Prevalensi dan frekuensi gen buta warna siswa sekolah dasar di Kabupaten Badung, Bali, Indonesia
Buta warna merupakan penyakit keturunan yang terpaut kromosom-X. Buta warna terdiri atas tiga tipe yaitu monokromat (buta warna total), dikromat (buta warna parsial), dan anomali trikromat. Sebagian besar cacat buta warna tidak terdeteksi, sehingga perlu dilakukan identifikasi sejak dini. Tujuan dar...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Udayana
2019-12-01
|
Series: | Jurnal Biologi Udayana |
Online Access: | https://ojs.unud.ac.id/index.php/BIO/article/view/55729 |
_version_ | 1798022737944379392 |
---|---|
author | Ni Wayan Karolina Made Pharmawati Iriani Setyawati |
author_facet | Ni Wayan Karolina Made Pharmawati Iriani Setyawati |
author_sort | Ni Wayan Karolina |
collection | DOAJ |
description | Buta warna merupakan penyakit keturunan yang terpaut kromosom-X. Buta warna terdiri atas tiga tipe yaitu
monokromat (buta warna total), dikromat (buta warna parsial), dan anomali trikromat. Sebagian besar cacat
buta warna tidak terdeteksi, sehingga perlu dilakukan identifikasi sejak dini. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui prevalensi dan frekuensi gen buta warna pada populasi siswa SD di Kabupaten
Badung. Kabupaten Badung merupakan salah satu kabupaten di Bali yang terdiri atas enam kecamatan yaitu
Kecamatan Petang, Kecamatan Abiansemal, Kecamatan Mengwi, Kecamatan Kuta Utara, Kecamatan Kuta,
dan Kecamatan Kuta Selatan. Penelitian dilakukan di 11 Sekolah Dasar di tiga kecamatan (Petang,
Abiansemal, dan Kuta Utara) dengan total probandus 900 orang. Pengujian cacat buta warna dilakukan
dengan uji Ishihara plate test, kemudian data dianalisis dengan SPSS versi 22. Frekuensi gen dikalkulasi
dengan metode Hardy-Weinberg equilibrium. Prevalensi buta warna pada siswa SD di Kabupaten Badung
yaitu 2% dari 900 probandus. Frekuensi gen buta warna pada laki-laki yaitu 0,0378 dan pada perempuan
yaitu 0,0022. Perbedaan jenis kelamin pada frekuensi buta warna didapatkan signifikan secara statistik (P <
0,0001), dengan prevalensi pada laki-laki 3,78% lebih tinggi dibandingkan perempuan 0,22% |
first_indexed | 2024-04-11T17:34:54Z |
format | Article |
id | doaj.art-c3973042926742938b78d3fe0306dd7f |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 1410-5292 |
language | English |
last_indexed | 2024-04-11T17:34:54Z |
publishDate | 2019-12-01 |
publisher | Universitas Udayana |
record_format | Article |
series | Jurnal Biologi Udayana |
spelling | doaj.art-c3973042926742938b78d3fe0306dd7f2022-12-22T04:11:44ZengUniversitas UdayanaJurnal Biologi Udayana1410-52922019-12-01232424910.24843/JBIOUNUD.2019.v23.i02.p0155729Prevalensi dan frekuensi gen buta warna siswa sekolah dasar di Kabupaten Badung, Bali, IndonesiaNi Wayan Karolina0Made Pharmawati1Iriani Setyawati2Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, Badung, BaliProgram Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, Badung, BaliProgram Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, Badung, BaliButa warna merupakan penyakit keturunan yang terpaut kromosom-X. Buta warna terdiri atas tiga tipe yaitu monokromat (buta warna total), dikromat (buta warna parsial), dan anomali trikromat. Sebagian besar cacat buta warna tidak terdeteksi, sehingga perlu dilakukan identifikasi sejak dini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi dan frekuensi gen buta warna pada populasi siswa SD di Kabupaten Badung. Kabupaten Badung merupakan salah satu kabupaten di Bali yang terdiri atas enam kecamatan yaitu Kecamatan Petang, Kecamatan Abiansemal, Kecamatan Mengwi, Kecamatan Kuta Utara, Kecamatan Kuta, dan Kecamatan Kuta Selatan. Penelitian dilakukan di 11 Sekolah Dasar di tiga kecamatan (Petang, Abiansemal, dan Kuta Utara) dengan total probandus 900 orang. Pengujian cacat buta warna dilakukan dengan uji Ishihara plate test, kemudian data dianalisis dengan SPSS versi 22. Frekuensi gen dikalkulasi dengan metode Hardy-Weinberg equilibrium. Prevalensi buta warna pada siswa SD di Kabupaten Badung yaitu 2% dari 900 probandus. Frekuensi gen buta warna pada laki-laki yaitu 0,0378 dan pada perempuan yaitu 0,0022. Perbedaan jenis kelamin pada frekuensi buta warna didapatkan signifikan secara statistik (P < 0,0001), dengan prevalensi pada laki-laki 3,78% lebih tinggi dibandingkan perempuan 0,22%https://ojs.unud.ac.id/index.php/BIO/article/view/55729 |
spellingShingle | Ni Wayan Karolina Made Pharmawati Iriani Setyawati Prevalensi dan frekuensi gen buta warna siswa sekolah dasar di Kabupaten Badung, Bali, Indonesia Jurnal Biologi Udayana |
title | Prevalensi dan frekuensi gen buta warna siswa sekolah dasar di Kabupaten Badung, Bali, Indonesia |
title_full | Prevalensi dan frekuensi gen buta warna siswa sekolah dasar di Kabupaten Badung, Bali, Indonesia |
title_fullStr | Prevalensi dan frekuensi gen buta warna siswa sekolah dasar di Kabupaten Badung, Bali, Indonesia |
title_full_unstemmed | Prevalensi dan frekuensi gen buta warna siswa sekolah dasar di Kabupaten Badung, Bali, Indonesia |
title_short | Prevalensi dan frekuensi gen buta warna siswa sekolah dasar di Kabupaten Badung, Bali, Indonesia |
title_sort | prevalensi dan frekuensi gen buta warna siswa sekolah dasar di kabupaten badung bali indonesia |
url | https://ojs.unud.ac.id/index.php/BIO/article/view/55729 |
work_keys_str_mv | AT niwayankarolina prevalensidanfrekuensigenbutawarnasiswasekolahdasardikabupatenbadungbaliindonesia AT madepharmawati prevalensidanfrekuensigenbutawarnasiswasekolahdasardikabupatenbadungbaliindonesia AT irianisetyawati prevalensidanfrekuensigenbutawarnasiswasekolahdasardikabupatenbadungbaliindonesia |