Etika Paulus tentang Perceraian: Studi I Korintus 7:10-16

Tema mengenai perceraian selalu menjadi tema yang cukup menarik untuk didiskusikan dan penting untuk dibahas. Penulis pernah menyampaikan sebuah khotbah mengenai perceraian dan setelah kebaktian selesai ada beberapa jemaat langsung bertanya mengenai bagaimana mereka harus menilai kasus-kasus percera...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Chandra Gunawan
Format: Article
Language:English
Published: Sekolah Tinggi Teologi SAAT 2013-04-01
Series:Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan
Subjects:
Online Access:https://ojs.seabs.ac.id/index.php/Veritas/article/view/272
_version_ 1811276041256173568
author Chandra Gunawan
author_facet Chandra Gunawan
author_sort Chandra Gunawan
collection DOAJ
description Tema mengenai perceraian selalu menjadi tema yang cukup menarik untuk didiskusikan dan penting untuk dibahas. Penulis pernah menyampaikan sebuah khotbah mengenai perceraian dan setelah kebaktian selesai ada beberapa jemaat langsung bertanya mengenai bagaimana mereka harus menilai kasus-kasus perceraian yang mereka lihat baik dalam keluarga dekat mereka ataupun teman atau kerabat mereka. Angka perceraian di Indonesia setiap tahunnya bertambah tidak kurang dari 10%; pada tahun 2009 terjadi 216.286 kasus perceraian, dan di tahun 2010 terjadi peningkatan menjadi 285.184 perkara. Meningkatnya angka perceraian memperlihatkan bahwa kondisi keluarga-keluarga dari masyarakat Indonesia semakin mengalami penurunan dalam hal kualitas sehingga berdampak pada rentannya usia pernikahan keluarga dari masyarakat kita. Di negara-negara Barat pun kondisi yang sama terjadi, jumlah perceraian sangatlah tinggi sebagaimana dijelaskan oleh Gordon J. Wenham bahwa separuh dari pernikahan diakhiri dengan kasus perceraianan …. 1 Korintus 7 adalah teks Alkitab yang penting dalam membahas isu perceraian dan pernikahan kembali. Teks ini telah mempengaruhi penafsiran dan kebijakan dari berbagai denominasi gereja, contohnya Roma Katolik dan The Church of England.12 Meskipun 1 Korintus 7 memang berbicara mengenai isu perceraian dan pernikahan kembali, namun bagian ini bersifat “occasional,” artinya nasihat yang diberikan Paulus terkait dengan situasi dan kondisi tertentu yang terjadi dalam jemaat.13 Perkataan Paulus dalam 1 Korintus 7:1 dan 1 Korintus 7:25 jelas mengindikasikan adanya pertanyaan tertentu yang ditanyakan jemaat Korintus kepada Paulus.
first_indexed 2024-04-12T23:49:28Z
format Article
id doaj.art-ba50445a3a314cc58bfbb9c68e854f49
institution Directory Open Access Journal
issn 1411-7649
2684-9194
language English
last_indexed 2024-04-12T23:49:28Z
publishDate 2013-04-01
publisher Sekolah Tinggi Teologi SAAT
record_format Article
series Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan
spelling doaj.art-ba50445a3a314cc58bfbb9c68e854f492022-12-22T03:11:44ZengSekolah Tinggi Teologi SAATVeritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan1411-76492684-91942013-04-0114110.36421/veritas.v14i1.272Etika Paulus tentang Perceraian: Studi I Korintus 7:10-16Chandra GunawanTema mengenai perceraian selalu menjadi tema yang cukup menarik untuk didiskusikan dan penting untuk dibahas. Penulis pernah menyampaikan sebuah khotbah mengenai perceraian dan setelah kebaktian selesai ada beberapa jemaat langsung bertanya mengenai bagaimana mereka harus menilai kasus-kasus perceraian yang mereka lihat baik dalam keluarga dekat mereka ataupun teman atau kerabat mereka. Angka perceraian di Indonesia setiap tahunnya bertambah tidak kurang dari 10%; pada tahun 2009 terjadi 216.286 kasus perceraian, dan di tahun 2010 terjadi peningkatan menjadi 285.184 perkara. Meningkatnya angka perceraian memperlihatkan bahwa kondisi keluarga-keluarga dari masyarakat Indonesia semakin mengalami penurunan dalam hal kualitas sehingga berdampak pada rentannya usia pernikahan keluarga dari masyarakat kita. Di negara-negara Barat pun kondisi yang sama terjadi, jumlah perceraian sangatlah tinggi sebagaimana dijelaskan oleh Gordon J. Wenham bahwa separuh dari pernikahan diakhiri dengan kasus perceraianan …. 1 Korintus 7 adalah teks Alkitab yang penting dalam membahas isu perceraian dan pernikahan kembali. Teks ini telah mempengaruhi penafsiran dan kebijakan dari berbagai denominasi gereja, contohnya Roma Katolik dan The Church of England.12 Meskipun 1 Korintus 7 memang berbicara mengenai isu perceraian dan pernikahan kembali, namun bagian ini bersifat “occasional,” artinya nasihat yang diberikan Paulus terkait dengan situasi dan kondisi tertentu yang terjadi dalam jemaat.13 Perkataan Paulus dalam 1 Korintus 7:1 dan 1 Korintus 7:25 jelas mengindikasikan adanya pertanyaan tertentu yang ditanyakan jemaat Korintus kepada Paulus.https://ojs.seabs.ac.id/index.php/Veritas/article/view/272Divorce -- Religious aspects -- Christianity.Divorce -- Biblical teaching.
spellingShingle Chandra Gunawan
Etika Paulus tentang Perceraian: Studi I Korintus 7:10-16
Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan
Divorce -- Religious aspects -- Christianity.
Divorce -- Biblical teaching.
title Etika Paulus tentang Perceraian: Studi I Korintus 7:10-16
title_full Etika Paulus tentang Perceraian: Studi I Korintus 7:10-16
title_fullStr Etika Paulus tentang Perceraian: Studi I Korintus 7:10-16
title_full_unstemmed Etika Paulus tentang Perceraian: Studi I Korintus 7:10-16
title_short Etika Paulus tentang Perceraian: Studi I Korintus 7:10-16
title_sort etika paulus tentang perceraian studi i korintus 7 10 16
topic Divorce -- Religious aspects -- Christianity.
Divorce -- Biblical teaching.
url https://ojs.seabs.ac.id/index.php/Veritas/article/view/272
work_keys_str_mv AT chandragunawan etikapaulustentangperceraianstudiikorintus71016