Tingkat Perubahan Bangunan Hindia Belanda di Kawasan Cagar Budaya Kotabaru, Kota Yogyakarta

Kota Yogyakarta merupakan kota pusaka yang memiliki enam kawasan cagar budaya. Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta 186/KEP/2011 tentang Penetapan Cagar Budaya menetapkan kawasan cagar budaya yang salah satunya adalah Kawasan Cagar Budaya Kotaba...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Vionna Ariella Fauzia, Eddi Basuki Kurniawan, I Nyoman Suluh Wijaya
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Brawijaya 2021-12-01
Series:Jurnal Tata Kota dan Daerah
Subjects:
Online Access:https://tatakota.ub.ac.id/index.php/tatakota/article/view/571
_version_ 1811258248298233856
author Vionna Ariella Fauzia
Eddi Basuki Kurniawan
I Nyoman Suluh Wijaya
author_facet Vionna Ariella Fauzia
Eddi Basuki Kurniawan
I Nyoman Suluh Wijaya
author_sort Vionna Ariella Fauzia
collection DOAJ
description Kota Yogyakarta merupakan kota pusaka yang memiliki enam kawasan cagar budaya. Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta 186/KEP/2011 tentang Penetapan Cagar Budaya menetapkan kawasan cagar budaya yang salah satunya adalah Kawasan Cagar Budaya Kotabaru. Kawasan Cagar Budaya Kotabaru memiliki karakteristik kawasan yang menerapkan konsep garden city dengan langgam bangunan kolonial dan indis serta memiliki pola radial konsentris. Seiring dengan perkembangan zaman, Kawasan Cagar Budaya Kotabaru yang semula difungsikan untuk permukiman berubah menjadi zona perdagangan dan jasa serta zona perkantoran. Perubahan fungsi bangunan ini menyebabkan pengelola/pemilik bangunan memiliki peluang untuk merubah fasad bangunan hindia belanda yang disesuaikan dengan tren yang lebih modern. Lebih dari 40% bangunan hindia belanda di Kawasan Cagar Budaya Kotabaru mengalami perubahan dan masih terus berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tipologi bangunan hindia belanda dan mengetahui tingkat perubahan bangunan hindia belanda di Kawasan Cagar Budaya Kotabaru. Data penelitian diperoleh dari observasi dan wawancara yang akan diolah menggunakan architectural micro analysis dan analisis tingkat perubahan bangunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat perubahan elemen bangunan memiliki rata – rata tingkat perubahan yang kecil dan bahkan tidak ada perubahan.
first_indexed 2024-04-12T18:10:22Z
format Article
id doaj.art-b8bb22e9d95a4c73b64ec23aa59abae5
institution Directory Open Access Journal
issn 2338-168X
2686-5742
language English
last_indexed 2024-04-12T18:10:22Z
publishDate 2021-12-01
publisher Universitas Brawijaya
record_format Article
series Jurnal Tata Kota dan Daerah
spelling doaj.art-b8bb22e9d95a4c73b64ec23aa59abae52022-12-22T03:21:51ZengUniversitas BrawijayaJurnal Tata Kota dan Daerah2338-168X2686-57422021-12-01132879810.21776/ub.takoda.2021.013.02.5435Tingkat Perubahan Bangunan Hindia Belanda di Kawasan Cagar Budaya Kotabaru, Kota YogyakartaVionna Ariella Fauzia0Eddi Basuki KurniawanI Nyoman Suluh WijayaBrawijaya UniversityKota Yogyakarta merupakan kota pusaka yang memiliki enam kawasan cagar budaya. Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta 186/KEP/2011 tentang Penetapan Cagar Budaya menetapkan kawasan cagar budaya yang salah satunya adalah Kawasan Cagar Budaya Kotabaru. Kawasan Cagar Budaya Kotabaru memiliki karakteristik kawasan yang menerapkan konsep garden city dengan langgam bangunan kolonial dan indis serta memiliki pola radial konsentris. Seiring dengan perkembangan zaman, Kawasan Cagar Budaya Kotabaru yang semula difungsikan untuk permukiman berubah menjadi zona perdagangan dan jasa serta zona perkantoran. Perubahan fungsi bangunan ini menyebabkan pengelola/pemilik bangunan memiliki peluang untuk merubah fasad bangunan hindia belanda yang disesuaikan dengan tren yang lebih modern. Lebih dari 40% bangunan hindia belanda di Kawasan Cagar Budaya Kotabaru mengalami perubahan dan masih terus berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tipologi bangunan hindia belanda dan mengetahui tingkat perubahan bangunan hindia belanda di Kawasan Cagar Budaya Kotabaru. Data penelitian diperoleh dari observasi dan wawancara yang akan diolah menggunakan architectural micro analysis dan analisis tingkat perubahan bangunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat perubahan elemen bangunan memiliki rata – rata tingkat perubahan yang kecil dan bahkan tidak ada perubahan.https://tatakota.ub.ac.id/index.php/tatakota/article/view/571heritagetypologybuilding transformationdutch east indies buildingkotabaruyogyakarta
spellingShingle Vionna Ariella Fauzia
Eddi Basuki Kurniawan
I Nyoman Suluh Wijaya
Tingkat Perubahan Bangunan Hindia Belanda di Kawasan Cagar Budaya Kotabaru, Kota Yogyakarta
Jurnal Tata Kota dan Daerah
heritage
typology
building transformation
dutch east indies building
kotabaru
yogyakarta
title Tingkat Perubahan Bangunan Hindia Belanda di Kawasan Cagar Budaya Kotabaru, Kota Yogyakarta
title_full Tingkat Perubahan Bangunan Hindia Belanda di Kawasan Cagar Budaya Kotabaru, Kota Yogyakarta
title_fullStr Tingkat Perubahan Bangunan Hindia Belanda di Kawasan Cagar Budaya Kotabaru, Kota Yogyakarta
title_full_unstemmed Tingkat Perubahan Bangunan Hindia Belanda di Kawasan Cagar Budaya Kotabaru, Kota Yogyakarta
title_short Tingkat Perubahan Bangunan Hindia Belanda di Kawasan Cagar Budaya Kotabaru, Kota Yogyakarta
title_sort tingkat perubahan bangunan hindia belanda di kawasan cagar budaya kotabaru kota yogyakarta
topic heritage
typology
building transformation
dutch east indies building
kotabaru
yogyakarta
url https://tatakota.ub.ac.id/index.php/tatakota/article/view/571
work_keys_str_mv AT vionnaariellafauzia tingkatperubahanbangunanhindiabelandadikawasancagarbudayakotabarukotayogyakarta
AT eddibasukikurniawan tingkatperubahanbangunanhindiabelandadikawasancagarbudayakotabarukotayogyakarta
AT inyomansuluhwijaya tingkatperubahanbangunanhindiabelandadikawasancagarbudayakotabarukotayogyakarta