PENDIDIKAN HAM DALAM KONTEKS ISLAM DAN KEINDONESIAAN; HAM YANG ADIL DAN BERADAB

<p><em>Sejak dahulu perdebatan tentang HAM selalu mengemuka; apalagi di jaman sekarang isu HAM telah menjadi isu penting. Hampir semua relasi antarnegara baik secara politik, ekonomi maupun budaya selalu berhimpitan pada HAM. Konsep HAM sebagai salah satu pranata global merupakan instrum...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Maneger Nasution
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam, Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor 2019-02-01
Series:Tawazun
Online Access:http://ejournal.uika-bogor.ac.id/index.php/TAWAZUN/article/view/1162
_version_ 1817995865445367808
author Maneger Nasution
author_facet Maneger Nasution
author_sort Maneger Nasution
collection DOAJ
description <p><em>Sejak dahulu perdebatan tentang HAM selalu mengemuka; apalagi di jaman sekarang isu HAM telah menjadi isu penting. Hampir semua relasi antarnegara baik secara politik, ekonomi maupun budaya selalu berhimpitan pada HAM. Konsep HAM sebagai salah satu pranata global merupakan instrumen strategis dalam mengawal peradaban modern agar lebih humanis dan bermartabat. Namun ketika HAM diimplementasikan pada level pemahaman HAM universal berbasis pengalaman masyarakat Barat (HAM liberal) maka HAM liberal itu dapat mendegradasi kedaulatan negara dan kesucian agama dibelahan dunia yang lain. Masalah HAM dalam kaitannya dengan syariat Islam juga merupakan subyek perdebatan yang penting di kalangan sarjana Muslim. Masing-masing telah mengembangkan wacana tentang HAM dan mengajukan berbagai pendapat yang berbeda. Sekalipun hampir semua sarjana Muslim merujuk kepada nilai-nilai dan syariat Islam, tetapi pemahaman dan penafsiran mereka terhadap syariat sangat beragam, lebih-lebih jika dikaitkan dengan konsepsi HAM universal versi masyarakat Barat (HAM liberal). Di Indonesia Pancasila sebenarnya telah menutup rapat bagi konsep “HAM Sekular-Liberal” yang bisa dilekatkan pada kata “perikemanusiaan” saja. Dengan demikian konsep “HAM Sekular-Liberal” bukan saja tidak sesuai dengan Islam, Pancasila, UUDNRI tahun 1945, dan budaya Indonesia, tetapi juga tidak adil dan tidak beradab.</em></p><p><strong><em>Keywords </em></strong><em>: </em><em>HAM, Indonesia, Adil dan Beradab</em></p><p> </p>
first_indexed 2024-04-14T02:13:36Z
format Article
id doaj.art-c519544fd0cc48caa5ef0ccd921ab428
institution Directory Open Access Journal
issn 1978-6786
2654-5845
language Indonesian
last_indexed 2024-04-14T02:13:36Z
publishDate 2019-02-01
publisher Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam, Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor
record_format Article
series Tawazun
spelling doaj.art-c519544fd0cc48caa5ef0ccd921ab4282022-12-22T02:18:19ZindProgram Studi Magister Pendidikan Agama Islam, Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun BogorTawazun1978-67862654-58452019-02-0110221926210.32832/tawazun.v10i2.11621179PENDIDIKAN HAM DALAM KONTEKS ISLAM DAN KEINDONESIAAN; HAM YANG ADIL DAN BERADABManeger Nasution0Universitas Ibn Khaldun<p><em>Sejak dahulu perdebatan tentang HAM selalu mengemuka; apalagi di jaman sekarang isu HAM telah menjadi isu penting. Hampir semua relasi antarnegara baik secara politik, ekonomi maupun budaya selalu berhimpitan pada HAM. Konsep HAM sebagai salah satu pranata global merupakan instrumen strategis dalam mengawal peradaban modern agar lebih humanis dan bermartabat. Namun ketika HAM diimplementasikan pada level pemahaman HAM universal berbasis pengalaman masyarakat Barat (HAM liberal) maka HAM liberal itu dapat mendegradasi kedaulatan negara dan kesucian agama dibelahan dunia yang lain. Masalah HAM dalam kaitannya dengan syariat Islam juga merupakan subyek perdebatan yang penting di kalangan sarjana Muslim. Masing-masing telah mengembangkan wacana tentang HAM dan mengajukan berbagai pendapat yang berbeda. Sekalipun hampir semua sarjana Muslim merujuk kepada nilai-nilai dan syariat Islam, tetapi pemahaman dan penafsiran mereka terhadap syariat sangat beragam, lebih-lebih jika dikaitkan dengan konsepsi HAM universal versi masyarakat Barat (HAM liberal). Di Indonesia Pancasila sebenarnya telah menutup rapat bagi konsep “HAM Sekular-Liberal” yang bisa dilekatkan pada kata “perikemanusiaan” saja. Dengan demikian konsep “HAM Sekular-Liberal” bukan saja tidak sesuai dengan Islam, Pancasila, UUDNRI tahun 1945, dan budaya Indonesia, tetapi juga tidak adil dan tidak beradab.</em></p><p><strong><em>Keywords </em></strong><em>: </em><em>HAM, Indonesia, Adil dan Beradab</em></p><p> </p>http://ejournal.uika-bogor.ac.id/index.php/TAWAZUN/article/view/1162
spellingShingle Maneger Nasution
PENDIDIKAN HAM DALAM KONTEKS ISLAM DAN KEINDONESIAAN; HAM YANG ADIL DAN BERADAB
Tawazun
title PENDIDIKAN HAM DALAM KONTEKS ISLAM DAN KEINDONESIAAN; HAM YANG ADIL DAN BERADAB
title_full PENDIDIKAN HAM DALAM KONTEKS ISLAM DAN KEINDONESIAAN; HAM YANG ADIL DAN BERADAB
title_fullStr PENDIDIKAN HAM DALAM KONTEKS ISLAM DAN KEINDONESIAAN; HAM YANG ADIL DAN BERADAB
title_full_unstemmed PENDIDIKAN HAM DALAM KONTEKS ISLAM DAN KEINDONESIAAN; HAM YANG ADIL DAN BERADAB
title_short PENDIDIKAN HAM DALAM KONTEKS ISLAM DAN KEINDONESIAAN; HAM YANG ADIL DAN BERADAB
title_sort pendidikan ham dalam konteks islam dan keindonesiaan ham yang adil dan beradab
url http://ejournal.uika-bogor.ac.id/index.php/TAWAZUN/article/view/1162
work_keys_str_mv AT manegernasution pendidikanhamdalamkonteksislamdankeindonesiaanhamyangadildanberadab