HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK ORANG TUA DENGAN KEJADIAN STUNTING

World Health Organization (WHO) (2014) dalam Global NutritionTargets 2025, stunting dianggap sebagai suatu gangguan pertumbuhan irreversibel yang sebagian besar dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang tidak adekuat dan infeksi berulang selama 1000 hari pertama kehidupan. Insiden stuntingsecara global d...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Niken Ayu Merna Eka Sari, Komang Ayu Resiyanthi
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah 2020-12-01
Series:Jurnal Ilmu Keperawatan Anak
Subjects:
Online Access:https://journal.ppnijateng.org/index.php/jika/article/view/773
Description
Summary:World Health Organization (WHO) (2014) dalam Global NutritionTargets 2025, stunting dianggap sebagai suatu gangguan pertumbuhan irreversibel yang sebagian besar dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang tidak adekuat dan infeksi berulang selama 1000 hari pertama kehidupan. Insiden stuntingsecara global diperkirakan sekitar 171 juta sampai 314 juta yang terjadi pada anak berusia di bawah 5 tahun dan 90% diantaranya berada di negara-negara di benua Afrika dan Asia (Fenskeet et al, 2013). Stunting di Indonesia terbesar ke dua di kawasan Asia Tenggara yang mencapai 43,8%. Berdasarkan data Riskesdas (2018) prevalensi stunting balita mencapai 30,86%. Sedangkan kejadian stunting di Bali mencapai 21.9%. Kasus tertinggi di lima Kabupaten di Bali mencapai taraf memprihatinkan. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, rata-rata diatas 20% sampai 25%. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan perilaku merokok orang tua dengan kejadian stunting. Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif yang menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan nilai p=0,011 (p<0,05) sehingga ini menunjukkan bahwa ada hubungan perilaku merokok orangtua dengan kejadian stunting pada balita usia 2-5 tahun, dengan nilai kekuatan korelasi sebesar 0,33 dapat diartikan bahwa variabel perilaku merokok orangtua dengan kejadian stunting pada balita usia 2-5 tahun memiliki kekuatan korelasi atau hubungan yang rendah. Kesimpulannya adalah perilaku merokok pada orangtua akan menimbulkan dampak secara langsung dan tidak langsung terhadap proses pertumbuhan anak.
ISSN:2338-2074
2621-296X