MORFOLOGI KOTA-KOTA DI PRIANGAN TIMUR PADA ABAD XX – XXI; Studi Kasus Kota Garut, Ciamis, dan Tasikmalaya

Tulisan ini akan mengkaji perubahan Morfologi Kota-Kota di Priangan Timur pada Abad XX-XXI dengan memfokuskan pada Kota Garut, Ciamis, dan Tasikmalaya. Untuk mencapai tujuan itu, dalam penelitian ini digunakan metode sejarah yang meliputi empat tahap yakni heuristik, kritik, interpretasi, dan histor...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Miftahul Falah, Nina Herlina Lubis, Kunto Sofianto
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017-02-01
Series:Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya
Subjects:
Online Access:http://ejurnalpatanjala.kemdikbud.go.id/patanjala/index.php/patanjala/article/view/342
_version_ 1818133178146095104
author Miftahul Falah
Nina Herlina Lubis
Kunto Sofianto
author_facet Miftahul Falah
Nina Herlina Lubis
Kunto Sofianto
author_sort Miftahul Falah
collection DOAJ
description Tulisan ini akan mengkaji perubahan Morfologi Kota-Kota di Priangan Timur pada Abad XX-XXI dengan memfokuskan pada Kota Garut, Ciamis, dan Tasikmalaya. Untuk mencapai tujuan itu, dalam penelitian ini digunakan metode sejarah yang meliputi empat tahap yakni heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan morfologi kota dengan mengkaji tata ruang dan infrastruktur kota, simbol kota, bangunan, dan ruang terbuka di Kota Garut, Ciamis, dan Tasikmalaya menunjukkan kecenderungan yang berbeda. Pada awalnya, struktur dan pola kota ketiganya menunjukkan kecenderungan yang sama karena mendapat pengaruh struktur kota tradisional. Akan tetapi, dalam perkembangannya menunjukkan perbedaan yang terlihat dari struktur dan pola kota Tasikmalaya yang cenderung mengabaikan struktur dan pola kota tradisional. Unsur-unsur kota kolonial di ketiga kota tersebut cukup nampak sehingga terjadi perpaduan antara kota tradisional dan kota kolonial yang salah satunya terlihat dari bangunan yang mendapat pengaruh budaya indis. This paper examines the morphology changes of Cities in East Priangan in the 20th and 21st  century by focusing on the city of Garut, Ciamis and Tasikmalaya. To achieve that goal, this study uses historical method which includes four stages of heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The results showed that the growth of the city by studying morphology and spatial infrastructure of the city, a symbol of the city, buildings and open spaces in the city of Garut, Ciamis and Tasikmalaya shows a different trend. At first, the structure and pattern of the three cities showed the same tendency as under the influence of traditional city structures. However, in its development shows the differences seen from the structure and pattern of Tasikmalaya which tends to undermine the structure and pattern of traditional town. The elements of the colonial city in the three cities are quite visible, causing a blend of traditional and colonial city. One of which is visible from the building that received cultural influences of Indies.
