Review Tentang Kemampuan Ikan Ekstremofil Untuk Hidup Di Perairan Asam Dan Terkontaminasi Logam Berat Pascapenambangan Timah

Ikan ekstremofil (extremophile fishes) telah muncul sebagai model untuk kajian biologi integratif. Ikan-ikan ini tidak hanya memberikan wawasan tentang proses biologis, biokimia, fisiologis, dan perkembangan kehidupan organisme, tetapi juga penjelasan tentang kapasitas dan keterbatasan hidup untuk b...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Andri Kurniawan, Diah Mustikasari
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Diponegoro University 2021-11-01
Series:Jurnal Ilmu Lingkungan
Subjects:
Online Access:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/40612
_version_ 1818734359122804736
author Andri Kurniawan
Diah Mustikasari
author_facet Andri Kurniawan
Diah Mustikasari
author_sort Andri Kurniawan
collection DOAJ
description Ikan ekstremofil (extremophile fishes) telah muncul sebagai model untuk kajian biologi integratif. Ikan-ikan ini tidak hanya memberikan wawasan tentang proses biologis, biokimia, fisiologis, dan perkembangan kehidupan organisme, tetapi juga penjelasan tentang kapasitas dan keterbatasan hidup untuk beradaptasi dan bertahan hidup dalam kondisi lingkungan ekstrem. Beberapa ikan ekstremofil dapat bertahan hidup di bawah kondisi habitat yang dianggap tidak ramah bagi sebagian besar ikan karena adanya stresor lingkungan. Ikan ekstrofil sering mengembangkan mekanisme adaptasi yang kompleks untuk mengatasi faktor stresor. Salah satu lingkungan yang ekstrim adalah kolong bekas penambangan timah yang terletak di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai penghasil timah. Beberapa ikan yang ditemukan dapat beradaptasi dengan kondisi ekstrem habitat ini; pH rendah, oksigen terlarut rendah, nutrisi rendah, dan kontaminasi logam berat tinggi. Habitat ekstrem yang terjadi secara alami dapat dianggap sebagai penelitian evolusioner yang memungkinkan mempelajari kemampuan ikan untuk beradaptasi dan bertahan hidup terhadap kondisi ekologi yang berubah. Telaah artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang karakteristik perairan kolong bekas penambangan timah dan fisiologi ikan ekstremofil ditinjau dari modifikasi fisikokimia dan biokimianya. Hasil kajian makalah penelitian menunjukkan beberapa jenis ikan seperti Aplocheilus sp., Betta sp., Gambusia sp., Rasbora sp., Belontia sp., Brevibora sp., Oryzias sp., Puntius sp., Anabas sp., dan Trichogaster sp. mampu toleran pada kondisi ekstrem perairan kolong pascapenambangan timah yang terbengkalai. Kemampuan ikan untuk beradaptasi dan bertahan hidup di lingkungan ekstrem seperti perairan kolong pascapenambangan timah didukung oleh kemampuan untuk melakukan penundaan penetasan telur dengan memasuki fase diapause. Kemampuan ikan lainnya adalah pengaturan mekanisme osmoregulasi atau homeostatis tubuh terhadap kondisi pH asam maupun kontaminasi logam berat di lingkungan tersebut. ABSTRACT Extremophile fishes have emerged as veritable models for investigations in integrative biology. These fishes not only provide insights into biological, biochemical, physiological, and developmental processes of organism’ life, but also the explanation of life’s capacity and limitation to adapt and survive in the extreme environmental conditions. Some extremophile fishes can survive under habitat conditions considered inhospitable for most fishes due to the presence of the environment stressors. The extremophile fishes have often evolved complex adaptation mechanisms to cope the stressor factors. One of the extreme environments is abandoned tin mining ponds, located in Bangka Belitung Archipelago Province as a tin producer. Some fishes have found can adapt to the extreme conditions of this habitat; low pH, low dissolved oxygen, low nutrition, and highly heavy metals contamination. Naturally occurring extreme habitat can be regarded as evolutionary researches that allow studying the ability of fishes to adapt and survive to altered ecological conditions. This paper review aimed to provide an overview about water characteristics of abandoned tin mining pits and physiology of extremophile fishes in terms of modification of physicochemical and biochemical. The result of research papers review indicated some species of fish such as Aplocheilus sp., Betta sp., Gambusia sp., Rasbora sp., Belontia sp., Brevibora sp., Oryzias sp., Puntius sp., Anabas sp., and Trichogaster sp. able to tolerate to the extreme conditions of abandoned tin mining pit waters. The ability of fish to adapt and survive in extreme environments such as abandoned tin mining pit waters is supported by the ability to delay hatching of eggs by entering the diapause phase. Another ability is the regulation of the body's osmoregulation or homeostatic mechanism against acidic pH conditions and heavy metal contamination in the environment.
