Status Kerentanan Aedes Aegypti Vektor Demam Berdarah Dengue di Kota Padang
Salah satu upaya mengurangi kasus DBD adalah pengendalian vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan larvisida temephos. Penggunaan temephos yang tidak sesuai aturan dapat menyebabkan penurunan kerentanan pada vektor DBD. Tujuan penelitian ini adalah menilai status kerentanan larva Aedes aegypti di t...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Faculty of Medicine at Universitas Andalas
2017-07-01
|
Series: | Jurnal Kesehatan Andalas |
Online Access: | http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/638 |
_version_ | 1826840198453919744 |
---|---|
author | Kharisma Putra Hasmiwati Hasmiwati Arni Amir |
author_facet | Kharisma Putra Hasmiwati Hasmiwati Arni Amir |
author_sort | Kharisma Putra |
collection | DOAJ |
description | Salah satu upaya mengurangi kasus DBD adalah pengendalian vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan larvisida temephos. Penggunaan temephos yang tidak sesuai aturan dapat menyebabkan penurunan kerentanan pada vektor DBD. Tujuan penelitian ini adalah menilai status kerentanan larva Aedes aegypti di tiga kecamatan di Kota Padang. Penelitian ini menggunakan post test only with control group design. Telur diambil dan dipelihara di laboratorium hingga mencapai larva instar III/IV. Uji kerentanan untuk temephos dilakukan berdasarkan standar WHO. Hasil penelitian menunjukkan pada Kecamatan Kuranji, kematian larva pada konsentrasi 0,005 mg/L sebesar 10%, 0,01 mg/L sebesar 45%, 0,02 mg/L sebesar 86% dan konsentrasi 0,03 mg/L sebesar 100%. Pada Kecamatan Koto Tangah, kematian larva pada konsentrasi 0,005 mg/L sebesar 24%, 0,01 mg/L sebesar 48%, 0,02 mg/L sebesar 99%, dan konsentrasi 0,03 mg/L sebesar 100%. Pada Kecamatan Padang Timur pada konsentrasi 0,005 mg/L didapatkan kematian larva sebesar 12%, pada 0,01 mg/L sebesar 43%, pada 0,02 mg/L sebesar 99% dan konsentrasi 0,03 mg/L sebesar 100%. Hasil uji One way-Anova adalah bermakna dengan nilai p<0,05 pada ketiga kecamatan dan LC99 sedikit diatas 0,02 mg/L. Simpulan penelitian ini adalah status kerentanan Aedes aegypti terhadap temephos di tiga kecamatan berkisar antara rentan dan toleran, belum mencapai resisten sehingga temephos masih dapat digunakan dalam pengendalian vektor DBD, namun perlu dilakukan pemantauan secara terus menerus, sehingga resistensi vektor tidak terjadi. |
first_indexed | 2024-12-10T11:52:02Z |
format | Article |
id | doaj.art-b74d9fad19db4dd4a7151ee5cabeaa4d |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 2301-7406 |
language | English |
last_indexed | 2025-02-16T12:35:45Z |
publishDate | 2017-07-01 |
publisher | Faculty of Medicine at Universitas Andalas |
record_format | Article |
series | Jurnal Kesehatan Andalas |
spelling | doaj.art-b74d9fad19db4dd4a7151ee5cabeaa4d2025-02-03T00:35:16ZengFaculty of Medicine at Universitas AndalasJurnal Kesehatan Andalas2301-74062017-07-0161202510.25077/jka.v6i1.638520Status Kerentanan Aedes Aegypti Vektor Demam Berdarah Dengue di Kota PadangKharisma Putra0Hasmiwati Hasmiwati1Arni Amir2Prodi Profesi Dokter FK Unand (Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang)Bagian Parasitologi FK UnandBagian Biologi FK UnandSalah satu upaya mengurangi kasus DBD adalah pengendalian vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan larvisida temephos. Penggunaan temephos yang tidak sesuai aturan dapat menyebabkan penurunan kerentanan pada vektor DBD. Tujuan penelitian ini adalah menilai status kerentanan larva Aedes aegypti di tiga kecamatan di Kota Padang. Penelitian ini menggunakan post test only with control group design. Telur diambil dan dipelihara di laboratorium hingga mencapai larva instar III/IV. Uji kerentanan untuk temephos dilakukan berdasarkan standar WHO. Hasil penelitian menunjukkan pada Kecamatan Kuranji, kematian larva pada konsentrasi 0,005 mg/L sebesar 10%, 0,01 mg/L sebesar 45%, 0,02 mg/L sebesar 86% dan konsentrasi 0,03 mg/L sebesar 100%. Pada Kecamatan Koto Tangah, kematian larva pada konsentrasi 0,005 mg/L sebesar 24%, 0,01 mg/L sebesar 48%, 0,02 mg/L sebesar 99%, dan konsentrasi 0,03 mg/L sebesar 100%. Pada Kecamatan Padang Timur pada konsentrasi 0,005 mg/L didapatkan kematian larva sebesar 12%, pada 0,01 mg/L sebesar 43%, pada 0,02 mg/L sebesar 99% dan konsentrasi 0,03 mg/L sebesar 100%. Hasil uji One way-Anova adalah bermakna dengan nilai p<0,05 pada ketiga kecamatan dan LC99 sedikit diatas 0,02 mg/L. Simpulan penelitian ini adalah status kerentanan Aedes aegypti terhadap temephos di tiga kecamatan berkisar antara rentan dan toleran, belum mencapai resisten sehingga temephos masih dapat digunakan dalam pengendalian vektor DBD, namun perlu dilakukan pemantauan secara terus menerus, sehingga resistensi vektor tidak terjadi.http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/638 |
spellingShingle | Kharisma Putra Hasmiwati Hasmiwati Arni Amir Status Kerentanan Aedes Aegypti Vektor Demam Berdarah Dengue di Kota Padang Jurnal Kesehatan Andalas |
title | Status Kerentanan Aedes Aegypti Vektor Demam Berdarah Dengue di Kota Padang |
title_full | Status Kerentanan Aedes Aegypti Vektor Demam Berdarah Dengue di Kota Padang |
title_fullStr | Status Kerentanan Aedes Aegypti Vektor Demam Berdarah Dengue di Kota Padang |
title_full_unstemmed | Status Kerentanan Aedes Aegypti Vektor Demam Berdarah Dengue di Kota Padang |
title_short | Status Kerentanan Aedes Aegypti Vektor Demam Berdarah Dengue di Kota Padang |
title_sort | status kerentanan aedes aegypti vektor demam berdarah dengue di kota padang |
url | http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/638 |
work_keys_str_mv | AT kharismaputra statuskerentananaedesaegyptivektordemamberdarahdenguedikotapadang AT hasmiwatihasmiwati statuskerentananaedesaegyptivektordemamberdarahdenguedikotapadang AT arniamir statuskerentananaedesaegyptivektordemamberdarahdenguedikotapadang |