SIMULAKRA PADA FOTO IKLAN BANK DANAMON KARYA ANDRY DILINDRA

Perkembangan teknologi fotografi terus memainkan perannya dalam merepresentasikan perubahan dan dapat berfungsi sebagai kendaraan komunikasi massa dan propaganda. Karakteristik dari medium seni dua dimensi ini juga dapat dipergunakan dalam berbagai hal, salah satunya pada dunia periklanan. Iklan mer...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Teuku Ade Nur Shofwan
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Gadjah Mada 2023-04-01
Series:Jurnal Kajian Seni
Subjects:
Online Access:https://jurnal.ugm.ac.id/jks/article/view/73999
_version_ 1797799849572171776
author Teuku Ade Nur Shofwan
author_facet Teuku Ade Nur Shofwan
author_sort Teuku Ade Nur Shofwan
collection DOAJ
description Perkembangan teknologi fotografi terus memainkan perannya dalam merepresentasikan perubahan dan dapat berfungsi sebagai kendaraan komunikasi massa dan propaganda. Karakteristik dari medium seni dua dimensi ini juga dapat dipergunakan dalam berbagai hal, salah satunya pada dunia periklanan. Iklan merupakan representasi dari segudang pengalaman emosional yang pernah manusia alami, juga bentuk lain dari sebuah penggambaran harapan. Psikologi harapan dan emosional adalah senjata utama yang setiap hari menyerang masyarakat dari berbagai sisi kehidupan ekonomi kapitalistik. Akibatnya, iklan menjadi semacam katarsis di tengah himpitan kebutuhan yang terus meningkat. Baudrillard memandang sistem objek konsumen dan sistem komunikasi pada dasar periklanan, adalah sebagai pembentukan ‘sebuah kode signifikansi,’ yang mengontrol objek dan individu di tengah masyarakat. Kode tersebut dapat dianalisis melalui studi kasus pada seri iklan Bank Danamon yang merupakan karya fotografer iklan bernama Andry Dilindra. Pada iklan tersebut seolah-olah menawarkan kemudahan, namun pada sisi lain, juga merupakan gambaran kondisi pelipatan ruang-waktu yang dapat bermanifestasi menjadi pelipatan gaya hidup dalam kehidupan sosial. Pelipatan ruang-waktu yang ditunjukkan pada iklan ini menjadi sebuah ekstasi bagi manusia yang menjadikan dirinya dikuasai eskalasi dan berada dalam proses perputaran di luar kontrol yang kehilangan kebermaknaan dan esensi. Ia merupakan kode signifikansi yang mencengkram dunia sosial dan mencapai tahap fraktal dimana kondisi manusia tidak lagi dapat mendeteksi perbedaan antara yang nyata dan imajiner atau menciptakan dunia yang disebut Baudrillard sebagai ekstasis. Semuanya hanya hiperrealitas.
first_indexed 2024-03-13T04:25:07Z
format Article
id doaj.art-aaaf6ae4778b4625aa470a48071f2caa
institution Directory Open Access Journal
issn 2356-296X
2356-3001
language English
last_indexed 2024-03-13T04:25:07Z
publishDate 2023-04-01
publisher Universitas Gadjah Mada
record_format Article
series Jurnal Kajian Seni
spelling doaj.art-aaaf6ae4778b4625aa470a48071f2caa2023-06-20T06:20:35ZengUniversitas Gadjah MadaJurnal Kajian Seni2356-296X2356-30012023-04-019221322710.22146/jksks.7399933623SIMULAKRA PADA FOTO IKLAN BANK DANAMON KARYA ANDRY DILINDRATeuku Ade Nur Shofwan0Gajah Mada UniversityPerkembangan teknologi fotografi terus memainkan perannya dalam merepresentasikan perubahan dan dapat berfungsi sebagai kendaraan komunikasi massa dan propaganda. Karakteristik dari medium seni dua dimensi ini juga dapat dipergunakan dalam berbagai hal, salah satunya pada dunia periklanan. Iklan merupakan representasi dari segudang pengalaman emosional yang pernah manusia alami, juga bentuk lain dari sebuah penggambaran harapan. Psikologi harapan dan emosional adalah senjata utama yang setiap hari menyerang masyarakat dari berbagai sisi kehidupan ekonomi kapitalistik. Akibatnya, iklan menjadi semacam katarsis di tengah himpitan kebutuhan yang terus meningkat. Baudrillard memandang sistem objek konsumen dan sistem komunikasi pada dasar periklanan, adalah sebagai pembentukan ‘sebuah kode signifikansi,’ yang mengontrol objek dan individu di tengah masyarakat. Kode tersebut dapat dianalisis melalui studi kasus pada seri iklan Bank Danamon yang merupakan karya fotografer iklan bernama Andry Dilindra. Pada iklan tersebut seolah-olah menawarkan kemudahan, namun pada sisi lain, juga merupakan gambaran kondisi pelipatan ruang-waktu yang dapat bermanifestasi menjadi pelipatan gaya hidup dalam kehidupan sosial. Pelipatan ruang-waktu yang ditunjukkan pada iklan ini menjadi sebuah ekstasi bagi manusia yang menjadikan dirinya dikuasai eskalasi dan berada dalam proses perputaran di luar kontrol yang kehilangan kebermaknaan dan esensi. Ia merupakan kode signifikansi yang mencengkram dunia sosial dan mencapai tahap fraktal dimana kondisi manusia tidak lagi dapat mendeteksi perbedaan antara yang nyata dan imajiner atau menciptakan dunia yang disebut Baudrillard sebagai ekstasis. Semuanya hanya hiperrealitas.https://jurnal.ugm.ac.id/jks/article/view/73999fotografi, periklanan, simulakra, simulasi, hiperrealitas
spellingShingle Teuku Ade Nur Shofwan
SIMULAKRA PADA FOTO IKLAN BANK DANAMON KARYA ANDRY DILINDRA
Jurnal Kajian Seni
fotografi, periklanan, simulakra, simulasi, hiperrealitas
title SIMULAKRA PADA FOTO IKLAN BANK DANAMON KARYA ANDRY DILINDRA
title_full SIMULAKRA PADA FOTO IKLAN BANK DANAMON KARYA ANDRY DILINDRA
title_fullStr SIMULAKRA PADA FOTO IKLAN BANK DANAMON KARYA ANDRY DILINDRA
title_full_unstemmed SIMULAKRA PADA FOTO IKLAN BANK DANAMON KARYA ANDRY DILINDRA
title_short SIMULAKRA PADA FOTO IKLAN BANK DANAMON KARYA ANDRY DILINDRA
title_sort simulakra pada foto iklan bank danamon karya andry dilindra
topic fotografi, periklanan, simulakra, simulasi, hiperrealitas
url https://jurnal.ugm.ac.id/jks/article/view/73999
work_keys_str_mv AT teukuadenurshofwan simulakrapadafotoiklanbankdanamonkaryaandrydilindra