Analisis korosi pipa pendingin sekunder RSG - GAS dengan teknik electrochemical impedance spectroscopy (EIS)

ANALISIS KOROSI PIPA PENDINGIN SEKUNDER RSG-GAS DENGAN TEKNIK ELECTROCHEMICAL IMPEDANCE SPECTROSCOPY (EIS). Reaktor serba guna G.A. Siwabessy menggunakan sistem pendingin sekunder untuk mengambil panas yang dihasilkan dari reaksi fisi uranium dalam reaktor. Material pipa pendingin termasuk jenis baj...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Maman Kartaman Ajiriyanto, Rosika Kriswarini, Yanlinastuti Yanlinastuti, Diyah Erlina Lestari
Format: Article
Language:English
Published: Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir 2018-08-01
Series:Urania
Online Access:http://jurnal.batan.go.id/index.php/urania/article/view/4421
_version_ 1818233866371989504
author Maman Kartaman Ajiriyanto
Rosika Kriswarini
Yanlinastuti Yanlinastuti
Diyah Erlina Lestari
author_facet Maman Kartaman Ajiriyanto
Rosika Kriswarini
Yanlinastuti Yanlinastuti
Diyah Erlina Lestari
author_sort Maman Kartaman Ajiriyanto
collection DOAJ
description ANALISIS KOROSI PIPA PENDINGIN SEKUNDER RSG-GAS DENGAN TEKNIK ELECTROCHEMICAL IMPEDANCE SPECTROSCOPY (EIS). Reaktor serba guna G.A. Siwabessy menggunakan sistem pendingin sekunder untuk mengambil panas yang dihasilkan dari reaksi fisi uranium dalam reaktor. Material pipa pendingin termasuk jenis baja karbon. Media pendingin sekunder berupa air yang disuplai dari Puspiptek. Upaya untuk memperpanjang umur pakai pipa tersebut maka pada media pendingin air dimasukan senyawa kimia ZnPO4 sebagai inhibitor korosi. Analisis korosi pipa sekunder tersebut dilakukan dengan pengujian korosi dengan metode EIS dan tafel. Pengujian korosi secara elektrokimia tersebut dengan sel tiga elektroda dalam media air, larutan HCl 0,05 M dan larutan NaCl 3%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi inhbitor yang optimum yang ditambahkan dalam pendingin sekunder dan menentukan mekanis inhibisi serta efisiensi inhibitornya. Pengujian EIS dilakukan dalam rentang frekuensi 100 kHz sampai 0,02 Hz. Hasil pengujian dalam media HCl 0,05 M menunjukkan adanya perubahan parameter listrik seperti Rct, Cdl dan Rs. Hambatan Rct semakin besar dengan meningkatnya konsentrasi inhibitor. Pada konsentrasi inhibitor 90 ppm menghasilkan nilai Rct paling besar yaitu 81,16 ohm. Efisiensi penambahan inhibitor menghasilkan nilai maksimal sebesar 66,46% pada konsentrasi 90 ppm. Inhibitor kerak menjadi lebih efektif jika ditambahkan sedikit inhibitor lumut. Inhibitor campuran yang terdiri dari inhibitor lumut 20 ppm dan kerak 80 ppm dapat menurunkan laju korosi baik dalam media air maupun NaCl 3%. Nilai Rct inhibitor campuran dalam media air mencapai 2082 ohm dengan efisiensi 71% dan dalam larutan NaCl 3% sebesar 1403 ohm dengan efisiensi 75%. Laju korosi pada sampel dalam media NaCl 3% tanpa inhibitor, inhibitor lumut dan inhibitor kerak diperoleh berturut-turut 3,975, 3,576 dan 3,215 mpy. Hasil uji korosi menunjukkan bahwa inhibitor kerak mampu menurunkan laju korosi sedangkan Inhibitor lumut mempunyai fungsi utama bukan menurunkan laju korosi.   Kata kunci: korosi, pipa pendingin sekunder, EIS, inhibitor.
