MENGHIDUPKAN KEMBALI PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DAN KECERDASAN EMOSI BAGI SISWA

Masalah pendidikan tidak pernah selesai dibicarakan orang; dari awam hingga pakar punya hak untuk bicara. Dunia pendidikan cenderung menjadi gelanggang pertukaran pikiran bahkan kadang-kadang pertentangan pendapat berlarut-larut yang tidak mudah dirangkum menjadi kesepakatan umum. Lain halnya jika b...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Drs Suardiman
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Gadjah Mada 2015-09-01
Series:Buletin Psikologi
Online Access:https://jurnal.ugm.ac.id/buletinpsikologi/article/view/7405
_version_ 1811317406268653568
author Drs Suardiman
author_facet Drs Suardiman
author_sort Drs Suardiman
collection DOAJ
description Masalah pendidikan tidak pernah selesai dibicarakan orang; dari awam hingga pakar punya hak untuk bicara. Dunia pendidikan cenderung menjadi gelanggang pertukaran pikiran bahkan kadang-kadang pertentangan pendapat berlarut-larut yang tidak mudah dirangkum menjadi kesepakatan umum. Lain halnya jika bicara tentang sistem pendidikan yang bertolak dari suatu sistem, maka penyelenggaraan pendidikan mestinya menerima berlakunya suatu tingkat kebakuan yang memungkinkan dilaksanakannya berbagai program, pentahapan, penglompokan dan pendekatan tertentu sesuai dengan perencanaan tertentu pula (Hasan, Kompas 28 Februari 2000).
first_indexed 2024-04-13T12:07:31Z
format Article
id doaj.art-be09927f99c546bb9614e911da5a79b0
institution Directory Open Access Journal
issn 0854-7106
2528-5858
language Indonesian
last_indexed 2024-04-13T12:07:31Z
publishDate 2015-09-01
publisher Universitas Gadjah Mada
record_format Article
series Buletin Psikologi
spelling doaj.art-be09927f99c546bb9614e911da5a79b02022-12-22T02:47:36ZindUniversitas Gadjah MadaBuletin Psikologi0854-71062528-58582015-09-017210.22146/bpsi.74056238MENGHIDUPKAN KEMBALI PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DAN KECERDASAN EMOSI BAGI SISWADrs SuardimanMasalah pendidikan tidak pernah selesai dibicarakan orang; dari awam hingga pakar punya hak untuk bicara. Dunia pendidikan cenderung menjadi gelanggang pertukaran pikiran bahkan kadang-kadang pertentangan pendapat berlarut-larut yang tidak mudah dirangkum menjadi kesepakatan umum. Lain halnya jika bicara tentang sistem pendidikan yang bertolak dari suatu sistem, maka penyelenggaraan pendidikan mestinya menerima berlakunya suatu tingkat kebakuan yang memungkinkan dilaksanakannya berbagai program, pentahapan, penglompokan dan pendekatan tertentu sesuai dengan perencanaan tertentu pula (Hasan, Kompas 28 Februari 2000).https://jurnal.ugm.ac.id/buletinpsikologi/article/view/7405
spellingShingle Drs Suardiman
MENGHIDUPKAN KEMBALI PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DAN KECERDASAN EMOSI BAGI SISWA
Buletin Psikologi
title MENGHIDUPKAN KEMBALI PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DAN KECERDASAN EMOSI BAGI SISWA
title_full MENGHIDUPKAN KEMBALI PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DAN KECERDASAN EMOSI BAGI SISWA
title_fullStr MENGHIDUPKAN KEMBALI PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DAN KECERDASAN EMOSI BAGI SISWA
title_full_unstemmed MENGHIDUPKAN KEMBALI PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DAN KECERDASAN EMOSI BAGI SISWA
title_short MENGHIDUPKAN KEMBALI PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DAN KECERDASAN EMOSI BAGI SISWA
title_sort menghidupkan kembali pendidikan budi pekerti dan kecerdasan emosi bagi siswa
url https://jurnal.ugm.ac.id/buletinpsikologi/article/view/7405
work_keys_str_mv AT drssuardiman menghidupkankembalipendidikanbudipekertidankecerdasanemosibagisiswa