KOMPONEN KIMIA DAN POTENSI PENGGUNAAN LIMA JENIS KAYU KURANG DIKENAL ASAL JAWA BARAT

Hutan Indonesia memiliki potensi pohon tropis yang sangat beragam. Salah satu komoditi utama yang dihasilkan dari pohon sebagai komponen utama penyusun hutan adalah kayu. Penggunaan kayu umumnya disesuaikan dari sifat kayu, seperti sifat fisik-mekanik, sifat keterawetan dan sifat dasar lainnya. Sala...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Novitri Hastuti, Lisna Efiyanti, Gustan Pari, Saepuloh Saepuloh, Dadang Setiawan
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Forest Product Research and Development Center 2017-03-01
Series:Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research)
Subjects:
Online Access:http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/2519
_version_ 1818150112946290688
author Novitri Hastuti
Lisna Efiyanti
Gustan Pari
Saepuloh Saepuloh
Dadang Setiawan
author_facet Novitri Hastuti
Lisna Efiyanti
Gustan Pari
Saepuloh Saepuloh
Dadang Setiawan
author_sort Novitri Hastuti
collection DOAJ
description Hutan Indonesia memiliki potensi pohon tropis yang sangat beragam. Salah satu komoditi utama yang dihasilkan dari pohon sebagai komponen utama penyusun hutan adalah kayu. Penggunaan kayu umumnya disesuaikan dari sifat kayu, seperti sifat fisik-mekanik, sifat keterawetan dan sifat dasar lainnya. Salah satu sifat kayu yang penting dan menentukan karakteristik penggunaannya antara lain sifat kimia. Penelitian ini menganalisis komponen kimia 5 jenis kayu yang kurang dikenal asal Jawa Barat, yaitu ki bugang, sempur lilin, cangcaratan, ki pasang, dan ki langir. Analisis meliputi komponen kimia kayu sesuai standar Norman Jenkin, Standar Nasional Indonesia (SNI) dan TAPPI. Hasil analisis menunjukkan bahwa ki bugang memiliki kadar selulosa dan pentosane tertinggi, masing-masing sebesar 52,57% dan 21,37%. Kayu cangcaratan memiliki kadar lignin tertinggi yaitu sebesar 31,84%. Ki langir memiliki nilai kelarutan dalam air dingin, kelarutan dalam alkohol-benzena dan kelarutan dalam NaOH tertinggi, masing-masing sebesar 3,34%, 2,75%, dan 22,17%. Kayu Sempur lilin memiliki kelarutan dalam air panas tertinggi sebesar 8,56%. Ki langir juga memiliki kadar abu tertinggi sebesar 3,60% dan kayu sempur lilin memiliki kadar silika tertinggi sebesar 1,92%. Berdasarkan pemetaan potensi penggunaannya, kayu cangcaratan lebih berpotensi sebagai bahan baku pulp dan kayu energi, sedangkan kayu ki bugang lebih berpotensi sebagai bahan baku bioetanol.