first_indexed 2024-12-18T00:04:06Z
format Article
id doaj.art-ae2247c4892e400293f48521a21d7b7b
institution Directory Open Access Journal
issn 1829-8907
language Indonesian
last_indexed 2024-12-18T00:04:06Z
publishDate 2021-11-01
publisher Diponegoro University
record_format Article
series Jurnal Ilmu Lingkungan
spelling doaj.art-ae2247c4892e400293f48521a21d7b7b2022-12-21T21:27:53ZindDiponegoro UniversityJurnal Ilmu Lingkungan1829-89072021-11-0119354155410.14710/jil.19.3.541-55419096Review Tentang Kemampuan Ikan Ekstremofil Untuk Hidup Di Perairan Asam Dan Terkontaminasi Logam Berat Pascapenambangan TimahAndri Kurniawan0https://orcid.org/0000-0002-4760-4739Diah Mustikasari1Jurusan Akuakultur, Fakultas Pertanian, Perikanan, dan Biologi, Universitas Bangka Belitung, IndonesiaJurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, International Women University, IndonesiaIkan ekstremofil (extremophile fishes) telah muncul sebagai model untuk kajian biologi integratif. Ikan-ikan ini tidak hanya memberikan wawasan tentang proses biologis, biokimia, fisiologis, dan perkembangan kehidupan organisme, tetapi juga penjelasan tentang kapasitas dan keterbatasan hidup untuk beradaptasi dan bertahan hidup dalam kondisi lingkungan ekstrem. Beberapa ikan ekstremofil dapat bertahan hidup di bawah kondisi habitat yang dianggap tidak ramah bagi sebagian besar ikan karena adanya stresor lingkungan. Ikan ekstrofil sering mengembangkan mekanisme adaptasi yang kompleks untuk mengatasi faktor stresor. Salah satu lingkungan yang ekstrim adalah kolong bekas penambangan timah yang terletak di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai penghasil timah. Beberapa ikan yang ditemukan dapat beradaptasi dengan kondisi ekstrem habitat ini; pH rendah, oksigen terlarut rendah, nutrisi rendah, dan kontaminasi logam berat tinggi. Habitat ekstrem yang terjadi secara alami dapat dianggap sebagai penelitian evolusioner yang memungkinkan mempelajari kemampuan ikan untuk beradaptasi dan bertahan hidup terhadap kondisi ekologi yang berubah. Telaah artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang karakteristik perairan kolong bekas penambangan timah dan fisiologi ikan ekstremofil ditinjau dari modifikasi fisikokimia dan biokimianya. Hasil kajian makalah penelitian menunjukkan beberapa jenis ikan seperti Aplocheilus sp., Betta sp., Gambusia sp., Rasbora sp., Belontia sp., Brevibora sp., Oryzias sp., Puntius sp., Anabas sp., dan Trichogaster sp. mampu toleran pada kondisi ekstrem perairan kolong pascapenambangan timah yang terbengkalai. Kemampuan ikan untuk beradaptasi dan bertahan hidup di lingkungan ekstrem seperti perairan kolong pascapenambangan timah didukung oleh kemampuan untuk melakukan penundaan penetasan telur dengan memasuki fase diapause. Kemampuan ikan lainnya adalah pengaturan mekanisme osmoregulasi atau homeostatis tubuh terhadap kondisi pH asam maupun kontaminasi logam berat di lingkungan tersebut. ABSTRACT Extremophile fishes have emerged as veritable models for investigations in integrative biology. These fishes not only provide insights into biological, biochemical, physiological, and developmental processes of organism’ life, but also the explanation of life’s capacity and limitation to adapt and survive in the extreme environmental