Penatalaksanaan Perioperatif pada Epidural Hemorrhage dengan Herniasi Serebral
Cedera kepala merupakan masalah kesehatan utama, pemicu kecacatan dan kematian di seluruh dunia. Epidural Hemorrhage (EDH) adalah salah satu bentuk cedera kepala yang sering terjadi. Epidural Hemorrhage umumnya terjadi karena robeknya arteri dan menyebabkan perdarahan di ruangan antara duramater dan...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Indonesian Society of Neuroanesthesia & Critical Care (INA-SNACC)
2015-10-01
|
Series: | Jurnal Neuroanestesi Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | http://inasnacc.org/ojs2/index.php/jni/article/view/121 |
_version_ | 1811231100919349248 |
---|---|
author | Silmi Adriman Sri Rahardjo Siti Chasnak Saleh |
author_facet | Silmi Adriman Sri Rahardjo Siti Chasnak Saleh |
author_sort | Silmi Adriman |
collection | DOAJ |
description | Cedera kepala merupakan masalah kesehatan utama, pemicu kecacatan dan kematian di seluruh dunia. Epidural Hemorrhage (EDH) adalah salah satu bentuk cedera kepala yang sering terjadi. Epidural Hemorrhage umumnya terjadi karena robeknya arteri dan menyebabkan perdarahan di ruangan antara duramater dan tulang tengkorak. Munculnya tanda Cushing pada EDH akan memperburuk prognosis. Penatalaksanaan cedera kepala saat ini difokuskan pada stabilisasi pasien dan menghindari gangguan intrakranial ataupun sistemik sehingga dapat menghindari cedera sekunder yang lebih buruk. Seorang laki-laki, 18 tahun, dibawa ke rumah sakit dengan penurunan kesadaran pasca jatuh dari ketinggian kurang lebih 5 meter dengan posisi badan sebelah kanan jatuh terlebih dahulu. Setelah resusitasi dan stabilisasi didapatkan jalan napas bebas, laju pernapasan 12 x/menit (ireguler), tekanan darah 155/100 mmHg, laju nadi 58 x/menit (reguler). Pada pasien dilakukan tindakan kraniotomi evakuasi hematoma dengan anestesi umum dan dengan memperhatikan prinsip neuroanestesi selama tindakan bedah berlangsung. |
first_indexed | 2024-04-12T10:40:30Z |
format | Article |
id | doaj.art-ad5a8e81a37e4ea7b1c0f00a49d6293d |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 2088-9674 2460-2302 |
language | Indonesian |
last_indexed | 2024-04-12T10:40:30Z |
publishDate | 2015-10-01 |
publisher | Indonesian Society of Neuroanesthesia & Critical Care (INA-SNACC) |
record_format | Article |
series | Jurnal Neuroanestesi Indonesia |
spelling | doaj.art-ad5a8e81a37e4ea7b1c0f00a49d6293d2022-12-22T03:36:37ZindIndonesian Society of Neuroanesthesia & Critical Care (INA-SNACC)Jurnal Neuroanestesi Indonesia2088-96742460-23022015-10-01431879210.24244/jni.vol4i3.121Penatalaksanaan Perioperatif pada Epidural Hemorrhage dengan Herniasi SerebralSilmi Adriman0Sri Rahardjo1Siti Chasnak Saleh2Department of Anesthesiology and Intensive Care, Faculty of Medicine Universitas Syiah Kuala /Dr. Zainal Abidin General Hospital Banda Aceh IndonesiaDepartment of Anesthesiology and Intensive Care, Faculty of Medicine Universitas Gadjah Mada/Dr. Sardjito General Hospital Yogyakarta, IndonesiaDepartment of Anesthesiology and Reanimation Faculty of Medicine Universitas Airlangga Dr. Soetomo General Hospital Surabaya, IndonesiaCedera kepala merupakan masalah kesehatan utama, pemicu kecacatan dan kematian di seluruh dunia. Epidural Hemorrhage (EDH) adalah salah satu bentuk cedera kepala yang sering terjadi. Epidural Hemorrhage umumnya terjadi karena robeknya arteri dan menyebabkan perdarahan di ruangan antara duramater dan tulang tengkorak. Munculnya tanda Cushing pada EDH akan memperburuk prognosis. Penatalaksanaan cedera kepala saat ini difokuskan pada stabilisasi pasien dan menghindari gangguan intrakranial ataupun sistemik sehingga dapat menghindari cedera sekunder yang lebih buruk. Seorang laki-laki, 18 tahun, dibawa ke rumah sakit dengan penurunan kesadaran pasca jatuh dari ketinggian kurang lebih 5 meter dengan posisi badan sebelah kanan jatuh terlebih dahulu. Setelah resusitasi dan stabilisasi didapatkan jalan napas bebas, laju pernapasan 12 x/menit (ireguler), tekanan darah 155/100 mmHg, laju nadi 58 x/menit (reguler). Pada pasien dilakukan tindakan kraniotomi evakuasi hematoma dengan anestesi umum dan dengan memperhatikan prinsip neuroanestesi selama tindakan bedah berlangsung.http://inasnacc.org/ojs2/index.php/jni/article/view/121epidural hemorrhageherniasi serebraltanda cushingpenatalaksanaan perioperatif |
spellingShingle | Silmi Adriman Sri Rahardjo Siti Chasnak Saleh Penatalaksanaan Perioperatif pada Epidural Hemorrhage dengan Herniasi Serebral Jurnal Neuroanestesi Indonesia epidural hemorrhage herniasi serebral tanda cushing penatalaksanaan perioperatif |
title | Penatalaksanaan Perioperatif pada Epidural Hemorrhage dengan Herniasi Serebral |
title_full | Penatalaksanaan Perioperatif pada Epidural Hemorrhage dengan Herniasi Serebral |
title_fullStr | Penatalaksanaan Perioperatif pada Epidural Hemorrhage dengan Herniasi Serebral |
title_full_unstemmed | Penatalaksanaan Perioperatif pada Epidural Hemorrhage dengan Herniasi Serebral |
title_short | Penatalaksanaan Perioperatif pada Epidural Hemorrhage dengan Herniasi Serebral |
title_sort | penatalaksanaan perioperatif pada epidural hemorrhage dengan herniasi serebral |
topic | epidural hemorrhage herniasi serebral tanda cushing penatalaksanaan perioperatif |
url | http://inasnacc.org/ojs2/index.php/jni/article/view/121 |
work_keys_str_mv | AT silmiadriman penatalaksanaanperioperatifpadaepiduralhemorrhagedenganherniasiserebral AT srirahardjo penatalaksanaanperioperatifpadaepiduralhemorrhagedenganherniasiserebral AT sitichasnaksaleh penatalaksanaanperioperatifpadaepiduralhemorrhagedenganherniasiserebral |