Antibodi Anti DS-DNA Sebagai Faktor Prognosis Mortalitas pada Lupus Erimatosus Sistemik

Latar belakang.Angka kejadian lupus eritematosus sistemik (LES) di RSUP Dr Sardjito meningkat dengan mortalitas tinggi. Antibodi anti double stranded-DNA (ds- DNA ) merupakan antibodi patognomonik pada SLE. Tujuan.Mengetahui hubungan antara antibodi anti ds-DNA dengan mortalitas pasien SLE. Metode...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Muslikhah Yuni Farkhati, Sunartini Hapsara, Cahya Dewi Satria
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia 2016-11-01
Series:Sari Pediatri
Subjects:
Online Access:https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/367
_version_ 1819274804899872768
author Muslikhah Yuni Farkhati
Sunartini Hapsara
Cahya Dewi Satria
author_facet Muslikhah Yuni Farkhati
Sunartini Hapsara
Cahya Dewi Satria
author_sort Muslikhah Yuni Farkhati
collection DOAJ
description Latar belakang.Angka kejadian lupus eritematosus sistemik (LES) di RSUP Dr Sardjito meningkat dengan mortalitas tinggi. Antibodi anti double stranded-DNA (ds- DNA ) merupakan antibodi patognomonik pada SLE. Tujuan.Mengetahui hubungan antara antibodi anti ds-DNA dengan mortalitas pasien SLE. Metode.Penelitian kohort retrospektif terhadap pasien SLE yang berusia kurang dari 18 tahun yang didapatkan secara konsekutif. Survivaldihitung menggunakan metode Kaplan Meier. Analisis log rankdan regresi Coxdigunakan untuk mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan mortalitas. Hasil.Didapatkan 46 pasien ikutserta dalam penelitian, 8 (17,4%) laki-laki dan 38 (82,6%) perempuan dengan rerata usia terdiagnosis 11,9 tahun, 21 subyek (45,7%) diantaranya meninggal. Survivalpada tahun pertama, ketiga dan kelima adalah 85%, 60%, dan 30 %. Rerata waktu follow uppasien dengan antibodi anti ds-DNA sebesar 885,5 hari (IK 95% 631,9–1139,1) tampak lebih pendek secara bermakna dibanding pasien dengan antibodi anti ds DNA negatif 4807,5 (IK 95% 4025,4–5389,0). Analisis multivariat menunjukkan antibodi anti ds-DNA merupakan satu – satunya faktor prognostik terhadap mortalitas pasien SLE (hazard ratio6,7; IK 95% 1,38–12,40). Kesimpulan.Antibodi anti ds-DNA merupakan faktor prognosis terhadap mortalitas pasien SLE.
first_indexed 2024-12-23T23:14:15Z
format Article
id doaj.art-acbd12645b8a45dbb0241c164a3ea558
institution Directory Open Access Journal
issn 0854-7823
2338-5030
language Indonesian
last_indexed 2024-12-23T23:14:15Z
publishDate 2016-11-01
publisher Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
record_format Article
series Sari Pediatri
spelling doaj.art-acbd12645b8a45dbb0241c164a3ea5582022-12-21T17:26:34ZindBadan Penerbit Ikatan Dokter Anak IndonesiaSari Pediatri0854-78232338-50302016-11-0114290610.14238/sp14.2.2012.90-6314Antibodi Anti DS-DNA Sebagai Faktor Prognosis Mortalitas pada Lupus Erimatosus SistemikMuslikhah Yuni Farkhati0Sunartini Hapsara1Cahya Dewi Satria2Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada/RSUP Dr. Sardjito, YogyakartaBagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada/RSUP Dr. Sardjito, YogyakartaBagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada/RSUP Dr. Sardjito, YogyakartaLatar belakang.Angka kejadian lupus eritematosus sistemik (LES) di RSUP Dr Sardjito meningkat dengan mortalitas tinggi. Antibodi anti double stranded-DNA (ds- DNA ) merupakan antibodi patognomonik pada SLE. Tujuan.Mengetahui hubungan antara antibodi anti ds-DNA dengan mortalitas pasien SLE. Metode.Penelitian kohort retrospektif terhadap pasien SLE yang berusia kurang dari 18 tahun yang didapatkan secara konsekutif. Survivaldihitung menggunakan metode Kaplan Meier. Analisis log rankdan regresi Coxdigunakan untuk mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan mortalitas. Hasil.Didapatkan 46 pasien ikutserta dalam penelitian, 8 (17,4%) laki-laki dan 38 (82,6%) perempuan dengan rerata usia terdiagnosis 11,9 tahun, 21 subyek (45,7%) diantaranya meninggal. Survivalpada tahun pertama, ketiga dan kelima adalah 85%, 60%, dan 30 %. Rerata waktu follow uppasien dengan antibodi anti ds-DNA sebesar 885,5 hari (IK 95% 631,9–1139,1) tampak lebih pendek secara bermakna dibanding pasien dengan antibodi anti ds DNA negatif 4807,5 (IK 95% 4025,4–5389,0). Analisis multivariat menunjukkan antibodi anti ds-DNA merupakan satu – satunya faktor prognostik terhadap mortalitas pasien SLE (hazard ratio6,7; IK 95% 1,38–12,40). Kesimpulan.Antibodi anti ds-DNA merupakan faktor prognosis terhadap mortalitas pasien SLE.https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/367antibodi anti ds-DNAmortalitasfaktor prognosis
spellingShingle Muslikhah Yuni Farkhati
Sunartini Hapsara
Cahya Dewi Satria
Antibodi Anti DS-DNA Sebagai Faktor Prognosis Mortalitas pada Lupus Erimatosus Sistemik
Sari Pediatri
antibodi anti ds-DNA
mortalitas
faktor prognosis
title Antibodi Anti DS-DNA Sebagai Faktor Prognosis Mortalitas pada Lupus Erimatosus Sistemik
title_full Antibodi Anti DS-DNA Sebagai Faktor Prognosis Mortalitas pada Lupus Erimatosus Sistemik
title_fullStr Antibodi Anti DS-DNA Sebagai Faktor Prognosis Mortalitas pada Lupus Erimatosus Sistemik
title_full_unstemmed Antibodi Anti DS-DNA Sebagai Faktor Prognosis Mortalitas pada Lupus Erimatosus Sistemik
title_short Antibodi Anti DS-DNA Sebagai Faktor Prognosis Mortalitas pada Lupus Erimatosus Sistemik
title_sort antibodi anti ds dna sebagai faktor prognosis mortalitas pada lupus erimatosus sistemik
topic antibodi anti ds-DNA
mortalitas
faktor prognosis
url https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/367
work_keys_str_mv AT muslikhahyunifarkhati antibodiantidsdnasebagaifaktorprognosismortalitaspadalupuserimatosussistemik
AT sunartinihapsara antibodiantidsdnasebagaifaktorprognosismortalitaspadalupuserimatosussistemik
AT cahyadewisatria antibodiantidsdnasebagaifaktorprognosismortalitaspadalupuserimatosussistemik