HUBUNGAN KEBIASAAN PARAFUNGSIONAL DENGAN GANGGUAN SENDI TEMPOROMANDIBULA PADA MAHASISWA FKG USU
Sistem stomatognasi terdiri dari sendi temporomandibula, otot dan gigi. Fungsi sistem stomatognasi meliputi fungsi pengunyahan, penelanan, fonasi, pernapasan, dan ekspresi wajah ketika berbicara. Bila fungsi normal dipengaruhi oleh masalah lokal atau sistemik yang melampaui toleransi fisiologis, res...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Syiah Kuala
2020-02-01
|
Series: | Cakradonya Dental Journal |
Online Access: | https://jurnal.usk.ac.id/CDJ/article/view/17070 |
Summary: | Sistem stomatognasi terdiri dari sendi temporomandibula, otot dan gigi. Fungsi sistem stomatognasi
meliputi fungsi pengunyahan, penelanan, fonasi, pernapasan, dan ekspresi wajah ketika berbicara.
Bila fungsi normal dipengaruhi oleh masalah lokal atau sistemik yang melampaui toleransi fisiologis,
respon patologi memicu berbagai macam tanda dan gejala yang menandai gangguan sendi
temporomandibula. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kebiasaan
parafungsional dengan gangguan sendi temporomandibula pada mahasiswa FKG USU. Jenis
penelitian ini adalah cross-sectional dengan rancangan analitik deskriptif. Subjek pada penelitian ini
berjumlah 115 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan bantuan kuesioner dan
Helkimo’s Index. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi-square dan Fisher’s Exact. Hasil dari
penelitian ini yaitu terdapat hubungan kebiasaan parafungsional dengan gangguan sendi
temporomandibula pada mahasiswa FKG USU (p=0.0001). Masing-masing kebiasaan parafungsional
(clenching, grinding, menggigit kuku, mengunyah permen karet dan menopang dagu) memiliki
hubungan yang signifikan dengan gangguan sendi temporomandibula. Dari penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa kebiasaan parafungsional mempengaruhi kesehatan sendi temporomandibula. |
---|---|
ISSN: | 2085-546X 2622-4720 |