Karakteristik Klinis Trauma Kepala pada Anak di RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
Latar belakang. Cedera kepala merupakan salah satu penyebab anak dibawa ke rumah sakit. Pada umumnya trauma terjadi karena kecelakaan lalu lintas. Di Amerika sekitar 300.000-400.000 anak dirawat karena cedera. Di Indonesia hanya ada data sporadis. Tujuan. Mendapatkan gambaran karakteristik klinis pa...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
2016-11-01
|
Series: | Sari Pediatri |
Subjects: | |
Online Access: | https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/720 |
_version_ | 1811199218918883328 |
---|---|
author | Msy Rita Dewi MS Irawan Mangunatmadja Yeti Ramli |
author_facet | Msy Rita Dewi MS Irawan Mangunatmadja Yeti Ramli |
author_sort | Msy Rita Dewi MS |
collection | DOAJ |
description | Latar belakang. Cedera kepala merupakan salah satu penyebab anak dibawa ke rumah sakit. Pada umumnya
trauma terjadi karena kecelakaan lalu lintas. Di Amerika sekitar 300.000-400.000 anak dirawat karena
cedera. Di Indonesia hanya ada data sporadis.
Tujuan. Mendapatkan gambaran karakteristik klinis pada anak dengan cedera kepala di RS Dr. Cipto
Mangunkusumo.
Metode. Studi deskriptif retrospektif dengan data sekunder diambil dari data catatan medik dari bulan
Januari 2004 - Juli 2005.
Hasil. Selama kurun waktu penelitian ditemukan jumlah kasus trauma kepala pada anak usia <15
tahun 503 kasus. Usia terbanyak antara umur 6-10 tahun, rasio laki-laki: wanita adalah 1.7: 1. Keluhan
terbanyak adalah nyeri kepala (25,6%), dan muntah (20,9%). Mekanisme cedera banyak yang tidak
diketahui (61,6 %). Skala koma Glasgow (SKG) 13-15 yang paling banyak dijumpai (91,8%), gangguan
saraf kranialis dan gangguan motorik (1,2%), dan Jejas hematom 9,5%. Pemeriksaan radiologik
sederhana jarang dikerjakan. Enam puluh persen pemeriksaan rawat inap, 61% dan 36,4% hidup
tanpa cacat.
Kesimpulan. Kasus trauma kepala pada anak usia <15 tahun, lebih sering terjadi pada anak laki-laki
dibanding anak perempuan kelompok usia terbanyak antara 6-10 tahun. Fraktur tengkorak dan perdarahan
intrakranial jarang terjadi pada anak-anak |
first_indexed | 2024-04-12T01:44:20Z |
format | Article |
id | doaj.art-c60bde07a3f4471390e177f66ab37f5b |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 0854-7823 2338-5030 |
language | Indonesian |
last_indexed | 2024-04-12T01:44:20Z |
publishDate | 2016-11-01 |
publisher | Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia |
record_format | Article |
series | Sari Pediatri |
spelling | doaj.art-c60bde07a3f4471390e177f66ab37f5b2022-12-22T03:53:07ZindBadan Penerbit Ikatan Dokter Anak IndonesiaSari Pediatri0854-78232338-50302016-11-0195354810.14238/sp9.5.2008.354-8669Karakteristik Klinis Trauma Kepala pada Anak di RS Dr. Cipto Mangunkusumo JakartaMsy Rita Dewi MS0Irawan Mangunatmadja1Yeti Ramli2Bagian Neurologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas SriwijayaDivisi Neurologi Bagian Ilmu Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas IndonesiaDivisi Neuro Pediatri Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas IndonesiaLatar belakang. Cedera kepala merupakan salah satu penyebab anak dibawa ke rumah sakit. Pada umumnya trauma terjadi karena kecelakaan lalu lintas. Di Amerika sekitar 300.000-400.000 anak dirawat karena cedera. Di Indonesia hanya ada data sporadis. Tujuan. Mendapatkan gambaran karakteristik klinis pada anak dengan cedera kepala di RS Dr. Cipto Mangunkusumo. Metode. Studi deskriptif retrospektif dengan data sekunder diambil dari data catatan medik dari bulan Januari 2004 - Juli 2005. Hasil. Selama kurun waktu penelitian ditemukan jumlah kasus trauma kepala pada anak usia <15 tahun 503 kasus. Usia terbanyak antara umur 6-10 tahun, rasio laki-laki: wanita adalah 1.7: 1. Keluhan terbanyak adalah nyeri kepala (25,6%), dan muntah (20,9%). Mekanisme cedera banyak yang tidak diketahui (61,6 %). Skala koma Glasgow (SKG) 13-15 yang paling banyak dijumpai (91,8%), gangguan saraf kranialis dan gangguan motorik (1,2%), dan Jejas hematom 9,5%. Pemeriksaan radiologik sederhana jarang dikerjakan. Enam puluh persen pemeriksaan rawat inap, 61% dan 36,4% hidup tanpa cacat. Kesimpulan. Kasus trauma kepala pada anak usia <15 tahun, lebih sering terjadi pada anak laki-laki dibanding anak perempuan kelompok usia terbanyak antara 6-10 tahun. Fraktur tengkorak dan perdarahan intrakranial jarang terjadi pada anak-anakhttps://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/720cedera kepala, karakteristik klinis |
spellingShingle | Msy Rita Dewi MS Irawan Mangunatmadja Yeti Ramli Karakteristik Klinis Trauma Kepala pada Anak di RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta Sari Pediatri cedera kepala , karakteristik klinis |
title | Karakteristik Klinis Trauma Kepala pada Anak di RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta |
title_full | Karakteristik Klinis Trauma Kepala pada Anak di RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta |
title_fullStr | Karakteristik Klinis Trauma Kepala pada Anak di RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta |
title_full_unstemmed | Karakteristik Klinis Trauma Kepala pada Anak di RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta |
title_short | Karakteristik Klinis Trauma Kepala pada Anak di RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta |
title_sort | karakteristik klinis trauma kepala pada anak di rs dr cipto mangunkusumo jakarta |
topic | cedera kepala , karakteristik klinis |
url | https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/720 |
work_keys_str_mv | AT msyritadewims karakteristikklinistraumakepalapadaanakdirsdrciptomangunkusumojakarta AT irawanmangunatmadja karakteristikklinistraumakepalapadaanakdirsdrciptomangunkusumojakarta AT yetiramli karakteristikklinistraumakepalapadaanakdirsdrciptomangunkusumojakarta |