Konsentrasi logam berat kadmium, kromium, tembaga, timbal dan seng pada ikan, kerang dan siput laut di Teluk Benoa, Bali
Biota laut seperti ikan, kerang, dan gastropoda lainnya merupakan sumber makanan bagi manusia. Pada Kawasan Teluk Benoa, nelayan umumnya menangkap biota tersebut dan menjualnya di pasar atau untuk dikonsumsi. Logam berat telah mencemari biota laut di sekitar Teluk Benoa. Logam berat memiliki efek fa...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Udayana
2023-04-01
|
Series: | Jurnal Biologi Udayana |
Online Access: | https://ojs.unud.ac.id/index.php/bio/article/view/94638 |
_version_ | 1797782163030016000 |
---|---|
author | Gede Surya Indrawan I Nyoman Giri Putra I Putu Sugiana |
author_facet | Gede Surya Indrawan I Nyoman Giri Putra I Putu Sugiana |
author_sort | Gede Surya Indrawan |
collection | DOAJ |
description | Biota laut seperti ikan, kerang, dan gastropoda lainnya merupakan sumber makanan bagi manusia. Pada Kawasan Teluk Benoa, nelayan umumnya menangkap biota tersebut dan menjualnya di pasar atau untuk dikonsumsi. Logam berat telah mencemari biota laut di sekitar Teluk Benoa. Logam berat memiliki efek fatal bagi tubuh manusia jika dikonsumsi secara berlebihan. Beberapa logam berat yang berbahaya seperti kadmium (Cd), kromium (Cr), tembaga (Cu), timbal (Pb), dan seng (Zn). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi logam berat Cd, Cr, Cu, Pb, dan Zn pada biota laut di sekitar Teluk Benoa. Sampel ikan, kerang, dan gastropoda diambil secara acak dari nelayan Teluk Benoa. Metode AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry) digunakan untuk menentukan konsentrasi logam berat pada setiap objek. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi logam berat yang tinggi pada Scarus Psittacus (ikan kakatua), Acanthurus xanthophores (ikan madah), Marcia hiantina (kerang merah), Anadara antiquata (kerang darah), and Cerithidea sp. (siso/batu-batu). Perbandingan dengan baku mutu FAO (1983), WHO (1989), IAEA-407 (2003), dan SNI-7387 (2009) menunjukkan bahwa biota-biota tersebut telah melebihi baku mutu. Pencemaran logam berat dari sedimen laut di daerah yang sama dan cara makan biota menjadi indikator dari konsentrasi logam berat yang variasi pada biota tersebut. |
first_indexed | 2024-03-13T00:07:07Z |
format | Article |
id | doaj.art-c7d26b141f304ea9986d9d03f550da23 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 1410-5292 |
language | English |
last_indexed | 2024-03-13T00:07:07Z |
publishDate | 2023-04-01 |
publisher | Universitas Udayana |
record_format | Article |
series | Jurnal Biologi Udayana |
spelling | doaj.art-c7d26b141f304ea9986d9d03f550da232023-07-13T00:11:54ZengUniversitas UdayanaJurnal Biologi Udayana1410-52922023-04-01271738310.24843/JBIOUNUD.2023.v27.i01.p0894638Konsentrasi logam berat kadmium, kromium, tembaga, timbal dan seng pada ikan, kerang dan siput laut di Teluk Benoa, BaliGede Surya Indrawan0I Nyoman Giri Putra1I Putu Sugiana2Universitas Udayana Fakultas Kelautan dan PerikananProgram Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas UdayanaProgram Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas UdayanaBiota laut seperti ikan, kerang, dan gastropoda lainnya merupakan sumber makanan bagi manusia. Pada Kawasan Teluk Benoa, nelayan umumnya menangkap biota tersebut dan menjualnya di pasar atau untuk dikonsumsi. Logam berat telah mencemari biota laut di sekitar Teluk Benoa. Logam berat memiliki efek fatal bagi tubuh manusia jika dikonsumsi secara berlebihan. Beberapa logam berat yang berbahaya seperti kadmium (Cd), kromium (Cr), tembaga (Cu), timbal (Pb), dan seng (Zn). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi logam berat Cd, Cr, Cu, Pb, dan Zn pada biota laut di sekitar Teluk Benoa. Sampel ikan, kerang, dan gastropoda diambil secara acak dari nelayan Teluk Benoa. Metode AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry) digunakan untuk menentukan konsentrasi logam berat pada setiap objek. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi logam berat yang tinggi pada Scarus Psittacus (ikan kakatua), Acanthurus xanthophores (ikan madah), Marcia hiantina (kerang merah), Anadara antiquata (kerang darah), and Cerithidea sp. (siso/batu-batu). Perbandingan dengan baku mutu FAO (1983), WHO (1989), IAEA-407 (2003), dan SNI-7387 (2009) menunjukkan bahwa biota-biota tersebut telah melebihi baku mutu. Pencemaran logam berat dari sedimen laut di daerah yang sama dan cara makan biota menjadi indikator dari konsentrasi logam berat yang variasi pada biota tersebut.https://ojs.unud.ac.id/index.php/bio/article/view/94638 |
spellingShingle | Gede Surya Indrawan I Nyoman Giri Putra I Putu Sugiana Konsentrasi logam berat kadmium, kromium, tembaga, timbal dan seng pada ikan, kerang dan siput laut di Teluk Benoa, Bali Jurnal Biologi Udayana |
title | Konsentrasi logam berat kadmium, kromium, tembaga, timbal dan seng pada ikan, kerang dan siput laut di Teluk Benoa, Bali |
title_full | Konsentrasi logam berat kadmium, kromium, tembaga, timbal dan seng pada ikan, kerang dan siput laut di Teluk Benoa, Bali |
title_fullStr | Konsentrasi logam berat kadmium, kromium, tembaga, timbal dan seng pada ikan, kerang dan siput laut di Teluk Benoa, Bali |
title_full_unstemmed | Konsentrasi logam berat kadmium, kromium, tembaga, timbal dan seng pada ikan, kerang dan siput laut di Teluk Benoa, Bali |
title_short | Konsentrasi logam berat kadmium, kromium, tembaga, timbal dan seng pada ikan, kerang dan siput laut di Teluk Benoa, Bali |
title_sort | konsentrasi logam berat kadmium kromium tembaga timbal dan seng pada ikan kerang dan siput laut di teluk benoa bali |
url | https://ojs.unud.ac.id/index.php/bio/article/view/94638 |
work_keys_str_mv | AT gedesuryaindrawan konsentrasilogamberatkadmiumkromiumtembagatimbaldansengpadaikankerangdansiputlautditelukbenoabali AT inyomangiriputra konsentrasilogamberatkadmiumkromiumtembagatimbaldansengpadaikankerangdansiputlautditelukbenoabali AT iputusugiana konsentrasilogamberatkadmiumkromiumtembagatimbaldansengpadaikankerangdansiputlautditelukbenoabali |