonesia Yogyakarta 2020-06-01
Series:Jurnal Tata Kelola Seni
Subjects:
Online Access:https://journal.isi.ac.id/index.php/JTKS/article/view/4114
Description
Summary:ABSTRAK Banyaknya galeri seni di Yogyakarta menjadi wadah berekspresi bagi seniman dan apresiasi bagi pengunjung galeri. Tentunya setiap galeri memiliki ciri khas dalam pengelolaannya, seperti halnya dengan Langgeng Art Space dan Cemeti Art House. Sama-sama galeri seni namun memiliki pengelolaan yang berbeda baik dari segi promosi, target, residensi, program, kolaborasi, SOP, kurator. Terdapat persamaan yang ada dalam kedua galeri tersebut yakni mereka tidak mengedepankan profit dalam hal jual beli karya yang dipamerkan melainkan, mengedepankan kualitas pada karya yang dipamerkan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan data yang diperoleh melalui wawancara lalu dikoding untuk mengetahui jawaban pada penelitian. Langgeng Art Space merupakan galeri yang menerapkan sistem konsinasi dan untuk teknis pengaturannya mereka memiliki SOP sendiri sedangkan Cemeti Art House menggunakan sistem dalam operasionalnya melalui kerja sama antar sesama komunitas seni. Galeri ini tidak mempunyai acuan SOP serta tidak menyediakan kurator khusus.   ABSTRACT A large number of art galleries in Yogyakarta is a place of expression for artists and appreciation for gallery visitors. Of course, each gallery has a characteristic in its management, as is the case with Langgeng Art Space and Cemeti Art House. Both art galleries but have different management both in terms of Promotion, Target, Residency, Program, Collaboration, SOP, Curator. There are similarities in the two galleries that they do not prioritize profit in terms of buying and selling the works on display but instead emphasizing the quality of the works on display. This study uses qualitative research methods with data obtained through interviews and then coded to find out the answers to the research. Langgeng Art Space is a gallery that implements a consensus system and for technical arrangements, they have their own SOPs while Cemeti Art House uses the system in its operations through collaboration between art communities. This gallery has no SOP references and does not provide special curators.
ISSN:2442-9589
2614-7009