first_indexed 2024-12-11T13:17:46Z
format Article
id doaj.art-b85c21fd6fe7480d9307d8612264727a
institution Directory Open Access Journal
issn 0216-4329
2442-8957
language Indonesian
last_indexed 2024-12-11T13:17:46Z
publishDate 2017-03-01
publisher Forest Product Research and Development Center
record_format Article
series Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research)
spelling doaj.art-b85c21fd6fe7480d9307d8612264727a2022-12-22T01:05:59ZindForest Product Research and Development CenterJurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research)0216-43292442-89572017-03-01351152710.20886/jphh.2017.35.1.15-271987KOMPONEN KIMIA DAN POTENSI PENGGUNAAN LIMA JENIS KAYU KURANG DIKENAL ASAL JAWA BARATNovitri Hastuti0Lisna Efiyanti1Gustan Pari2Saepuloh Saepuloh3Dadang Setiawan4Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil HutanPusat Penelitian dan Pengembangan Hasil HutanPusat Penelitian dan Pengembangan Hasil HutanPusat Penelitian dan Pengembangan Hasil HutanPusat Penelitian dan Pengembangan Hasil HutanHutan Indonesia memiliki potensi pohon tropis yang sangat beragam. Salah satu komoditi utama yang dihasilkan dari pohon sebagai komponen utama penyusun hutan adalah kayu. Penggunaan kayu umumnya disesuaikan dari sifat kayu, seperti sifat fisik-mekanik, sifat keterawetan dan sifat dasar lainnya. Salah satu sifat kayu yang penting dan menentukan karakteristik penggunaannya antara lain sifat kimia. Penelitian ini menganalisis komponen kimia 5 jenis kayu yang kurang dikenal asal Jawa Barat, yaitu ki bugang, sempur lilin, cangcaratan, ki pasang, dan ki langir. Analisis meliputi komponen kimia kayu sesuai standar Norman Jenkin, Standar Nasional Indonesia (SNI) dan TAPPI. Hasil analisis menunjukkan bahwa ki bugang memiliki kadar selulosa dan pentosane tertinggi, masing-masing sebesar 52,57% dan 21,37%. Kayu cangcaratan memiliki kadar lignin tertinggi yaitu sebesar 31,84%. Ki langir memiliki nilai kelarutan dalam air dingin, kelarutan dalam alkohol-benzena dan kelarutan dalam NaOH tertinggi, masing-masing sebesar 3,34%, 2,75%, dan 22,17%. Kayu Sempur lilin memiliki kelarutan dalam air panas tertinggi sebesar 8,56%. Ki langir juga memiliki kadar abu tertinggi sebesar 3,60% dan kayu sempur lilin memiliki kadar silika tertinggi sebesar 1,92%. Berdasarkan pemetaan potensi penggunaannya, kayu cangcaratan lebih berpotensi sebagai bahan baku pulp dan kayu energi, sedangkan kayu ki bugang lebih berpotensi sebagai bahan baku bioetanol.http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/2519bioetanollima jenis kayuJawa Baratpulpenergybiodiesel
spellingShingle Novitri Hastuti
Lisna Efiyanti
Gustan Pari
Saepuloh Saepuloh
Dadang Setiawan
KOMPONEN KIMIA DAN POTENSI PENGGUNAAN LIMA JENIS KAYU KURANG DIKENAL ASAL JAWA BARAT
Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research)
bioetanol
lima jenis kayu
Jawa Barat
pulp
energy
biodiesel
title KOMPONEN KIMIA DAN POTENSI PENGGUNAAN LIMA JENIS KAYU KURANG DIKENAL ASAL JAWA BARAT
title_full KOMPONEN KIMIA DAN POTENSI PENGGUNAAN LIMA JENIS KAYU KURANG DIKENAL ASAL JAWA BARAT
title_fullStr KOMPONEN KIMIA DAN POTENSI PENGGUNAAN LIMA JENIS KAYU KURANG DIKENAL ASAL JAWA BARAT
title_full_unstemmed KOMPONEN KIMIA DAN POTENSI PENGGUNAAN LIMA JENIS KAYU KURANG DIKENAL ASAL JAWA BARAT
title_short KOMPONEN KIMIA DAN POTENSI PENGGUNAAN LIMA JENIS KAYU KURANG DIKENAL ASAL JAWA BARAT
title_sort komponen kimia dan potensi penggunaan lima jenis kayu kurang dikenal asal jawa barat
topic bioetanol
lima jenis kayu
Jawa Barat
pulp
energy
biodiesel
url http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/2519
work_keys_str_mv AT novitrihastuti komponenkimiadanpotensipenggunaanlimajeniskayukurangdikenalasaljawabarat
AT lisnaefiyanti komponenkimiadanpotensipenggunaanlimajeniskayukurangdikenalasaljawabarat
AT gustanpari komponenkimiadanpotensipenggunaanlimajeniskayukurangdikenalasaljawabarat
AT saepulohsaepuloh komponenkimiadanpotensipenggunaanlimajeniskayukurangdikenalasaljawabarat
AT dadangsetiawan komponenkimiadanpotensipenggunaanlimajeniskayukurangdikenalasaljawabarat