conditions. Some extremophile fishes can survive under habitat conditions considered inhospitable for most fishes due to the presence of the environment stressors. The extremophile fishes have often evolved complex adaptation mechanisms to cope the stressor factors. One of the extreme environments is abandoned tin mining ponds, located in Bangka Belitung Archipelago Province as a tin producer. Some fishes have found can adapt to the extreme conditions of this habitat; low pH, low dissolved oxygen, low nutrition, and highly heavy metals contamination. Naturally occurring extreme habitat can be regarded as evolutionary researches that allow studying the ability of fishes to adapt and survive to altered ecological conditions. This paper review aimed to provide an overview about water characteristics of abandoned tin mining pits and physiology of extremophile fishes in terms of modification of physicochemical and biochemical. The result of research papers review indicated some species of fish such as Aplocheilus sp., Betta sp., Gambusia sp., Rasbora sp., Belontia sp., Brevibora sp., Oryzias sp., Puntius sp., Anabas sp., and Trichogaster sp. able to tolerate to the extreme conditions of abandoned tin mining pit waters. The ability of fish to adapt and survive in extreme environments such as abandoned tin mining pit waters is supported by the ability to delay hatching of eggs by entering the diapause phase. Another ability is the regulation of the body's osmoregulation or homeostatic mechanism against acidic pH conditions and heavy metal contamination in the environment.https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/40612abandoned tin mining pitsacid watersadaptation mechanismsextremophile fishesheavy metals
spellingShingle Andri Kurniawan
Diah Mustikasari
Review Tentang Kemampuan Ikan Ekstremofil Untuk Hidup Di Perairan Asam Dan Terkontaminasi Logam Berat Pascapenambangan Timah
Jurnal Ilmu Lingkungan
abandoned tin mining pits
acid waters
adaptation mechanisms
extremophile fishes
heavy metals
title Review Tentang Kemampuan Ikan Ekstremofil Untuk Hidup Di Perairan Asam Dan Terkontaminasi Logam Berat Pascapenambangan Timah
title_full Review Tentang Kemampuan Ikan Ekstremofil Untuk Hidup Di Perairan Asam Dan Terkontaminasi Logam Berat Pascapenambangan Timah
title_fullStr Review Tentang Kemampuan Ikan Ekstremofil Untuk Hidup Di Perairan Asam Dan Terkontaminasi Logam Berat Pascapenambangan Timah
title_full_unstemmed Review Tentang Kemampuan Ikan Ekstremofil Untuk Hidup Di Perairan Asam Dan Terkontaminasi Logam Berat Pascapenambangan Timah
title_short Review Tentang Kemampuan Ikan Ekstremofil Untuk Hidup Di Perairan Asam Dan Terkontaminasi Logam Berat Pascapenambangan Timah
title_sort review tentang kemampuan ikan ekstremofil untuk hidup di perairan asam dan terkontaminasi logam berat pascapenambangan timah
topic abandoned tin mining pits
acid waters
adaptation mechanisms
extremophile fishes
heavy metals
url https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/40612
work_keys_str_mv AT andrikurniawan reviewtentangkemampuanikanekstremofiluntukhidupdiperairanasamdanterkontaminasilogamberatpascapenambangantimah
AT diahmustikasari reviewtentangkemampuanikanekstremofiluntukhidupdiperairanasamdanterkontaminasilogamberatpascapenambangantimah