Komorbiditas Pasien Demensia di RSUD Dr. Soetomo Periode Januari–Desember 2017

Pendahuluan: Demensia merupakan proses hilangnya fungsi kognitif seperti berpikir, mengingat, dan bernalar sehingga penderita demensia terganggu dalam melakukan kehidupan dan aktivitas sehari-hari pada seseorang. WHO menyebutkan bahwa jumlah pasien demensia di dunia terus meningkat. Pada tahun 2015,...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Nabilah Hasna Imami, Yudha Haryono, Anggraini Dwi Sensusiati, Muhammad Hamdan, Hanik Badriyah Hidayati
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Airlangga 2021-07-01
Series:Aksona
Subjects:
Online Access:https://e-journal.unair.ac.id/aksona/article/view/35343
Description
Summary:Pendahuluan: Demensia merupakan proses hilangnya fungsi kognitif seperti berpikir, mengingat, dan bernalar sehingga penderita demensia terganggu dalam melakukan kehidupan dan aktivitas sehari-hari pada seseorang. WHO menyebutkan bahwa jumlah pasien demensia di dunia terus meningkat. Pada tahun 2015, pasien demensia diprediksi mencapai 47,47 juta pasien dan dapat mencapai 75,63 juta pada 2030. Semakin meningkat usia lansia, faktor komorbiditas yang menyerang lansia juga semakin meningkat. Faktor komorbiditas dapat berupa penyakit kronik seperti stroke, hipertensi, DM, juga penyakit jantung. Tujuan: Untuk mengetahui prevalensi komorbiditas pada pasien lansia demensia di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Metode: Data diambil dari rekam medis pasien pada periode Januari hingga Desember 2017 di RSUD Dr. Soetomo Surabaya berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. Hasil: Faktor komorbiditas yang paling banyak terjadi pada pasien demensia adalah stroke (57,3%), diikuti oleh hipertensi (50,6%), DM (30,3%), penyakit Parkinson (24,7%), dan penyakit Jantung (19,1%). Kesimpulan: Stroke merupakan komorbiditas paling banyak terjadi pada pasien dengan demensia. Hipertensi berada di tempat kedua paling banyak diderita lansia demensia. Pengendalian komorbiditas pada lansia sangat penting untuk dilaksanakan untuk mengendalikan risiko terjadinya penurunan fungsi kognitif.
ISSN:2807-7970