first_indexed 2024-12-11T08:48:35Z
format Article
id doaj.art-b1472087f3364fd9875bfb0a218ba2f3
institution Directory Open Access Journal
issn 2085-9937
2598-1242
language Indonesian
last_indexed 2024-12-11T08:48:35Z
publishDate 2017-02-01
publisher Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
record_format Article
series Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya
spelling doaj.art-b1472087f3364fd9875bfb0a218ba2f32022-12-22T01:14:05ZindBalai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat, Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPatanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya2085-99372598-12422017-02-019111410.30959/patanjala.v9i1.342263MORFOLOGI KOTA-KOTA DI PRIANGAN TIMUR PADA ABAD XX – XXI; Studi Kasus Kota Garut, Ciamis, dan TasikmalayaMiftahul Falah0Nina Herlina Lubis1Kunto Sofianto2Program Studi Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas PadjadjaranProgram Studi Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas PadjadjaranProgram Studi Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas PadjadjaranTulisan ini akan mengkaji perubahan Morfologi Kota-Kota di Priangan Timur pada Abad XX-XXI dengan memfokuskan pada Kota Garut, Ciamis, dan Tasikmalaya. Untuk mencapai tujuan itu, dalam penelitian ini digunakan metode sejarah yang meliputi empat tahap yakni heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan morfologi kota dengan mengkaji tata ruang dan infrastruktur kota, simbol kota, bangunan, dan ruang terbuka di Kota Garut, Ciamis, dan Tasikmalaya menunjukkan kecenderungan yang berbeda. Pada awalnya, struktur dan pola kota ketiganya menunjukkan kecenderungan yang sama karena mendapat pengaruh struktur kota tradisional. Akan tetapi, dalam perkembangannya menunjukkan perbedaan yang terlihat dari struktur dan pola kota Tasikmalaya yang cenderung mengabaikan struktur dan pola kota tradisional. Unsur-unsur kota kolonial di ketiga kota tersebut cukup nampak sehingga terjadi perpaduan antara kota tradisional dan kota kolonial yang salah satunya terlihat dari bangunan yang mendapat pengaruh budaya indis. This paper examines the morphology changes of Cities in East Priangan in the 20th and 21st  century by focusing on the city of Garut, Ciamis and Tasikmalaya. To achieve that goal, this study uses historical method which includes four stages of heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The results showed that the growth of the city by studying morphology and spatial infrastructure of the city, a symbol of the city, buildings and open spaces in the city of Garut, Ciamis and Tasikmalaya shows a different trend. At first, the structure and pattern of the three cities showed the same tendency as under the influence of traditional city structures. However, in its development shows the differences seen from the structure and pattern of Tasikmalaya which tends to undermine the structure and pattern of traditional town. The elements of the colonial city in the three cities are quite visible, causing a blend of traditional and colonial city. One of which is visible from the building that received cultural influences of Indies.http://ejurnalpatanjala.kemdikbud.go.id/patanjala/index.php/patanjala/article/view/342morphology city, garut, ciamis, tasikmalaya
spellingShingle Miftahul Falah
Nina Herlina Lubis
Kunto Sofianto
MORFOLOGI KOTA-KOTA DI PRIANGAN TIMUR PADA ABAD XX – XXI; Studi Kasus Kota Garut, Ciamis, dan Tasikmalaya
Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya
morphology city, garut, ciamis, tasikmalaya
title MORFOLOGI KOTA-KOTA DI PRIANGAN TIMUR PADA ABAD XX – XXI; Studi Kasus Kota Garut, Ciamis, dan Tasikmalaya
title_full MORFOLOGI KOTA-KOTA DI PRIANGAN TIMUR PADA ABAD XX – XXI; Studi Kasus Kota Garut, Ciamis, dan Tasikmalaya
title_fullStr MORFOLOGI KOTA-KOTA DI PRIANGAN TIMUR PADA ABAD XX – XXI; Studi Kasus Kota Garut, Ciamis, dan Tasikmalaya
title_full_unstemmed MORFOLOGI KOTA-KOTA DI PRIANGAN TIMUR PADA ABAD XX – XXI; Studi Kasus Kota Garut, Ciamis, dan Tasikmalaya
title_short MORFOLOGI KOTA-KOTA DI PRIANGAN TIMUR PADA ABAD XX – XXI; Studi Kasus Kota Garut, Ciamis, dan Tasikmalaya
title_sort morfologi kota kota di priangan timur pada abad xx xxi studi kasus kota garut ciamis dan tasikmalaya
topic morphology city, garut, ciamis, tasikmalaya
url http://ejurnalpatanjala.kemdikbud.go.id/patanjala/index.php/patanjala/article/view/342
work_keys_str_mv AT miftahulfalah morfologikotakotadipriangantimurpadaabadxxxxistudikasuskotagarutciamisdantasikmalaya
AT ninaherlinalubis morfologikotakotadipriangantimurpadaabadxxxxistudikasuskotagarutciamisdantasikmalaya
AT kuntosofianto morfologikotakotadipriangantimurpadaabadxxxxistudikasuskotagarutciamisdantasikmalaya