PENDIDIKAN NISAIYYAH: Membendung Gerakan Feminisme, Mencari Perspektif Islam
Sekarang ini, Feminisme tidak lagi sekedar wacana akademik<br />tetapi sudah pada memasuki ranah gerakan. Di antara<br />gerakan yang digelorakan adalah gerakan kesetaraan gender<br />dalam dunia pendidikan. Yaitu Pendidikan berkeadilan bagi kaum<br />perempuan. Pendidikan ka...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Arabic |
Published: |
Universitas Darussalam Gontor
2016-08-01
|
Series: | At-Ta'dib |
Subjects: | |
Online Access: | https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/tadib/article/view/573 |
_version_ | 1797974220338102272 |
---|---|
author | Muhammad Ma’ruf Ch |
author_facet | Muhammad Ma’ruf Ch |
author_sort | Muhammad Ma’ruf Ch |
collection | DOAJ |
description | Sekarang ini, Feminisme tidak lagi sekedar wacana akademik<br />tetapi sudah pada memasuki ranah gerakan. Di antara<br />gerakan yang digelorakan adalah gerakan kesetaraan gender<br />dalam dunia pendidikan. Yaitu Pendidikan berkeadilan bagi kaum<br />perempuan. Pendidikan kaum perempuan yang dikehendaki<br />adalah pendidikan berdimensi paradigmatik, egaliter, fleksible<br />dan persuasive. Ide ini tidak lain merupakan spirit dari feminisme.<br />Sasaran lembaga pendidikan yang ingin dievaluasi dan dikonstruksi<br />menurut kaum feminis adalah Pendidikan ala Pondok<br />Pesantren yang dianggap bias gender.<br />Tulisan ini, menawarkan solusi untuk membendung intervensi<br />Barat yang akan menghancurkan eksistensi dan kemandirian<br />Pondok Pesantren. Diantara solusi yang ditawarkan adalah merumuskan<br />kembali visi dan orientasi dan system Pendidikan bagi<br />anak-anak putri. Adapun visi pendidikan di Pesantren Putri<br />khususnya adalah menyiapkan perempuan kreatif dan produktif<br />berbasis Nisaiyyah, yakni memproses anak perempuan untuk<br />mampu menjaga fitrah thobi’iyyah (nature duty), wadhifah manziliyyah<br />(domestic duty), dan wadzifah ijtma’iyyah (sosial duty), sedangkan<br />orientasinya adalah membangun jiwa Tauhid. Sistem yang digunakan<br />adalah system pondok pesantren berkurikulum integrated. |
first_indexed | 2024-04-11T04:16:35Z |
format | Article |
id | doaj.art-c17f414ae4424284b2814c672e23f117 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 0216-9142 2503-3514 |
language | Arabic |
last_indexed | 2024-04-11T04:16:35Z |
publishDate | 2016-08-01 |
publisher | Universitas Darussalam Gontor |
record_format | Article |
series | At-Ta'dib |
spelling | doaj.art-c17f414ae4424284b2814c672e23f1172022-12-31T11:03:38ZaraUniversitas Darussalam GontorAt-Ta'dib0216-91422503-35142016-08-014110.21111/at-tadib.v4i1.573516PENDIDIKAN NISAIYYAH: Membendung Gerakan Feminisme, Mencari Perspektif IslamMuhammad Ma’ruf Ch0Fakultas Tarbiyah Universitas Darussalam GontorSekarang ini, Feminisme tidak lagi sekedar wacana akademik<br />tetapi sudah pada memasuki ranah gerakan. Di antara<br />gerakan yang digelorakan adalah gerakan kesetaraan gender<br />dalam dunia pendidikan. Yaitu Pendidikan berkeadilan bagi kaum<br />perempuan. Pendidikan kaum perempuan yang dikehendaki<br />adalah pendidikan berdimensi paradigmatik, egaliter, fleksible<br />dan persuasive. Ide ini tidak lain merupakan spirit dari feminisme.<br />Sasaran lembaga pendidikan yang ingin dievaluasi dan dikonstruksi<br />menurut kaum feminis adalah Pendidikan ala Pondok<br />Pesantren yang dianggap bias gender.<br />Tulisan ini, menawarkan solusi untuk membendung intervensi<br />Barat yang akan menghancurkan eksistensi dan kemandirian<br />Pondok Pesantren. Diantara solusi yang ditawarkan adalah merumuskan<br />kembali visi dan orientasi dan system Pendidikan bagi<br />anak-anak putri. Adapun visi pendidikan di Pesantren Putri<br />khususnya adalah menyiapkan perempuan kreatif dan produktif<br />berbasis Nisaiyyah, yakni memproses anak perempuan untuk<br />mampu menjaga fitrah thobi’iyyah (nature duty), wadhifah manziliyyah<br />(domestic duty), dan wadzifah ijtma’iyyah (sosial duty), sedangkan<br />orientasinya adalah membangun jiwa Tauhid. Sistem yang digunakan<br />adalah system pondok pesantren berkurikulum integrated.https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/tadib/article/view/573feminisme, gender, pendidikan nisaiyyah, pondok pesantren, kurikulum integrated, |
spellingShingle | Muhammad Ma’ruf Ch PENDIDIKAN NISAIYYAH: Membendung Gerakan Feminisme, Mencari Perspektif Islam At-Ta'dib feminisme, gender, pendidikan nisaiyyah, pondok pesantren, kurikulum integrated, |
title | PENDIDIKAN NISAIYYAH: Membendung Gerakan Feminisme, Mencari Perspektif Islam |
title_full | PENDIDIKAN NISAIYYAH: Membendung Gerakan Feminisme, Mencari Perspektif Islam |
title_fullStr | PENDIDIKAN NISAIYYAH: Membendung Gerakan Feminisme, Mencari Perspektif Islam |
title_full_unstemmed | PENDIDIKAN NISAIYYAH: Membendung Gerakan Feminisme, Mencari Perspektif Islam |
title_short | PENDIDIKAN NISAIYYAH: Membendung Gerakan Feminisme, Mencari Perspektif Islam |
title_sort | pendidikan nisaiyyah membendung gerakan feminisme mencari perspektif islam |
topic | feminisme, gender, pendidikan nisaiyyah, pondok pesantren, kurikulum integrated, |
url | https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/tadib/article/view/573 |
work_keys_str_mv | AT muhammadmarufch pendidikannisaiyyahmembendunggerakanfeminismemencariperspektifislam |