STUDI KEBIJAKAN ERGONOMI MAKRO TERHADAP OUTPUT PRODUKSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIK (STUDI KASUS: PT. SUMBER MAS INDAH PLYWOOD, GRESIK)

PT. Sumber Mas Indah Plywood merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan plywood. Namun, perusahaan ini juga menghasilkan produk sampingan berupa moulding, polyester, dan lumber core. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kebijakan ergonomi makro terha...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Amalia Faikhotul Hima, Mahrus Khoirul Umami, Mohamad Imron Mustajib
Format: Article
Language:English
Published: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2012-04-01
Series:Rekayasa
Subjects:
Online Access:https://journal.trunojoyo.ac.id/rekayasa/article/view/2108
Description
Summary:PT. Sumber Mas Indah Plywood merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan plywood. Namun, perusahaan ini juga menghasilkan produk sampingan berupa moulding, polyester, dan lumber core. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kebijakan ergonomi makro terhadap output produksi menggunakan sistem dinamik. Dengan menggunakan perangkat lunak simulasi vensim PLE, dapat diketahui bahwa kebijakan ergonomi makro memberikan pengaruh positif terhadap output produksi, namun pengaruh ini tidak ditunjukkan secara langsung melainkan bertahap sesuai interaksi yang ditunjukkan pada model. Pada pengembangan model sistem dinamik, terdapat 5 skenario untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu meningkatkan output produksi. Skenario pertama adalah dengan meningkatkan pembiayaan investasi ergonomi dari 1 Milyar menjadi 3 Milyar. Skenario kedua adalah mengurangi jumlah investasi ergonomic dari 1 Milyar menjadi 500juta. Skenario ketiga adalah dengan meningkatkan prosentase investasi perusahaan. Skenario keempat adalah meningkatkan harga pokok penjualan sebesar 10%. Sedangkan skenario kelima adalah menurunkan biaya operasional. Berdasarkan alternatif skenario, ternyata pada skenario 3 mengasilkan rata-rata output produksi terbesar. Sedangkan dari sisi nilai keuntungan perusahaan, skenario 5 adalah yang terbaik. Pemilihan skenario tersebut berdasarkan analisis net present value (NPV) dengan menggunakan tingkat bunga sebesar 10%. Pada analisis NPV, diketahui bahwa pada skenario 5 menghasilkan NPV sebesar Rp 7.396.523,07 juta. Dalam kasus seperti ini, perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan output produksi sehingga skenario yang berkaitan dengan keuntungan perusahaan hanya dijadikan pertimbangan. Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya memilih skenario 3 dikarenakan pada alternatif tersebut mengahasilkan rata-rata output produksi yang paling tinggi.
ISSN:0216-9495
2502-5325