Bridging Islam and the West: Toward the Development of Intercultural Understanding

Tidak mudah bagi bangsa Indonesia, termasuk kaum Muslimnya, untuk menjalin hubungan yang selaras dan menguntungkan dengan bangsa-bangsa Barat. Usaha itu akan lebih mungkin terlaksanajika di Indonesia sendiri sudah terjalin hubungan yang harmonis antara berbagai kelompok (etnik, ras, agama). Sayangny...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Deddy Mulyana
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Islam Bandung 2003-12-01
Series:MediaTor
Subjects:
Online Access:http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mediator/article/view/1028
_version_ 1818137155245965312
author Deddy Mulyana
author_facet Deddy Mulyana
author_sort Deddy Mulyana
collection DOAJ
description Tidak mudah bagi bangsa Indonesia, termasuk kaum Muslimnya, untuk menjalin hubungan yang selaras dan menguntungkan dengan bangsa-bangsa Barat. Usaha itu akan lebih mungkin terlaksanajika di Indonesia sendiri sudah terjalin hubungan yang harmonis antara berbagai kelompok (etnik, ras, agama). Sayangnya, sepanjang sejarahnya Indonesia penuh dengan berbagai konflik antarkelompok, khususnya dalam beberapa tahun belakangan ini. Problem nasional ini harus diselesaikan terlebih dulu sebelum kita menyelesaikan problem intemasional. Setidaknya ada duafaktor yang menghambat terbentuknya Indonesia yang rukun dan makmur: pertama, faktor struktural yang mencakup perbedaan kaya-miskin dan keterbelakangan pendidikan kebanyakan rakyat hidonesia; dan kedua, faktor kultural, yakni, terdapat begitu banyaknya kelompok suku dengan bahasa masing-masing yang masih saling berprasangka dengan sesamanya, baik secara terbuka ataupun secara Laten. Dalam hubungannya dengan Barat, secara psikologis hangsa Indonesia masih menderita penyakit rendah-diri akut yang ditandai dengan kekagwnan pada Barat serta peniruan atas nitai dan gaya hidup Barat yang berlebihan. Sebagai .wlasi untuk mengatasi masalah-masalah di atas, Indonesia perlu merumuskan kembali identitas nasional dan budayanya yang terdiri dari nilainilai positifdari sejarah. budaya (termasuk nilai-nilai agama universal), serta dari sumber budaya manapun sejauh aspek-aspek budaya tersebut meningkatkan martabat manusia Indonesia. Implisit dalamll usaha itu adalah reorientasi pendidikan nasional yang ditandai dengan terselenggaranya pendidikan multibudaya di segala tingkatan pendidikan serta melalui media massa, disertai dengan llsaha untuk mengatasi kendala struktural yang ada.
first_indexed 2024-12-11T09:51:48Z
format Article
id doaj.art-c64d5b7a45d147d7bf360ad9a20b3dc8
institution Directory Open Access Journal
issn 1411-5883
language Indonesian
last_indexed 2024-12-11T09:51:48Z
publishDate 2003-12-01
publisher Universitas Islam Bandung
record_format Article
series MediaTor
spelling doaj.art-c64d5b7a45d147d7bf360ad9a20b3dc82022-12-22T01:12:24ZindUniversitas Islam BandungMediaTor1411-58832003-12-0142307314864Bridging Islam and the West: Toward the Development of Intercultural UnderstandingDeddy Mulyana0Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas PadjadjaranTidak mudah bagi bangsa Indonesia, termasuk kaum Muslimnya, untuk menjalin hubungan yang selaras dan menguntungkan dengan bangsa-bangsa Barat. Usaha itu akan lebih mungkin terlaksanajika di Indonesia sendiri sudah terjalin hubungan yang harmonis antara berbagai kelompok (etnik, ras, agama). Sayangnya, sepanjang sejarahnya Indonesia penuh dengan berbagai konflik antarkelompok, khususnya dalam beberapa tahun belakangan ini. Problem nasional ini harus diselesaikan terlebih dulu sebelum kita menyelesaikan problem intemasional. Setidaknya ada duafaktor yang menghambat terbentuknya Indonesia yang rukun dan makmur: pertama, faktor struktural yang mencakup perbedaan kaya-miskin dan keterbelakangan pendidikan kebanyakan rakyat hidonesia; dan kedua, faktor kultural, yakni, terdapat begitu banyaknya kelompok suku dengan bahasa masing-masing yang masih saling berprasangka dengan sesamanya, baik secara terbuka ataupun secara Laten. Dalam hubungannya dengan Barat, secara psikologis hangsa Indonesia masih menderita penyakit rendah-diri akut yang ditandai dengan kekagwnan pada Barat serta peniruan atas nitai dan gaya hidup Barat yang berlebihan. Sebagai .wlasi untuk mengatasi masalah-masalah di atas, Indonesia perlu merumuskan kembali identitas nasional dan budayanya yang terdiri dari nilainilai positifdari sejarah. budaya (termasuk nilai-nilai agama universal), serta dari sumber budaya manapun sejauh aspek-aspek budaya tersebut meningkatkan martabat manusia Indonesia. Implisit dalamll usaha itu adalah reorientasi pendidikan nasional yang ditandai dengan terselenggaranya pendidikan multibudaya di segala tingkatan pendidikan serta melalui media massa, disertai dengan llsaha untuk mengatasi kendala struktural yang ada.http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mediator/article/view/1028Bridging Islam and the West, the Development of Intercultural Understanding
spellingShingle Deddy Mulyana
Bridging Islam and the West: Toward the Development of Intercultural Understanding
MediaTor
Bridging Islam and the West, the Development of Intercultural Understanding
title Bridging Islam and the West: Toward the Development of Intercultural Understanding
title_full Bridging Islam and the West: Toward the Development of Intercultural Understanding
title_fullStr Bridging Islam and the West: Toward the Development of Intercultural Understanding
title_full_unstemmed Bridging Islam and the West: Toward the Development of Intercultural Understanding
title_short Bridging Islam and the West: Toward the Development of Intercultural Understanding
title_sort bridging islam and the west toward the development of intercultural understanding
topic Bridging Islam and the West, the Development of Intercultural Understanding
url http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mediator/article/view/1028
work_keys_str_mv AT deddymulyana bridgingislamandthewesttowardthedevelopmentofinterculturalunderstanding