Gangguan Kognitif pada Anemia Defisiensi Besi
Anemia defisiensi besi masih merupakan masalah kesehatan terutama di negara yang sedang berkembang. Zat besi banyak dibutuhkan otak karena metabolisme oksidasinya yang tinggi. Beberapa enzim dalam proses oksidasi dan metabolisme sel membutuhkan besi. Gangguan kognitif pada anemia defisiensi besi tel...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
2016-12-01
|
Series: | Sari Pediatri |
Subjects: | |
Online Access: | https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/951 |
Summary: | Anemia defisiensi besi masih merupakan masalah kesehatan terutama di negara yang
sedang berkembang. Zat besi banyak dibutuhkan otak karena metabolisme oksidasinya
yang tinggi. Beberapa enzim dalam proses oksidasi dan metabolisme sel membutuhkan
besi. Gangguan kognitif pada anemia defisiensi besi telah banyak diteliti. Beberapa hal
yang berhubungan dengan gangguan kognitif pada anemia defisiensi telah dikemukakan;
terganggunya enzim-enzim yang berperan dalam metabolisme otak, gangguan dalam
mielinisasi dan terganggunya oksigenasi sel. Pada pemeriksaan terhadap bayi yang
menderita anemia defisiensi besi didapatkan skor Mental Development Index (MDI)
yang rendah dan Infant Behavior Record (IBR) memperlihatkan perbedaan emosi. Pada
anak usia sekolah didapatkan prestasi belajar yang rendah dan konsentrasi belajar yang
singkat. |
---|---|
ISSN: | 0854-7823 2338-5030 |