Faktor-faktor yang Memengaruhi Sikap Mahasiswa Program Studi Psikologi, Keperawatan dan Kesejahteraan Sosial terhadap Perempuan Korban Perkosaan
Pandangan atau sikap negatif serta menyalahkan perempuan yang menjadi korban tindak kekerasan seksual masih hidup dan berkembang di dalam masyarakat. Para penyedia layanan kesehatan dan sosial dituntut untuk memiliki sikap yang tepat terhadap korban tindak kekerasan seksual karena hal tersebut dap...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Padjadjaran
2017-10-01
|
Series: | JKP (Jurnal Keperawatan Padjajaran) |
Subjects: | |
Online Access: | http://jkp.fkep.unpad.ac.id/index.php/jkp/article/view/286/136 |
Summary: | Pandangan atau sikap negatif serta menyalahkan perempuan yang menjadi korban tindak kekerasan seksual
masih hidup dan berkembang di dalam masyarakat. Para penyedia layanan kesehatan dan sosial dituntut untuk
memiliki sikap yang tepat terhadap korban tindak kekerasan seksual karena hal tersebut dapat memengaruhi akses
dan efektivitas layanan. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan sikap mahasiswa tingkat sarjana terhadap
perempuan korban perkosaan serta menguji asosiasi faktor-faktor sosial-demografi dan sosial-budaya terhadap
sikap para mahasiswa. Responden adalah 318 mahasiswa semester 1, 3 dan 5 pada program studi kesejahteraan
sosial, keperawatan dan psikologi di sebuah perguruan tinggi negeri di wilayah Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat
tahun. Penentuan sampel dilakukan secara non- random dengan menggunakan convenience sampling technique.
Data dikumpulkan dari responden pada tahun 2015 dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis secara statistik
dengan teknik simple regressions. Umumnya mahasiswa menunjukkan sikap yang cenderung kurang positif terhadap
korban kekerasan seksual. Hal ini antara lain ditunjukkan dengan masih kuatnya kecenderungan menyalahkan
korban, kurang mempercayai kredibilitas korban, dan meremehkan kejadian perkosaan. Sikap terhadap peran jender,
etnisitas dan tingkat keberagamaan merupakan faktor-faktor yang berasosiasi secara signifikan terhadap sikap
mahasiswa. Mahasiswa yang mendukung kesetaraan peran laki-laki dan perempuan dalam kehidupan masyarakat
dan keluarga, kelompok etnis non-Sunda, serta responden dengan tingkat keberagamaan yang lebih rendah
cenderung melaporkan sikap yang lebih positif terhadap korban dibandingkan mereka yang bersikap konservatif
terhadap peran jender, berasal dari etnis Sunda dan melaporkan tingkat keberagamaan yang lebih tinggi. Tidak
ditemukan pengaruh program studi, jenis kelamin, usia dan waktu tempuh perkuliahan terhadap sikap mahasiswa. |
---|---|
ISSN: | 2338-5324 2442-7276 |