FUZZY K-NEAREST NEIGHBOR PADA KLASIFIKASI KEMATANGAN CABAI BERDASARKAN FITUR HSV CITRA

<p class="Text"><em><span>Cabai merupakan salah satu bahan masakan yang disukai masyarakat Indonesia. Salah satu cabai yang banyak dimanfaatkan sebagi bahan masakan yaitu cabai rawit. Pada umumnya identifikasi kematangan cabai dilakukan secara manual berdasarkan warna. Me...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Febri Liantoni, Fitri Nur Annisa
Format: Article
Language:Indonesian
Published: STKIP PGRI Tulungagung 2018-12-01
Series:JIPI (Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Informatika)
Online Access:http://jurnal.stkippgritulungagung.ac.id/index.php/jipi/article/view/851
_version_ 1828520556280938496
author Febri Liantoni
Fitri Nur Annisa
author_facet Febri Liantoni
Fitri Nur Annisa
author_sort Febri Liantoni
collection DOAJ
description <p class="Text"><em><span>Cabai merupakan salah satu bahan masakan yang disukai masyarakat Indonesia. Salah satu cabai yang banyak dimanfaatkan sebagi bahan masakan yaitu cabai rawit. Pada umumnya identifikasi kematangan cabai dilakukan secara manual berdasarkan warna. Metode manual dilakukan dengan pengamatan secara visual. Cara ini membutuhkan tenaga lebih banyak dalam memilah kematangan cabai, padahal persepsi manusia bisa berbeda-beda, hal ini meninbulkan ketidakkonsistenan hasil yang diperoleh. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan untuk proses klasifikasi kematangan cabai rawit. Ekstraksi ciri yang digunakan pada penelitian ini dengan menggunakan nilai HSV. Nilai ini diperoleh dari perhitungan nilai RGB citra. Sedangkan proses klasifikasi menggunakan metode k-nearest neighbor yang ditambahkan fuzzy dalam mencari keanggotaan kelas hasil klasifikasi. Metode ini kemudian disebut Fuzzy K-Nearest Neighbor. Pengujian yang dilakukan terhadap 60 data cabai rawit. Berdasarkan pengujian dengan hasil sesuai klasifikasi kelas sesungguhnya yaitu 15 cabai matang, 15 cabai mentah, 15 cabai setengah matang,dan  7 cabai busuk. Sedangkan hasil klasifikasi yang salah yaitu 8 cabai busuk. Dari pengujian tersebut diperoleh 52 data dengan klasifikasi sesuai dengan kelas aslinya. Dari hasil tersebut diperoleh  dengan akurasi sebesar 86,66%.</span></em></p>
first_indexed 2024-12-11T19:33:13Z
format Article
id doaj.art-b921b51f6d6c429da83e464c96cae95e
institution Directory Open Access Journal
issn 2540-8984
language Indonesian
last_indexed 2024-12-11T19:33:13Z
publishDate 2018-12-01
publisher STKIP PGRI Tulungagung
record_format Article
series JIPI (Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Informatika)
spelling doaj.art-b921b51f6d6c429da83e464c96cae95e2022-12-22T00:53:13ZindSTKIP PGRI TulungagungJIPI (Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Informatika)2540-89842018-12-013210.29100/jipi.v3i2.851384FUZZY K-NEAREST NEIGHBOR PADA KLASIFIKASI KEMATANGAN CABAI BERDASARKAN FITUR HSV CITRAFebri Liantoni0Fitri Nur Annisa1Institut Teknologi Adhi Tama SurabayaInstitut Teknologi Adhi Tama Surabaya<p class="Text"><em><span>Cabai merupakan salah satu bahan masakan yang disukai masyarakat Indonesia. Salah satu cabai yang banyak dimanfaatkan sebagi bahan masakan yaitu cabai rawit. Pada umumnya identifikasi kematangan cabai dilakukan secara manual berdasarkan warna. Metode manual dilakukan dengan pengamatan secara visual. Cara ini membutuhkan tenaga lebih banyak dalam memilah kematangan cabai, padahal persepsi manusia bisa berbeda-beda, hal ini meninbulkan ketidakkonsistenan hasil yang diperoleh. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan untuk proses klasifikasi kematangan cabai rawit. Ekstraksi ciri yang digunakan pada penelitian ini dengan menggunakan nilai HSV. Nilai ini diperoleh dari perhitungan nilai RGB citra. Sedangkan proses klasifikasi menggunakan metode k-nearest neighbor yang ditambahkan fuzzy dalam mencari keanggotaan kelas hasil klasifikasi. Metode ini kemudian disebut Fuzzy K-Nearest Neighbor. Pengujian yang dilakukan terhadap 60 data cabai rawit. Berdasarkan pengujian dengan hasil sesuai klasifikasi kelas sesungguhnya yaitu 15 cabai matang, 15 cabai mentah, 15 cabai setengah matang,dan  7 cabai busuk. Sedangkan hasil klasifikasi yang salah yaitu 8 cabai busuk. Dari pengujian tersebut diperoleh 52 data dengan klasifikasi sesuai dengan kelas aslinya. Dari hasil tersebut diperoleh  dengan akurasi sebesar 86,66%.</span></em></p>http://jurnal.stkippgritulungagung.ac.id/index.php/jipi/article/view/851
spellingShingle Febri Liantoni
Fitri Nur Annisa
FUZZY K-NEAREST NEIGHBOR PADA KLASIFIKASI KEMATANGAN CABAI BERDASARKAN FITUR HSV CITRA
JIPI (Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Informatika)
title FUZZY K-NEAREST NEIGHBOR PADA KLASIFIKASI KEMATANGAN CABAI BERDASARKAN FITUR HSV CITRA
title_full FUZZY K-NEAREST NEIGHBOR PADA KLASIFIKASI KEMATANGAN CABAI BERDASARKAN FITUR HSV CITRA
title_fullStr FUZZY K-NEAREST NEIGHBOR PADA KLASIFIKASI KEMATANGAN CABAI BERDASARKAN FITUR HSV CITRA
title_full_unstemmed FUZZY K-NEAREST NEIGHBOR PADA KLASIFIKASI KEMATANGAN CABAI BERDASARKAN FITUR HSV CITRA
title_short FUZZY K-NEAREST NEIGHBOR PADA KLASIFIKASI KEMATANGAN CABAI BERDASARKAN FITUR HSV CITRA
title_sort fuzzy k nearest neighbor pada klasifikasi kematangan cabai berdasarkan fitur hsv citra
url http://jurnal.stkippgritulungagung.ac.id/index.php/jipi/article/view/851
work_keys_str_mv AT febriliantoni fuzzyknearestneighborpadaklasifikasikematangancabaiberdasarkanfiturhsvcitra
AT fitrinurannisa fuzzyknearestneighborpadaklasifikasikematangancabaiberdasarkanfiturhsvcitra