first_indexed 2024-12-12T11:28:59Z
format Article
id doaj.art-ac2153f702fc41f193387540353542cd
institution Directory Open Access Journal
issn 0852-4777
2528-0473
language English
last_indexed 2024-12-12T11:28:59Z
publishDate 2018-08-01
publisher Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir
record_format Article
series Urania
spelling doaj.art-ac2153f702fc41f193387540353542cd2022-12-22T00:25:50ZengPusat Teknologi Bahan Bakar NuklirUrania0852-47772528-04732018-08-0124210.17146/urania.2018.24.2.44213820Analisis korosi pipa pendingin sekunder RSG - GAS dengan teknik electrochemical impedance spectroscopy (EIS)Maman Kartaman Ajiriyanto0Rosika KriswariniYanlinastuti YanlinastutiDiyah Erlina LestariPusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir-BATANANALISIS KOROSI PIPA PENDINGIN SEKUNDER RSG-GAS DENGAN TEKNIK ELECTROCHEMICAL IMPEDANCE SPECTROSCOPY (EIS). Reaktor serba guna G.A. Siwabessy menggunakan sistem pendingin sekunder untuk mengambil panas yang dihasilkan dari reaksi fisi uranium dalam reaktor. Material pipa pendingin termasuk jenis baja karbon. Media pendingin sekunder berupa air yang disuplai dari Puspiptek. Upaya untuk memperpanjang umur pakai pipa tersebut maka pada media pendingin air dimasukan senyawa kimia ZnPO4 sebagai inhibitor korosi. Analisis korosi pipa sekunder tersebut dilakukan dengan pengujian korosi dengan metode EIS dan tafel. Pengujian korosi secara elektrokimia tersebut dengan sel tiga elektroda dalam media air, larutan HCl 0,05 M dan larutan NaCl 3%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi inhbitor yang optimum yang ditambahkan dalam pendingin sekunder dan menentukan mekanis inhibisi serta efisiensi inhibitornya. Pengujian EIS dilakukan dalam rentang frekuensi 100 kHz sampai 0,02 Hz. Hasil pengujian dalam media HCl 0,05 M menunjukkan adanya perubahan parameter listrik seperti Rct, Cdl dan Rs. Hambatan Rct semakin besar dengan meningkatnya konsentrasi inhibitor. Pada konsentrasi inhibitor 90 ppm menghasilkan nilai Rct paling besar yaitu 81,16 ohm. Efisiensi penambahan inhibitor menghasilkan nilai maksimal sebesar 66,46% pada konsentrasi 90 ppm. Inhibitor kerak menjadi lebih efektif jika ditambahkan sedikit inhibitor lumut. Inhibitor campuran yang terdiri dari inhibitor lumut 20 ppm dan kerak 80 ppm dapat menurunkan laju korosi baik dalam media air maupun NaCl 3%. Nilai Rct inhibitor campuran dalam media air mencapai 2082 ohm dengan efisiensi 71% dan dalam larutan NaCl 3% sebesar 1403 ohm dengan efisiensi 75%. Laju korosi pada sampel dalam media NaCl 3% tanpa inhibitor, inhibitor lumut dan inhibitor kerak diperoleh berturut-turut 3,975, 3,576 dan 3,215 mpy. Hasil uji korosi menunjukkan bahwa inhibitor kerak mampu menurunkan laju korosi sedangkan Inhibitor lumut mempunyai fungsi utama bukan menurunkan laju korosi.   Kata kunci: korosi, pipa pendingin sekunder, EIS, inhibitor.http://jurnal.batan.go.id/index.php/urania/article/view/4421
spellingShingle Maman Kartaman Ajiriyanto
Rosika Kriswarini
Yanlinastuti Yanlinastuti
Diyah Erlina Lestari
Analisis korosi pipa pendingin sekunder RSG - GAS dengan teknik electrochemical impedance spectroscopy (EIS)
Urania
title Analisis korosi pipa pendingin sekunder RSG - GAS dengan teknik electrochemical impedance spectroscopy (EIS)
title_full Analisis korosi pipa pendingin sekunder RSG - GAS dengan teknik electrochemical impedance spectroscopy (EIS)
title_fullStr Analisis korosi pipa pendingin sekunder RSG - GAS dengan teknik electrochemical impedance spectroscopy (EIS)
title_full_unstemmed Analisis korosi pipa pendingin sekunder RSG - GAS dengan teknik electrochemical impedance spectroscopy (EIS)
title_short Analisis korosi pipa pendingin sekunder RSG - GAS dengan teknik electrochemical impedance spectroscopy (EIS)
title_sort analisis korosi pipa pendingin sekunder rsg gas dengan teknik electrochemical impedance spectroscopy eis
url http://jurnal.batan.go.id/index.php/urania/article/view/4421
work_keys_str_mv AT mamankartamanajiriyanto analisiskorosipipapendinginsekunderrsggasdenganteknikelectrochemicalimpedancespectroscopyeis
AT rosikakriswarini analisiskorosipipapendinginsekunderrsggasdenganteknikelectrochemicalimpedancespectroscopyeis
AT yanlinastutiyanlinastuti analisiskorosipipapendinginsekunderrsggasdenganteknikelectrochemicalimpedancespectroscopyeis
AT diyaherlinalestari analisiskorosipipapendinginsekunderrsggasdenganteknikelectrochemicalimpedancespectroscopyeis