Kemapuan Berpikir Kritis Matematis: Pemecahan Masalah Pisa

Berawal dari rendahnya level PISA matematika dirasa sangat memprihatinkan. Padahal salah satu aspek yang diukur oleh PISA adalah kemampuan berpikir kritis, yang dianggap sebagai indikator penting dalam menilai kesiapan siswa menghadapi tuntutan masyarakat modern. Pendekatan penelitian yang digunakan...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Marlinda Indah Eka Budiarti
Format: Article
Language:English
Published: Information Technology and Science 2023-08-01
Series:Edu Cendikia
Subjects:
Online Access:https://jurnal.itscience.org/index.php/educendikia/article/view/2731
_version_ 1797354516265304064
author Marlinda Indah Eka Budiarti
author_facet Marlinda Indah Eka Budiarti
author_sort Marlinda Indah Eka Budiarti
collection DOAJ
description Berawal dari rendahnya level PISA matematika dirasa sangat memprihatinkan. Padahal salah satu aspek yang diukur oleh PISA adalah kemampuan berpikir kritis, yang dianggap sebagai indikator penting dalam menilai kesiapan siswa menghadapi tuntutan masyarakat modern. Pendekatan penelitian yang digunakan ialah deskriptif kualitatif, yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama. Subyek dalam penelitian ini ialah 3 orang peserta didik kelas VIII. Hasil penelitian: Kemapuan berpikir kritis dengan kategori tinggi dapat melewati empat tahapan polya dengan baik dikarenakan subjek telah terlatih mengerjakan soal pemechan masalah; Peserta didik dapat melewati tahapan memahami masalah, menyusun rencana pemecahan masalah serta melaksanakan rencana pemecahan masalah tetapi pada tahapan melaksanakan dan mengecek Kembali,peserta didik kurang  dapat melewati tahapan ini dikarenakan kurangnya Latihan dan cara belajar yang berbeda naun yang lebih mnonjol adalah cara berpikir dalam mengingat Pelajaran yang telah di pelajari serta  kurangnya  kemapuan  dalam menghubungkan ilmu-ilmu yang dipelajari. Subjek dengan kemampuan berpikir kritis dengan kategori tinggi memiliki kemampuan dalam mengkoneksikan ilmu yang telah dipelajari degan baik,serta didukung pula dengan seringnya dilatih menggunakan Latihan soal, sedangkan subjek dengan kemapuan berpikir kritis dengan kategori sedang tidak memiliki kemampuan koneksi matematis, serta  subjek dengan kemampuan berpikir kritis dengan kategori rendah sudah terjebak pada tahap awal proses pemodelan dan tidak dapat sampai pada tahap melaksanakan prosedur matematika ketika menyelesaikan tugas berbasis konteks.
first_indexed 2024-03-08T13:51:35Z
format Article
id doaj.art-bdf8ddd1c7634c94bf0698ac5b6ac11e
institution Directory Open Access Journal
issn 2798-365X
language English
last_indexed 2024-03-08T13:51:35Z
publishDate 2023-08-01
publisher Information Technology and Science
record_format Article
series Edu Cendikia
spelling doaj.art-bdf8ddd1c7634c94bf0698ac5b6ac11e2024-01-16T02:32:05ZengInformation Technology and ScienceEdu Cendikia2798-365X2023-08-0130232433110.47709/educendikia.v3i02.27312596Kemapuan Berpikir Kritis Matematis: Pemecahan Masalah PisaMarlinda Indah Eka Budiarti0Universitas Muhammadiyah SorongBerawal dari rendahnya level PISA matematika dirasa sangat memprihatinkan. Padahal salah satu aspek yang diukur oleh PISA adalah kemampuan berpikir kritis, yang dianggap sebagai indikator penting dalam menilai kesiapan siswa menghadapi tuntutan masyarakat modern. Pendekatan penelitian yang digunakan ialah deskriptif kualitatif, yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama. Subyek dalam penelitian ini ialah 3 orang peserta didik kelas VIII. Hasil penelitian: Kemapuan berpikir kritis dengan kategori tinggi dapat melewati empat tahapan polya dengan baik dikarenakan subjek telah terlatih mengerjakan soal pemechan masalah; Peserta didik dapat melewati tahapan memahami masalah, menyusun rencana pemecahan masalah serta melaksanakan rencana pemecahan masalah tetapi pada tahapan melaksanakan dan mengecek Kembali,peserta didik kurang  dapat melewati tahapan ini dikarenakan kurangnya Latihan dan cara belajar yang berbeda naun yang lebih mnonjol adalah cara berpikir dalam mengingat Pelajaran yang telah di pelajari serta  kurangnya  kemapuan  dalam menghubungkan ilmu-ilmu yang dipelajari. Subjek dengan kemampuan berpikir kritis dengan kategori tinggi memiliki kemampuan dalam mengkoneksikan ilmu yang telah dipelajari degan baik,serta didukung pula dengan seringnya dilatih menggunakan Latihan soal, sedangkan subjek dengan kemapuan berpikir kritis dengan kategori sedang tidak memiliki kemampuan koneksi matematis, serta  subjek dengan kemampuan berpikir kritis dengan kategori rendah sudah terjebak pada tahap awal proses pemodelan dan tidak dapat sampai pada tahap melaksanakan prosedur matematika ketika menyelesaikan tugas berbasis konteks.https://jurnal.itscience.org/index.php/educendikia/article/view/2731critical thinking abilityproblem-solvingmathematical
spellingShingle Marlinda Indah Eka Budiarti
Kemapuan Berpikir Kritis Matematis: Pemecahan Masalah Pisa
Edu Cendikia
critical thinking ability
problem-solving
mathematical
title Kemapuan Berpikir Kritis Matematis: Pemecahan Masalah Pisa
title_full Kemapuan Berpikir Kritis Matematis: Pemecahan Masalah Pisa
title_fullStr Kemapuan Berpikir Kritis Matematis: Pemecahan Masalah Pisa
title_full_unstemmed Kemapuan Berpikir Kritis Matematis: Pemecahan Masalah Pisa
title_short Kemapuan Berpikir Kritis Matematis: Pemecahan Masalah Pisa
title_sort kemapuan berpikir kritis matematis pemecahan masalah pisa
topic critical thinking ability
problem-solving
mathematical
url https://jurnal.itscience.org/index.php/educendikia/article/view/2731
work_keys_str_mv AT marlindaindahekabudiarti kemapuanberpikirkritismatematispemecahanmasalahpisa