Penggunaan Tinggalan Batu Pamali sebagai Media Pelantikan Raja di Desa Liang Kec. Teluk Elpaputih Kabupaten Maluku Tengah

The Scattered remains of the prehistoric period in the Moluccas is patterned megalithic artifacts. Such objects are usually stillin contact with communal society and often used as a megalithic tradition. The purpose of research is to look at the dimensions of contemporary culture and taboos of the s...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Karyamantha Surbakti
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Balai Arkeologi Maluku 2016-04-01
Series:Kapata Arkeologi
Subjects:
Online Access:http://kapata-arkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/kapata/article/view/224
_version_ 1819211653443485696
author Karyamantha Surbakti
author_facet Karyamantha Surbakti
author_sort Karyamantha Surbakti
collection DOAJ
description The Scattered remains of the prehistoric period in the Moluccas is patterned megalithic artifacts. Such objects are usually stillin contact with communal society and often used as a megalithic tradition. The purpose of research is to look at the dimensions of contemporary culture and taboos of the stone used as a medium for the inauguration rite father the king. The method used in this study is a qualitative approach and the approach etnoarkeologi. Obtained from this study is a holistic picture that taboos are still preserved remains of stone used in communal societies. Research conclusions obtained is that the tradition continues the use of stone as a medium pamali rite inauguration of the king is a wealth of local cultural repertoire. Tinggalan masa prasejarah yang tersebar di daerah Maluku adalah artefak yang bercorak megalitik. Benda tersebut biasanya masih bersinggungan dengan komunal masyarakat dan acapkali digunakan sebagai tradisi megalitik. Tujuan penelitian adalah untuk melihat dimensi kebudayaan dan kekinian dari batu pamali yang digunakan sebagai media ritus pelantikan bapa raja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan pendekatan etnoarkeologi.Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebuah gambaran yang holistik bahwa tinggalan batu pamali masih lestari digunakan dalam komunal masyarakat. Kesimpulan penelitian yang diperoleh adalah bahwa tradisi berlanjut yang menggunakan batu pamali sebagai media ritus pelantikan raja merupakan khasanah kekayaan budaya lokal.
first_indexed 2024-12-23T06:30:29Z
format Article
id doaj.art-b46b207b3afa410fb7b594a25f0d20b1
institution Directory Open Access Journal
issn 1858-4101
2503-0876
language Indonesian
last_indexed 2024-12-23T06:30:29Z
publishDate 2016-04-01
publisher Balai Arkeologi Maluku
record_format Article
series Kapata Arkeologi
spelling doaj.art-b46b207b3afa410fb7b594a25f0d20b12022-12-21T17:56:56ZindBalai Arkeologi MalukuKapata Arkeologi1858-41012503-08762016-04-01102778410.24832/kapata.v10i2.224220Penggunaan Tinggalan Batu Pamali sebagai Media Pelantikan Raja di Desa Liang Kec. Teluk Elpaputih Kabupaten Maluku TengahKaryamantha Surbakti0Balai Arkeologi AmbonThe Scattered remains of the prehistoric period in the Moluccas is patterned megalithic artifacts. Such objects are usually stillin contact with communal society and often used as a megalithic tradition. The purpose of research is to look at the dimensions of contemporary culture and taboos of the stone used as a medium for the inauguration rite father the king. The method used in this study is a qualitative approach and the approach etnoarkeologi. Obtained from this study is a holistic picture that taboos are still preserved remains of stone used in communal societies. Research conclusions obtained is that the tradition continues the use of stone as a medium pamali rite inauguration of the king is a wealth of local cultural repertoire. Tinggalan masa prasejarah yang tersebar di daerah Maluku adalah artefak yang bercorak megalitik. Benda tersebut biasanya masih bersinggungan dengan komunal masyarakat dan acapkali digunakan sebagai tradisi megalitik. Tujuan penelitian adalah untuk melihat dimensi kebudayaan dan kekinian dari batu pamali yang digunakan sebagai media ritus pelantikan bapa raja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan pendekatan etnoarkeologi.Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebuah gambaran yang holistik bahwa tinggalan batu pamali masih lestari digunakan dalam komunal masyarakat. Kesimpulan penelitian yang diperoleh adalah bahwa tradisi berlanjut yang menggunakan batu pamali sebagai media ritus pelantikan raja merupakan khasanah kekayaan budaya lokal.http://kapata-arkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/kapata/article/view/224Batu Pamali, Tradisi Megalitik, Ritus, Pelantikan Raja
spellingShingle Karyamantha Surbakti
Penggunaan Tinggalan Batu Pamali sebagai Media Pelantikan Raja di Desa Liang Kec. Teluk Elpaputih Kabupaten Maluku Tengah
Kapata Arkeologi
Batu Pamali, Tradisi Megalitik, Ritus, Pelantikan Raja
title Penggunaan Tinggalan Batu Pamali sebagai Media Pelantikan Raja di Desa Liang Kec. Teluk Elpaputih Kabupaten Maluku Tengah
title_full Penggunaan Tinggalan Batu Pamali sebagai Media Pelantikan Raja di Desa Liang Kec. Teluk Elpaputih Kabupaten Maluku Tengah
title_fullStr Penggunaan Tinggalan Batu Pamali sebagai Media Pelantikan Raja di Desa Liang Kec. Teluk Elpaputih Kabupaten Maluku Tengah
title_full_unstemmed Penggunaan Tinggalan Batu Pamali sebagai Media Pelantikan Raja di Desa Liang Kec. Teluk Elpaputih Kabupaten Maluku Tengah
title_short Penggunaan Tinggalan Batu Pamali sebagai Media Pelantikan Raja di Desa Liang Kec. Teluk Elpaputih Kabupaten Maluku Tengah
title_sort penggunaan tinggalan batu pamali sebagai media pelantikan raja di desa liang kec teluk elpaputih kabupaten maluku tengah
topic Batu Pamali, Tradisi Megalitik, Ritus, Pelantikan Raja
url http://kapata-arkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/kapata/article/view/224
work_keys_str_mv AT karyamanthasurbakti penggunaantinggalanbatupamalisebagaimediapelantikanrajadidesaliangkectelukelpaputihkabupatenmalukutengah