Karakteristik Dinamik Sistem Koloid Magnetik Berbasis Nanopartikel Oksida Fe-Chitosan

<div class="page" title="Page 79"><div class="layoutArea"><div class="column"><p><span>Karakteristik dinamik dari sistem koloid berbasis nanopartikel magnetik oksida Fe dan </span><span>chitosan </span><span&g...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Mujamilah Mujamilah, Grace Tj. Sulungbud
Format: Article
Language:English
Published: Balai Besar Kimia dan Kemasan 2013-04-01
Series:Jurnal Kimia dan Kemasan
Subjects:
Online Access:http://ejournal.kemenperin.go.id/jkk/article/view/1875
Description
Summary:<div class="page" title="Page 79"><div class="layoutArea"><div class="column"><p><span>Karakteristik dinamik dari sistem koloid berbasis nanopartikel magnetik oksida Fe dan </span><span>chitosan </span><span>yang meliputi ukuran partikel dan magnetik telah dipelajari. Sistem koloid diencerkan dalam medium cairan infus NaCl 0,9% sebagai medium simulasi cairan yang biokompatibel dengan cairan tubuh. Diperoleh sampel dengan variasi konsentrasi hingga pengenceran 100 kali. Hasil analisis distribusi ukuran partikel dengan </span><span>Particle Size Analyzer </span><span>(</span><span>PSA</span><span>) menunjukkan terjadinya aglomerasi nanopartikel dalam sistem koloid dengan distribusi aglomerasi yang cenderung menyempit untuk koloid yang lebih encer dengan ukuran rata-rata cenderung stabil pada ukuran ~80 nm. Stabilisasi koloid terbentuk sebagai resultan kompetisi antara gaya gravitasi pada aglomerat dan interaksi elektrostatik antar aglomerat. Hasil pengukuran </span><span>zeta potential </span><span>menunjukkan nilai rendah untuk koloid yang sangat pekat ataupun sangat encer. Pengenceran juga akan sangat mempengaruhi responsivitas magnetik dari koloid terhadap medan luar. Hasil pengukuran kurva histeresis dengan </span><span>Vibrating Sample Magnetometer (VSM) </span><span>menunjukkan semakin encer koloid semakin dominan fasa diamagnetik dari medium cair dispersan yang akan memberikan efek medan balik dan menurunkan nilai magnetisasi total. Dua hasil analisis ini menunjukkan penggunaan koloid yang terlalu pekat akan menimbulkan aglomerasi partikel yang cukup besar, sedangkan penggunaan koloid yang terlalu encer akan menurunkan responsivitas magnetik nanopartikel. Dua kondisi ini tidak diharapkan dalam proses aplikasi koloid di bidang biomedis terutama untuk proses </span><span>in-vivo </span><span>seperti untuk proses </span><span>drug delivery </span><span>ataupun proses </span><span>hyperthermia. </span></p></div></div></div>
ISSN:2088-026X
2549-9424