PEMBUATAN BAMBU LAPIS DARI BAMBU TALI (Gigantochloa apus)
Penelitian pembuatan bambu lapis dari batang bambu tali dengan ukuran besar telah dilaksanakan di pabrik kayu lapis. Ukuran nominal bambu lapis yang dibuat adalah 213,5 cm x 91,5 cm x 12 mm dengan perekat urea formaldehida cair. Untuk meningkatkan keawetan bambu lapis diberikan bahan pengawet ke dal...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Forest Product Research and Development Center
2017-08-01
|
Series: | Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research) |
Subjects: | |
Online Access: | http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/3811 |
_version_ | 1819075232799916032 |
---|---|
author | Suwandi Kliwon |
author_facet | Suwandi Kliwon |
author_sort | Suwandi Kliwon |
collection | DOAJ |
description | Penelitian pembuatan bambu lapis dari batang bambu tali dengan ukuran besar telah dilaksanakan di pabrik kayu lapis. Ukuran nominal bambu lapis yang dibuat adalah 213,5 cm x 91,5 cm x 12 mm dengan perekat urea formaldehida cair. Untuk meningkatkan keawetan bambu lapis diberikan bahan pengawet ke dalam perekat urea formaldehida, yaitu CCB (chlor, chrom, boraks) dan boraks sebanyak 5% dari bagian berat urea formaldehida cair. Bambu lapis yang dibuat terdiri dari tiga lapis (tripleks) dengan macam lapisan pelupuh bambu semua dan yang lapisan luarnya pelupuh bambu sedangkan lapisan intinya venir meranti merah tebal 4 mm.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bahan pengawet dan pengaruh jenis lapisan bambu lapis terhadap sifat mekanisnya serta mengetahui rendemen pelupuh bambu dan bambu lapisnya. Hasilnya menunjukkan rendemen pelupuh bambu 67,62% (tebal4, 7 mm), dan rendemen bambu lapis 54, 45%. Kadar air, tebal dan kesikuan memenuhi StandarIndonesia, akan tetapi panjang dan lebar bambu lapis hanya 50% yang memenuhi syarat dan 33% tidak memenuhi persyaratan tersebut.
Keteguhan lentur dan keteguhan rekat pada umumnya memenuhi Standar Jepang. Modulus patah bambu lapis dengan bahan pengawet CCB adalah yang paling rendah, sedangkan yang paling tinggi terdapat pada bambu lapis yang lapisan dalamnya venir. Dengan demikian bila yang diutamakan faktor kekuatan, maka dianjurkan membuat bambu lapis dengan lapisan dalam berupa venir tebal 4 mm. |
first_indexed | 2024-12-21T18:22:09Z |
format | Article |
id | doaj.art-aab8005a8fca4e24aa3d9ed80fa25c10 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 0216-4329 2442-8957 |
language | Indonesian |
last_indexed | 2024-12-21T18:22:09Z |
publishDate | 2017-08-01 |
publisher | Forest Product Research and Development Center |
record_format | Article |
series | Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research) |
spelling | doaj.art-aab8005a8fca4e24aa3d9ed80fa25c102022-12-21T18:54:31ZindForest Product Research and Development CenterJurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research)0216-43292442-89572017-08-0115319019910.20886/jphh.1997.15.3.190-1992802PEMBUATAN BAMBU LAPIS DARI BAMBU TALI (Gigantochloa apus)Suwandi Kliwon0Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil HutanPenelitian pembuatan bambu lapis dari batang bambu tali dengan ukuran besar telah dilaksanakan di pabrik kayu lapis. Ukuran nominal bambu lapis yang dibuat adalah 213,5 cm x 91,5 cm x 12 mm dengan perekat urea formaldehida cair. Untuk meningkatkan keawetan bambu lapis diberikan bahan pengawet ke dalam perekat urea formaldehida, yaitu CCB (chlor, chrom, boraks) dan boraks sebanyak 5% dari bagian berat urea formaldehida cair. Bambu lapis yang dibuat terdiri dari tiga lapis (tripleks) dengan macam lapisan pelupuh bambu semua dan yang lapisan luarnya pelupuh bambu sedangkan lapisan intinya venir meranti merah tebal 4 mm. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bahan pengawet dan pengaruh jenis lapisan bambu lapis terhadap sifat mekanisnya serta mengetahui rendemen pelupuh bambu dan bambu lapisnya. Hasilnya menunjukkan rendemen pelupuh bambu 67,62% (tebal4, 7 mm), dan rendemen bambu lapis 54, 45%. Kadar air, tebal dan kesikuan memenuhi StandarIndonesia, akan tetapi panjang dan lebar bambu lapis hanya 50% yang memenuhi syarat dan 33% tidak memenuhi persyaratan tersebut. Keteguhan lentur dan keteguhan rekat pada umumnya memenuhi Standar Jepang. Modulus patah bambu lapis dengan bahan pengawet CCB adalah yang paling rendah, sedangkan yang paling tinggi terdapat pada bambu lapis yang lapisan dalamnya venir. Dengan demikian bila yang diutamakan faktor kekuatan, maka dianjurkan membuat bambu lapis dengan lapisan dalam berupa venir tebal 4 mm.http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/3811bambu lapissifat fisis dan mekanis |
spellingShingle | Suwandi Kliwon PEMBUATAN BAMBU LAPIS DARI BAMBU TALI (Gigantochloa apus) Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research) bambu lapis sifat fisis dan mekanis |
title | PEMBUATAN BAMBU LAPIS DARI BAMBU TALI (Gigantochloa apus) |
title_full | PEMBUATAN BAMBU LAPIS DARI BAMBU TALI (Gigantochloa apus) |
title_fullStr | PEMBUATAN BAMBU LAPIS DARI BAMBU TALI (Gigantochloa apus) |
title_full_unstemmed | PEMBUATAN BAMBU LAPIS DARI BAMBU TALI (Gigantochloa apus) |
title_short | PEMBUATAN BAMBU LAPIS DARI BAMBU TALI (Gigantochloa apus) |
title_sort | pembuatan bambu lapis dari bambu tali gigantochloa apus |
topic | bambu lapis sifat fisis dan mekanis |
url | http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/3811 |
work_keys_str_mv | AT suwandikliwon pembuatanbambulapisdaribambutaligigantochloaapus |