Prevalensi Premature Loss Gigi Desidui Pada Anak Usia 9-10 Tahun
Premature loss pada gigi desidui merupakan keadaan gigi desidui yang hilang atau tanggal sebelum gigi penggantinya mendekati erupsi yang disebabkan karena karies, trauma dan kondisi sistemik. Premature loss dapat menyebabkan pengurangan panjang lengkung gigi dan migrasi gigi antagonis yang menyebabk...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2018-11-01
|
Series: | Insisiva Dental Journal |
Subjects: | |
Online Access: | https://journal.umy.ac.id/index.php/di/article/view/6974 |
_version_ | 1797991560166506496 |
---|---|
author | Wustha Farani Aryani Dewi |
author_facet | Wustha Farani Aryani Dewi |
author_sort | Wustha Farani |
collection | DOAJ |
description | Premature loss pada gigi desidui merupakan keadaan gigi desidui yang hilang atau tanggal sebelum gigi penggantinya mendekati erupsi yang disebabkan karena karies, trauma dan kondisi sistemik. Premature loss dapat menyebabkan pengurangan panjang lengkung gigi dan migrasi gigi antagonis yang menyebabkan rotasi, berjejal dan impaksi gigi permanen. Tujuan penelitian untuk mengetahui prevalensi premature loss gigi desidui pada anak usia 9-10 tahun. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan studi penelitian cross-sectional. Populasi penelitian berjumlah 216 anak dan berdasarkan kriteria inklusi didapatkan 63 anak yang menjadi responden penelitian. Penelitian ini dilakukan di SD IT Insan Utama dengan cara melihat kondisi gigi yang mengalami premature loss. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 63 anak usia 9-10 tahun di SD IT Insan Utama, 41.2% mengalami premature loss pada gigi molar satu (m1), 37.3% pada gigi kaninus (c) dan 21.6% pada gigi molar dua (m2). Premature loss pada anak laki-laki sebanyak 38 anak (60.3%) sedangkan pada anak perempuan sebanyak 25 anak (39.7%). Prevalensi tertinggi premature loss adalah pada anak usia 9 tahun, yaitu sebanyak 36 anak (57.1%) dari 63 sampel anak, serta prevalensi tertinggi pada regio posterior sebanyak 18 anak (58.1%). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu prevalensi premature loss pada anak usia 9-10 tahun di SD IT Insan Utama adalah sebesar 29.16%. |
first_indexed | 2024-04-11T08:54:16Z |
format | Article |
id | doaj.art-aa2114a214874f25b702ad422600cb67 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 2252-9764 2685-9165 |
language | English |
last_indexed | 2024-04-11T08:54:16Z |
publishDate | 2018-11-01 |
publisher | Universitas Muhammadiyah Yogyakarta |
record_format | Article |
series | Insisiva Dental Journal |
spelling | doaj.art-aa2114a214874f25b702ad422600cb672022-12-22T04:33:21ZengUniversitas Muhammadiyah YogyakartaInsisiva Dental Journal2252-97642685-91652018-11-0172434710.18196/di.72953592Prevalensi Premature Loss Gigi Desidui Pada Anak Usia 9-10 TahunWustha Farani0Aryani Dewi1Universitas Muhammadiyah YogyakartaUniversitas Muhammadiyah YogyakartaPremature loss pada gigi desidui merupakan keadaan gigi desidui yang hilang atau tanggal sebelum gigi penggantinya mendekati erupsi yang disebabkan karena karies, trauma dan kondisi sistemik. Premature loss dapat menyebabkan pengurangan panjang lengkung gigi dan migrasi gigi antagonis yang menyebabkan rotasi, berjejal dan impaksi gigi permanen. Tujuan penelitian untuk mengetahui prevalensi premature loss gigi desidui pada anak usia 9-10 tahun. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan studi penelitian cross-sectional. Populasi penelitian berjumlah 216 anak dan berdasarkan kriteria inklusi didapatkan 63 anak yang menjadi responden penelitian. Penelitian ini dilakukan di SD IT Insan Utama dengan cara melihat kondisi gigi yang mengalami premature loss. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 63 anak usia 9-10 tahun di SD IT Insan Utama, 41.2% mengalami premature loss pada gigi molar satu (m1), 37.3% pada gigi kaninus (c) dan 21.6% pada gigi molar dua (m2). Premature loss pada anak laki-laki sebanyak 38 anak (60.3%) sedangkan pada anak perempuan sebanyak 25 anak (39.7%). Prevalensi tertinggi premature loss adalah pada anak usia 9 tahun, yaitu sebanyak 36 anak (57.1%) dari 63 sampel anak, serta prevalensi tertinggi pada regio posterior sebanyak 18 anak (58.1%). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu prevalensi premature loss pada anak usia 9-10 tahun di SD IT Insan Utama adalah sebesar 29.16%.https://journal.umy.ac.id/index.php/di/article/view/6974gigi desiduipremature lossanak usia 9-10 tahun |
spellingShingle | Wustha Farani Aryani Dewi Prevalensi Premature Loss Gigi Desidui Pada Anak Usia 9-10 Tahun Insisiva Dental Journal gigi desidui premature loss anak usia 9-10 tahun |
title | Prevalensi Premature Loss Gigi Desidui Pada Anak Usia 9-10 Tahun |
title_full | Prevalensi Premature Loss Gigi Desidui Pada Anak Usia 9-10 Tahun |
title_fullStr | Prevalensi Premature Loss Gigi Desidui Pada Anak Usia 9-10 Tahun |
title_full_unstemmed | Prevalensi Premature Loss Gigi Desidui Pada Anak Usia 9-10 Tahun |
title_short | Prevalensi Premature Loss Gigi Desidui Pada Anak Usia 9-10 Tahun |
title_sort | prevalensi premature loss gigi desidui pada anak usia 9 10 tahun |
topic | gigi desidui premature loss anak usia 9-10 tahun |
url | https://journal.umy.ac.id/index.php/di/article/view/6974 |
work_keys_str_mv | AT wusthafarani prevalensiprematurelossgigidesiduipadaanakusia910tahun AT aryanidewi prevalensiprematurelossgigidesiduipadaanakusia910tahun |