REVIEW : KAJIAN LICHEN : MORFOLOGI, HABITAT DAN BIOINDIKATOR KUALITAS UDARA AMBIEN AKIBAT POLUSI KENDARAAN BERMOTOR

artikel ini akan mengeksplorasi masalah lichen terkait dengan fungsinya sebagai bioindikator. Beberapa kriteria dikemukakan untuk bisa mengarahkan bahwa lichen memang layak untuk dijadikan bioindikator lingkungan khususnya mengenai kualitas udara. Polusi udara dapat mempengaruhi kondisi tumbuhan ter...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Efri Roziaty
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Muhammadiyah University Press 2016-04-01
Series:Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi
Subjects:
Online Access:https://journals.ums.ac.id/index.php/bioeksperimen/article/view/1632
_version_ 1797243173623300096
author Efri Roziaty
author_facet Efri Roziaty
author_sort Efri Roziaty
collection DOAJ
description artikel ini akan mengeksplorasi masalah lichen terkait dengan fungsinya sebagai bioindikator. Beberapa kriteria dikemukakan untuk bisa mengarahkan bahwa lichen memang layak untuk dijadikan bioindikator lingkungan khususnya mengenai kualitas udara. Polusi udara dapat mempengaruhi kondisi tumbuhan termasuk lichen secara fisiologis. Beberapa jenis lumut kerak dilaporkan dapat menjadi bioindikator yang peka terhadap pencemaran udara. Tulisan ini bertujuan untuk mengulas tentang lichen dari sisi morfologi, anatomi dan habitat serta keterkaitan lichen dengan polusi udara khususnya polusi yang disebabkan oleh pencemaran kendaraan bermotor. Berdasarkan atas substrat tempat tumbuhnya, lichen dibagi menjadi – Corticolous (lichen yang tumbuh di permukaan pohon), Follicolous (lichen yang tumbuh di permukaan daun), Saxicolous (lichen yang tumbuh di permukaan batu), Terricolous (lichen yang tumbuh di tanah), dan Musicolous (lichen yang tumbuh dengan lumut). Beberapa jenis lichen yang dapat dijadikan bioindikator pencemaran udara misalnya Parmelia, Hypogymnia dan Strigula selain itu masih ada jenis – jenis lichen lainnya yang terdeteksi sebagai indikator di daerah  yang tercemar seperti Buelia punctata, Laurera bengaulensis, Lecanora paliida, D. picta, Trypethelium tropicum, Graphis liberta, dan Cryptothecia sp, Verrucaria sp., Heterodermia sp., Phaeographis sp., dan Heterodermia sp.
first_indexed 2024-04-24T18:50:55Z
format Article
id doaj.art-a803baa291644b638fd33ea36ad2e488
institution Directory Open Access Journal
issn 2460-1365
2527-2799
language Indonesian
last_indexed 2024-04-24T18:50:55Z
publishDate 2016-04-01
publisher Muhammadiyah University Press
record_format Article
series Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi
spelling doaj.art-a803baa291644b638fd33ea36ad2e4882024-03-27T02:00:24ZindMuhammadiyah University PressBioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi2460-13652527-27992016-04-0121546610.23917/bioeksperimen.v2i1.16321360REVIEW : KAJIAN LICHEN : MORFOLOGI, HABITAT DAN BIOINDIKATOR KUALITAS UDARA AMBIEN AKIBAT POLUSI KENDARAAN BERMOTOREfri Roziaty0Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakartaartikel ini akan mengeksplorasi masalah lichen terkait dengan fungsinya sebagai bioindikator. Beberapa kriteria dikemukakan untuk bisa mengarahkan bahwa lichen memang layak untuk dijadikan bioindikator lingkungan khususnya mengenai kualitas udara. Polusi udara dapat mempengaruhi kondisi tumbuhan termasuk lichen secara fisiologis. Beberapa jenis lumut kerak dilaporkan dapat menjadi bioindikator yang peka terhadap pencemaran udara. Tulisan ini bertujuan untuk mengulas tentang lichen dari sisi morfologi, anatomi dan habitat serta keterkaitan lichen dengan polusi udara khususnya polusi yang disebabkan oleh pencemaran kendaraan bermotor. Berdasarkan atas substrat tempat tumbuhnya, lichen dibagi menjadi – Corticolous (lichen yang tumbuh di permukaan pohon), Follicolous (lichen yang tumbuh di permukaan daun), Saxicolous (lichen yang tumbuh di permukaan batu), Terricolous (lichen yang tumbuh di tanah), dan Musicolous (lichen yang tumbuh dengan lumut). Beberapa jenis lichen yang dapat dijadikan bioindikator pencemaran udara misalnya Parmelia, Hypogymnia dan Strigula selain itu masih ada jenis – jenis lichen lainnya yang terdeteksi sebagai indikator di daerah  yang tercemar seperti Buelia punctata, Laurera bengaulensis, Lecanora paliida, D. picta, Trypethelium tropicum, Graphis liberta, dan Cryptothecia sp, Verrucaria sp., Heterodermia sp., Phaeographis sp., dan Heterodermia sp.https://journals.ums.ac.id/index.php/bioeksperimen/article/view/1632lumut kerak, lichen, corticolous, follicolous, saxicolous, terricolous, musicolous
spellingShingle Efri Roziaty
REVIEW : KAJIAN LICHEN : MORFOLOGI, HABITAT DAN BIOINDIKATOR KUALITAS UDARA AMBIEN AKIBAT POLUSI KENDARAAN BERMOTOR
Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi
lumut kerak, lichen, corticolous, follicolous, saxicolous, terricolous, musicolous
title REVIEW : KAJIAN LICHEN : MORFOLOGI, HABITAT DAN BIOINDIKATOR KUALITAS UDARA AMBIEN AKIBAT POLUSI KENDARAAN BERMOTOR
title_full REVIEW : KAJIAN LICHEN : MORFOLOGI, HABITAT DAN BIOINDIKATOR KUALITAS UDARA AMBIEN AKIBAT POLUSI KENDARAAN BERMOTOR
title_fullStr REVIEW : KAJIAN LICHEN : MORFOLOGI, HABITAT DAN BIOINDIKATOR KUALITAS UDARA AMBIEN AKIBAT POLUSI KENDARAAN BERMOTOR
title_full_unstemmed REVIEW : KAJIAN LICHEN : MORFOLOGI, HABITAT DAN BIOINDIKATOR KUALITAS UDARA AMBIEN AKIBAT POLUSI KENDARAAN BERMOTOR
title_short REVIEW : KAJIAN LICHEN : MORFOLOGI, HABITAT DAN BIOINDIKATOR KUALITAS UDARA AMBIEN AKIBAT POLUSI KENDARAAN BERMOTOR
title_sort review kajian lichen morfologi habitat dan bioindikator kualitas udara ambien akibat polusi kendaraan bermotor
topic lumut kerak, lichen, corticolous, follicolous, saxicolous, terricolous, musicolous
url https://journals.ums.ac.id/index.php/bioeksperimen/article/view/1632
work_keys_str_mv AT efriroziaty reviewkajianlichenmorfologihabitatdanbioindikatorkualitasudaraambienakibatpolusikendaraanbermotor