RESISTANSI PEREMPUAN PAPUA DI LINGKUNGANNYA DALAM ROMAN ISINGA KARYA DOROTHEA ROSA HERLIANY
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan resistansi perempuan dalam melawan ketidakadilan lingkungan dan persoalan ekologi yang dihadapi perempuan dalam kaitannya dengan pengelolaan alam pada roman Isinga karya Dorothea Rosa Herliany. Metode pustaka dan teknik baca dan catat digunakan untuk menggump...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Balai Bahasa Bali
2017-11-01
|
Series: | Aksara |
Subjects: | |
Online Access: | http://aksara.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/aksara/article/view/127 |
_version_ | 1811317643892752384 |
---|---|
author | Puji Retno Hardiningtyas |
author_facet | Puji Retno Hardiningtyas |
author_sort | Puji Retno Hardiningtyas |
collection | DOAJ |
description | Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan resistansi perempuan dalam melawan ketidakadilan lingkungan dan persoalan ekologi yang dihadapi perempuan dalam kaitannya dengan pengelolaan alam pada roman Isinga karya Dorothea Rosa Herliany. Metode pustaka dan teknik baca dan catat digunakan untuk menggumpulkan data penelitian. Metode dan teknik analisis data yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik interpretatif dan analisis kontens. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan humanistik dengan teori ekofeminisme. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa perempuan dan alam memiliki peran penting dalam keberlangsungan hidup masyarakat Papua. Perjuangan perempuan Papua dalam membebaskan diri dari kekerasan, terutama yang bersumber dari struktur dan budaya masyarakat, kondisi alam, dan adatnya telah melahirkan resistansi posisi perempuan. Sistem patriarkat yang dianut oleh masyarakat Papua memosisikan perempuan sebagai pekerja, pengolah bahan makanan, dan penjual hasil panen. Perempuan Papua menghadapi tantangan tersebut dengan menguasai peran sebagai produsen, konsumen, pendidik, pengampanye, dan komunikator terhadap pelestarian alam. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa perempuan memiliki energi yang berpotensi dalam menjaga intergritas, menyejajarkan posisi antara perempuan dan laki-laki, serta mengambil peran sosial untuk menyadarkan masyarakat Papua dalam menjaga lingkungannya. |
first_indexed | 2024-04-13T12:11:50Z |
format | Article |
id | doaj.art-a9c19bb500a546698eda35df35212825 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 0854-3283 2580-0353 |
language | English |
last_indexed | 2024-04-13T12:11:50Z |
publishDate | 2017-11-01 |
publisher | Balai Bahasa Bali |
record_format | Article |
series | Aksara |
spelling | doaj.art-a9c19bb500a546698eda35df352128252022-12-22T02:47:28ZengBalai Bahasa BaliAksara0854-32832580-03532017-11-0128214315355RESISTANSI PEREMPUAN PAPUA DI LINGKUNGANNYA DALAM ROMAN ISINGA KARYA DOROTHEA ROSA HERLIANYPuji Retno Hardiningtyas0Balai Bahasa Bali Jalan Trengguli I No. 34 Denpasar TimurPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan resistansi perempuan dalam melawan ketidakadilan lingkungan dan persoalan ekologi yang dihadapi perempuan dalam kaitannya dengan pengelolaan alam pada roman Isinga karya Dorothea Rosa Herliany. Metode pustaka dan teknik baca dan catat digunakan untuk menggumpulkan data penelitian. Metode dan teknik analisis data yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik interpretatif dan analisis kontens. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan humanistik dengan teori ekofeminisme. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa perempuan dan alam memiliki peran penting dalam keberlangsungan hidup masyarakat Papua. Perjuangan perempuan Papua dalam membebaskan diri dari kekerasan, terutama yang bersumber dari struktur dan budaya masyarakat, kondisi alam, dan adatnya telah melahirkan resistansi posisi perempuan. Sistem patriarkat yang dianut oleh masyarakat Papua memosisikan perempuan sebagai pekerja, pengolah bahan makanan, dan penjual hasil panen. Perempuan Papua menghadapi tantangan tersebut dengan menguasai peran sebagai produsen, konsumen, pendidik, pengampanye, dan komunikator terhadap pelestarian alam. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa perempuan memiliki energi yang berpotensi dalam menjaga intergritas, menyejajarkan posisi antara perempuan dan laki-laki, serta mengambil peran sosial untuk menyadarkan masyarakat Papua dalam menjaga lingkungannya.http://aksara.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/aksara/article/view/127perempuanresistansilingkunganbudayaekofeminisme |
spellingShingle | Puji Retno Hardiningtyas RESISTANSI PEREMPUAN PAPUA DI LINGKUNGANNYA DALAM ROMAN ISINGA KARYA DOROTHEA ROSA HERLIANY Aksara perempuan resistansi lingkungan budaya ekofeminisme |
title | RESISTANSI PEREMPUAN PAPUA DI LINGKUNGANNYA DALAM ROMAN ISINGA KARYA DOROTHEA ROSA HERLIANY |
title_full | RESISTANSI PEREMPUAN PAPUA DI LINGKUNGANNYA DALAM ROMAN ISINGA KARYA DOROTHEA ROSA HERLIANY |
title_fullStr | RESISTANSI PEREMPUAN PAPUA DI LINGKUNGANNYA DALAM ROMAN ISINGA KARYA DOROTHEA ROSA HERLIANY |
title_full_unstemmed | RESISTANSI PEREMPUAN PAPUA DI LINGKUNGANNYA DALAM ROMAN ISINGA KARYA DOROTHEA ROSA HERLIANY |
title_short | RESISTANSI PEREMPUAN PAPUA DI LINGKUNGANNYA DALAM ROMAN ISINGA KARYA DOROTHEA ROSA HERLIANY |
title_sort | resistansi perempuan papua di lingkungannya dalam roman isinga karya dorothea rosa herliany |
topic | perempuan resistansi lingkungan budaya ekofeminisme |
url | http://aksara.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/aksara/article/view/127 |
work_keys_str_mv | AT pujiretnohardiningtyas resistansiperempuanpapuadilingkungannyadalamromanisingakaryadorothearosaherliany |