Evaluasi Perbandingan Gas Buang Hasil Pengolahan Sampah Domestik Menggunakan Teknologi Termal

Kuantitas limbah padat domestik berbanding lurus dengan kenaikan jumlah penduduk. Pengumpulan dan pembuangan limbah memerlukan sistem pengelolaan limbah padat yang bersih dan efektif. Sistem pengelolaan limbah padat yang efisien biasanya akan tumbuh sebanding dengan ukuran pemukiman dan pendapatan p...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Rizki Kurnia Putra, Novirina Hendrasarie
Format: Article
Language:English
Published: University of Serambi Mekkah 2023-05-01
Series:Jurnal Serambi Engineering
Subjects:
Online Access:https://ojs.serambimekkah.ac.id/jse/article/view/6149
_version_ 1797755237827608576
author Rizki Kurnia Putra
Novirina Hendrasarie
author_facet Rizki Kurnia Putra
Novirina Hendrasarie
author_sort Rizki Kurnia Putra
collection DOAJ
description Kuantitas limbah padat domestik berbanding lurus dengan kenaikan jumlah penduduk. Pengumpulan dan pembuangan limbah memerlukan sistem pengelolaan limbah padat yang bersih dan efektif. Sistem pengelolaan limbah padat yang efisien biasanya akan tumbuh sebanding dengan ukuran pemukiman dan pendapatan per kapita penduduk. Teknologi pembakaran limbah kota memegang peranan penting dalam mengolah dan juga memampatkan produksi limbah pemukiman/perkotaan. Hal tersebut dikarenakan selain berperan dalam proses penyusutan volume limbah padat, teknologi pembakaran yang sesuai adalah insinerasi dan gasifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi  perbandingan gas buang hasil pengolahan sampah domestik menggunakan teknologi termal insinerasi dan gasifikasi. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan melakukan uji emisi pada insinerasi dan gasifikasi dengan variasi sampah biodegradable, non-biodegradable, dan campuran. Hasil yang didapatkan adalah Kadar CO terendah adalah variabel biodegradable 100 Kg pada insenerasi dengan nilai 31,86 mg/Nm3. NOx terendah adalah variabel biodegradable 100 Kg pada Insinerasi dengan nilai 63,22 mg/Nm3. HCl terendah adalah variabel biodegradable 100 Kg pada Insinerasi dengan nilai 12,53 mg/Nm3. SO2 terendah adalah variabel biodegradable 100 Kg pada Insenerasi dengan nilai 40,63 mg/Nm3.
first_indexed 2024-03-12T17:44:55Z
format Article
id doaj.art-b552522d62f54440a638c46333ff32fa
institution Directory Open Access Journal
issn 2528-3561
2541-1934
language English
last_indexed 2024-03-12T17:44:55Z
publishDate 2023-05-01
publisher University of Serambi Mekkah
record_format Article
series Jurnal Serambi Engineering
spelling doaj.art-b552522d62f54440a638c46333ff32fa2023-08-03T19:13:02ZengUniversity of Serambi MekkahJurnal Serambi Engineering2528-35612541-19342023-05-018310.32672/jse.v8i3.61494521Evaluasi Perbandingan Gas Buang Hasil Pengolahan Sampah Domestik Menggunakan Teknologi TermalRizki Kurnia Putra0Novirina Hendrasarie1Jurusan Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran “, Surabaya IndonesiaJurusan Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran “, Surabaya IndonesiaKuantitas limbah padat domestik berbanding lurus dengan kenaikan jumlah penduduk. Pengumpulan dan pembuangan limbah memerlukan sistem pengelolaan limbah padat yang bersih dan efektif. Sistem pengelolaan limbah padat yang efisien biasanya akan tumbuh sebanding dengan ukuran pemukiman dan pendapatan per kapita penduduk. Teknologi pembakaran limbah kota memegang peranan penting dalam mengolah dan juga memampatkan produksi limbah pemukiman/perkotaan. Hal tersebut dikarenakan selain berperan dalam proses penyusutan volume limbah padat, teknologi pembakaran yang sesuai adalah insinerasi dan gasifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi  perbandingan gas buang hasil pengolahan sampah domestik menggunakan teknologi termal insinerasi dan gasifikasi. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan melakukan uji emisi pada insinerasi dan gasifikasi dengan variasi sampah biodegradable, non-biodegradable, dan campuran. Hasil yang didapatkan adalah Kadar CO terendah adalah variabel biodegradable 100 Kg pada insenerasi dengan nilai 31,86 mg/Nm3. NOx terendah adalah variabel biodegradable 100 Kg pada Insinerasi dengan nilai 63,22 mg/Nm3. HCl terendah adalah variabel biodegradable 100 Kg pada Insinerasi dengan nilai 12,53 mg/Nm3. SO2 terendah adalah variabel biodegradable 100 Kg pada Insenerasi dengan nilai 40,63 mg/Nm3.https://ojs.serambimekkah.ac.id/jse/article/view/6149insenerasi, gasifikasi, emisi gas buang, teknologi termal, sampah domestik
spellingShingle Rizki Kurnia Putra
Novirina Hendrasarie
Evaluasi Perbandingan Gas Buang Hasil Pengolahan Sampah Domestik Menggunakan Teknologi Termal
Jurnal Serambi Engineering
insenerasi, gasifikasi, emisi gas buang, teknologi termal, sampah domestik
title Evaluasi Perbandingan Gas Buang Hasil Pengolahan Sampah Domestik Menggunakan Teknologi Termal
title_full Evaluasi Perbandingan Gas Buang Hasil Pengolahan Sampah Domestik Menggunakan Teknologi Termal
title_fullStr Evaluasi Perbandingan Gas Buang Hasil Pengolahan Sampah Domestik Menggunakan Teknologi Termal
title_full_unstemmed Evaluasi Perbandingan Gas Buang Hasil Pengolahan Sampah Domestik Menggunakan Teknologi Termal
title_short Evaluasi Perbandingan Gas Buang Hasil Pengolahan Sampah Domestik Menggunakan Teknologi Termal
title_sort evaluasi perbandingan gas buang hasil pengolahan sampah domestik menggunakan teknologi termal
topic insenerasi, gasifikasi, emisi gas buang, teknologi termal, sampah domestik
url https://ojs.serambimekkah.ac.id/jse/article/view/6149
work_keys_str_mv AT rizkikurniaputra evaluasiperbandingangasbuanghasilpengolahansampahdomestikmenggunakanteknologitermal
AT novirinahendrasarie evaluasiperbandingangasbuanghasilpengolahansampahdomestikmenggunakanteknologitermal