Pola Penyediaan Air D.I. Tibunangka dengan Sumur Renteng pada Sistem Suplesi Renggung

D.I. Tibunangka mempunyai luas layanan 2.284 ha yang terletak di Kabupatenlombok tengah Propinsi NTB. Pengaturan eksisting pemberian air yang ada di D.I.Tibunangka adalah pemberian air selama 5 hari pada setiap 20 hari. Akan tetapi karenapengaturan pemberian air yang ada tidak dilaksanakan dengan ba...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Azwar Annas Kunaifi, Lily Montarcih Limantara, Dwi Priyantoro
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Brawijaya 2012-05-01
Series:Jurnal Teknik Pengairan
Online Access:https://jurnalpengairan.ub.ac.id/index.php/jtp/article/view/126
Description
Summary:D.I. Tibunangka mempunyai luas layanan 2.284 ha yang terletak di Kabupatenlombok tengah Propinsi NTB. Pengaturan eksisting pemberian air yang ada di D.I.Tibunangka adalah pemberian air selama 5 hari pada setiap 20 hari. Akan tetapi karenapengaturan pemberian air yang ada tidak dilaksanakan dengan baik dan infrastrukturjaringan irigasi banyak mengalami kerusakan, intensitas tanam rerata yang terealisasihanya 175% dari rencana 208%. Perencanaan pola pemberian air yang dilakukan dengan pergiliran pemberian airdengan sistem golongan. D.I. Tibunangka dibagi kedalam 3 golongan yaitu hulu, tengah,dan hilir. Lalu dibagi lagi menjadi sub golongan yaitu hulu menjadi 3 golongan, tengah menjadi 2 golongan, dan hilir menjadi 3 golongan. Dari pengaturan pemberian air sistem golongan mampu meningkatkan intensitas tanam menjadi 219% atau mengalami peningkatan sebesar 44%. Sedangkan perencanaan sumur renteng dibuat dalam 2 skenarioyaitu skenario pertama, sumur langsung mengambil air dari saluran sekunder. Skenario kedua, selain sumur mengambil langsung dari saluran sekunder tetapi ada juga sumur yang dihubungkan dengan pipa secara seri untuk pengisiannya. Skenario pertama didapatkan waktu pengisian sebesar 4,7 hari dan skenario kedua sebesar 4,5 hari. Selanjutnya dipilih skenario yang kedua untuk penentuan penambahan intensitas tanam. Skenario kedua yang dioperasikan untuk mengairi tembakau pada musim kering, didapatkan luas layanan yang mampu disuplai sumur renteng sebesar 100,81ha atau kenaikan intensitas tanamnya menjadi 223,41%.. Selain berguna untuk pengairan pada musim kemarau, diharapkan adanya sumur renteng mampu memberikan nilai lebih untuk konservasi air dan tanah dilokasi studi. Kata kunci: Sistem Golongan, Sumur Renteng, dan Intensitas Tanam.
ISSN:2086-1761
2477-6068