Profil Pasien Endometriosis dengan Riwayat Dysmenorrhea di Poli Infertilitas-Endokrin RSUD Dr. Soetomo Surabaya Periode Januari – Desember 2014
Endometriosis adalah salah satu masalah kesehatan wanita termasuk gangguan ginekologi dan endokrinologi reproduksi yang merupakan misteri sindrom penyakit kompleks dan masih misterius. Endometriosis bukanlah suatu keganasan, namun manifestasi dari gejala-gejala tersebut dapat menurunkan kualitas hid...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
2017-07-01
|
Series: | Juxta: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Universitas Airlangga |
Subjects: | |
Online Access: | https://e-journal.unair.ac.id/JUXTA/article/view/16942 |
Summary: | Endometriosis adalah salah satu masalah kesehatan wanita termasuk gangguan ginekologi dan endokrinologi reproduksi yang merupakan misteri sindrom penyakit kompleks dan masih misterius. Endometriosis bukanlah suatu keganasan, namun manifestasi dari gejala-gejala tersebut dapat menurunkan kualitas hidup wanita dan pemberian terapi hanya tergantung gejala. Fenomena nyeri haid yang dialami wanita ternyata memiliki manifestasi terhadap penyakit kronis ini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui profil penderita endometriosis dengan riwayat dysmnenorrhea. Penelitian ini dilakukan di Poli Infertilitas-Endokrin RSUD Dr.Soetomo periode Januari sampai Desember 2014, dengan menggunakan metode deskriptif yang terdiri dari manifestasi variabel gejala endometriosis, usia, karakteristik menstruasi, onset dismenore, laparoskopi pertama, lama diagnosis, Lokasi lesi, dan diameter kista. Data diambil dari rekam medis 111 pasien yang diobati dengan distribusi frekuensi dan tabulasi silang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manifestasi gejala pada pasien dengan endometriosis didominasi oleh dismenore 71,2%, infertilitas 23,4%, nyeri kronis 17,7%, dyspareunia 2,7%, gejala intestinal siklik 5,4%. Sebagian besar pasien endometriosis dengan riwayat dismenore memiliki rentang usia reproduksi (30-39 tahun) yaitu 51,9%, rasa sakit dirasakan saat haid 46,8%, durasi keterlambatan diagnosis mulai timbulnya dismenore sampai Laparoskopi didominasi rentang 1-5 tahun 70,9%, lokasi lesi endometriosis yang ditemukan di ovarium adalah 68,3%, dan kista endometriosis yang ditemukan dalam penelitian ini termasuk derajat parah, yang didominasi> 3 cm dari semua lokasi yang ditemukan. Penelitian analitik perlu dilakukan lebih jauh untuk mengetahui hubungan tingkat endometriosis dengan riwayat nyeri haid, usia, onset dismenore, diagnosis tertunda, lokasi lesi, dan diameter kista. |
---|---|
ISSN: | 1907-3623 2684-9453 |