Gambaran Klinis Steven Johnson Syndrome dan Toxic Epidermal Necrolysis pada Pasien Anak
Latar Belakang: Steven Johnson Syndrome (SJS) dan Toxic Epidermal Necrolysis (TEN) merupakan suatu penyakit yang tergolong langka namun dapat mengancam nyawa. Ketidakjelasan etiologi, serta komplikasi yang mungkin timbul pada pasien anak dapat berdampak buruk terhadap prognosis penyakit. Tujuan: Men...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Department of Dermatology and Venereology, Faculty of Medicine, Universitas Airlangga
2018-09-01
|
Series: | Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin (Periodical of Dermatology and Venerology) |
Subjects: | |
Online Access: | https://e-journal.unair.ac.id/BIKK/article/view/7019 |
_version_ | 1827673679368028160 |
---|---|
author | Annisa Fitriana Anang Endaryanto Afif Nurul Hidayati |
author_facet | Annisa Fitriana Anang Endaryanto Afif Nurul Hidayati |
author_sort | Annisa Fitriana |
collection | DOAJ |
description | Latar Belakang: Steven Johnson Syndrome (SJS) dan Toxic Epidermal Necrolysis (TEN) merupakan suatu penyakit yang tergolong langka namun dapat mengancam nyawa. Ketidakjelasan etiologi, serta komplikasi yang mungkin timbul pada pasien anak dapat berdampak buruk terhadap prognosis penyakit. Tujuan: Menjelaskan gambaran klinis SJS, SJS – TEN overlap dan TEN pada pasien usia 0 – 18 tahun. Metode: Penelitian deskriptif retrospektif dengan menggunakan total sampling data rekam medis pasien anak usia 0 – 18 tahun di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Soetomo Surabaya periode 2013 – 2016. Hasil: Terdapat 19 data rekam medis pasien yang memenuhi kriteria inklusi dengan rincian, 16 pasien dengan SJS, 1 pasien dengan SJS – TEN overlap, dan 2 pasien dengan TEN. Kesimpulan: Dugaan etiologi terbanyak adalah reaksi alergi yang diinduksi oleh obat jenis acetaminophen (24%), manifestasi klinis terbanyak adalah makula (100%), baik eritematosa dan hiperpigmentasi, penyakit penyerta terbanyak adalah malnutrisi (31%) dan konjungtivis (31%), komplikasi terbanyak adalah konjungtivitis (67%). Lama perawatan terbanyak adalah selama 1 hingga 7 hari (53%) dengan rata – rata lama perawatan selama 11,6 hari, konsultasi ke dokter lain terbanyak yaitu ke dokter spesialis mata (80%), dan tatalaksana terapi terbanyak adalah melakukan penghentian obat penginduksi timbulnya penyakit. |
first_indexed | 2024-03-10T04:28:05Z |
format | Article |
id | doaj.art-bb4926fffea246079e424b78d797e15a |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 1978-4279 2549-4082 |
language | Indonesian |
last_indexed | 2024-03-10T04:28:05Z |
publishDate | 2018-09-01 |
publisher | Department of Dermatology and Venereology, Faculty of Medicine, Universitas Airlangga |
record_format | Article |
series | Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin (Periodical of Dermatology and Venerology) |
spelling | doaj.art-bb4926fffea246079e424b78d797e15a2023-11-23T06:29:55ZindDepartment of Dermatology and Venereology, Faculty of Medicine, Universitas AirlanggaBerkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin (Periodical of Dermatology and Venerology)1978-42792549-40822018-09-0130210211010.20473/bikk.V30.2.2018.102-1105502Gambaran Klinis Steven Johnson Syndrome dan Toxic Epidermal Necrolysis pada Pasien AnakAnnisa Fitriana0Anang Endaryanto1Afif Nurul Hidayati2University of AirlanggaRSUD DR.SOETOMO SURABAYARSUD DR.SOETOMO SURABAYALatar Belakang: Steven Johnson Syndrome (SJS) dan Toxic Epidermal Necrolysis (TEN) merupakan suatu penyakit yang tergolong langka namun dapat mengancam nyawa. Ketidakjelasan etiologi, serta komplikasi yang mungkin timbul pada pasien anak dapat berdampak buruk terhadap prognosis penyakit. Tujuan: Menjelaskan gambaran klinis SJS, SJS – TEN overlap dan TEN pada pasien usia 0 – 18 tahun. Metode: Penelitian deskriptif retrospektif dengan menggunakan total sampling data rekam medis pasien anak usia 0 – 18 tahun di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Soetomo Surabaya periode 2013 – 2016. Hasil: Terdapat 19 data rekam medis pasien yang memenuhi kriteria inklusi dengan rincian, 16 pasien dengan SJS, 1 pasien dengan SJS – TEN overlap, dan 2 pasien dengan TEN. Kesimpulan: Dugaan etiologi terbanyak adalah reaksi alergi yang diinduksi oleh obat jenis acetaminophen (24%), manifestasi klinis terbanyak adalah makula (100%), baik eritematosa dan hiperpigmentasi, penyakit penyerta terbanyak adalah malnutrisi (31%) dan konjungtivis (31%), komplikasi terbanyak adalah konjungtivitis (67%). Lama perawatan terbanyak adalah selama 1 hingga 7 hari (53%) dengan rata – rata lama perawatan selama 11,6 hari, konsultasi ke dokter lain terbanyak yaitu ke dokter spesialis mata (80%), dan tatalaksana terapi terbanyak adalah melakukan penghentian obat penginduksi timbulnya penyakit.https://e-journal.unair.ac.id/BIKK/article/view/7019steven johnson syndrometoxic epidermal necrolysissteven jonson syndrome pada anakgambaran klinis |
spellingShingle | Annisa Fitriana Anang Endaryanto Afif Nurul Hidayati Gambaran Klinis Steven Johnson Syndrome dan Toxic Epidermal Necrolysis pada Pasien Anak Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin (Periodical of Dermatology and Venerology) steven johnson syndrome toxic epidermal necrolysis steven jonson syndrome pada anak gambaran klinis |
title | Gambaran Klinis Steven Johnson Syndrome dan Toxic Epidermal Necrolysis pada Pasien Anak |
title_full | Gambaran Klinis Steven Johnson Syndrome dan Toxic Epidermal Necrolysis pada Pasien Anak |
title_fullStr | Gambaran Klinis Steven Johnson Syndrome dan Toxic Epidermal Necrolysis pada Pasien Anak |
title_full_unstemmed | Gambaran Klinis Steven Johnson Syndrome dan Toxic Epidermal Necrolysis pada Pasien Anak |
title_short | Gambaran Klinis Steven Johnson Syndrome dan Toxic Epidermal Necrolysis pada Pasien Anak |
title_sort | gambaran klinis steven johnson syndrome dan toxic epidermal necrolysis pada pasien anak |
topic | steven johnson syndrome toxic epidermal necrolysis steven jonson syndrome pada anak gambaran klinis |
url | https://e-journal.unair.ac.id/BIKK/article/view/7019 |
work_keys_str_mv | AT annisafitriana gambaranklinisstevenjohnsonsyndromedantoxicepidermalnecrolysispadapasienanak AT anangendaryanto gambaranklinisstevenjohnsonsyndromedantoxicepidermalnecrolysispadapasienanak AT afifnurulhidayati gambaranklinisstevenjohnsonsyndromedantoxicepidermalnecrolysispadapasienanak |