Balloon Mitral Valvulotomy (BMV): Mengapa Resistensi Paru Tidak Selalu Menurun?
Mitral stenosis merupakan kelainan yang di negara kita masih merupakan masalah, terutama mengakibatkan menurunnya kemampuan fisik seseorang sehingga mengurangi kualitas hidup yang diinginkan. Hal ini disebabkan masih prevalennya demam rematik akutpada anak-anak yang tidak diobati dengan memadai deng...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Indonesian Heart Association
2013-06-01
|
Series: | Majalah Kardiologi Indonesia |
Online Access: | http://ijconline.id/index.php/ijc/article/view/95 |
Summary: | Mitral stenosis merupakan kelainan yang di negara kita masih merupakan masalah, terutama mengakibatkan menurunnya kemampuan fisik seseorang sehingga mengurangi kualitas hidup yang diinginkan. Hal ini disebabkan masih prevalennya demam rematik akutpada anak-anak yang tidak diobati dengan memadai dengan sekuele utamanya mengenai katup mitral.
Salah satu akibat dari mitral stenosis adalah meningkatnya tekanan pada sirkulasi paru akibat bendungan pada system vena paru dan menimbulkan hipertensi pulmonal. Meskipun upaya untuk menghilangkan penyempitan katup baik dengan intervensi bedah maupun non bedah dengan Balloon Mitral Valvuloplasty (BMV) mendapatkan hasil yang baik dengan menghilangkan penyempitan pada aliran paru, namun tidak semua penderita yang menjalani upaya ini dapat kembali normal dari segi morbiditas karena fisiologi yang normal tidak semuanya dapat kembali berjalan terutama pada penderita-penderita lanjut yang terlalu lama mengalami abnormalitas dari fisiologi aliran paru. |
---|---|
ISSN: | 0126-3773 2620-4762 |