Tembok Benteng Kotagede (Baluwarti) Yogyakarta Berangsur-Angsur Musnah!

Sebagai warisan budaya, Kotagede di Yogyakarta yang dibangun pada abad XVI dalam batas tertentu berada pada kerangka konflik. Sebuah kenyataan memang, bahwa baluwarti sebagai batas fisik kota dan bagian paling penting pada masanya berangsur-angsur musnah. Di sisi lain, perkembangan disiplin arkeolo...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Sugeng Riyanto
Format: Article
Language:English
Published: Balai Arkeologi Yogyakarta 2006-05-01
Series:Berkala Arkeologi
Subjects:
Online Access:https://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/berkalaarkeologi/article/view/922
_version_ 1798040552784003072
author Sugeng Riyanto
author_facet Sugeng Riyanto
author_sort Sugeng Riyanto
collection DOAJ
description Sebagai warisan budaya, Kotagede di Yogyakarta yang dibangun pada abad XVI dalam batas tertentu berada pada kerangka konflik. Sebuah kenyataan memang, bahwa baluwarti sebagai batas fisik kota dan bagian paling penting pada masanya berangsur-angsur musnah. Di sisi lain, perkembangan disiplin arkeologi sebenamya sudah menempatkan persoalan semacarn ini sebagai bagian kajiannya. Dalam hal ini konteks politik dan publikjuga ditempatkan sebagai pemangku kepentingan (stakeholder) atas warisan budaya, dan bukan melulu berorientasi pada konteks akademik. Kerangka teoritik, filosofik, dan historic barangkali memang diperlukan untuk melihat bagaimana tembok benteng Kotagede berangsur-angsur musnah.
first_indexed 2024-04-11T22:09:12Z
format Article
id doaj.art-ca69e200dd1546aa82231c97731cf44a
institution Directory Open Access Journal
issn 0216-1419
2548-7132
language English
last_indexed 2024-04-11T22:09:12Z
publishDate 2006-05-01
publisher Balai Arkeologi Yogyakarta
record_format Article
series Berkala Arkeologi
spelling doaj.art-ca69e200dd1546aa82231c97731cf44a2022-12-22T04:00:36ZengBalai Arkeologi YogyakartaBerkala Arkeologi0216-14192548-71322006-05-0126110.30883/jba.v26i1.922Tembok Benteng Kotagede (Baluwarti) Yogyakarta Berangsur-Angsur Musnah!Sugeng Riyanto Sebagai warisan budaya, Kotagede di Yogyakarta yang dibangun pada abad XVI dalam batas tertentu berada pada kerangka konflik. Sebuah kenyataan memang, bahwa baluwarti sebagai batas fisik kota dan bagian paling penting pada masanya berangsur-angsur musnah. Di sisi lain, perkembangan disiplin arkeologi sebenamya sudah menempatkan persoalan semacarn ini sebagai bagian kajiannya. Dalam hal ini konteks politik dan publikjuga ditempatkan sebagai pemangku kepentingan (stakeholder) atas warisan budaya, dan bukan melulu berorientasi pada konteks akademik. Kerangka teoritik, filosofik, dan historic barangkali memang diperlukan untuk melihat bagaimana tembok benteng Kotagede berangsur-angsur musnah. https://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/berkalaarkeologi/article/view/922manajemen sumberdaya budayamanajemen konflikpengelolaankonservasiperlindungan
spellingShingle Sugeng Riyanto
Tembok Benteng Kotagede (Baluwarti) Yogyakarta Berangsur-Angsur Musnah!
Berkala Arkeologi
manajemen sumberdaya budaya
manajemen konflik
pengelolaan
konservasi
perlindungan
title Tembok Benteng Kotagede (Baluwarti) Yogyakarta Berangsur-Angsur Musnah!
title_full Tembok Benteng Kotagede (Baluwarti) Yogyakarta Berangsur-Angsur Musnah!
title_fullStr Tembok Benteng Kotagede (Baluwarti) Yogyakarta Berangsur-Angsur Musnah!
title_full_unstemmed Tembok Benteng Kotagede (Baluwarti) Yogyakarta Berangsur-Angsur Musnah!
title_short Tembok Benteng Kotagede (Baluwarti) Yogyakarta Berangsur-Angsur Musnah!
title_sort tembok benteng kotagede baluwarti yogyakarta berangsur angsur musnah
topic manajemen sumberdaya budaya
manajemen konflik
pengelolaan
konservasi
perlindungan
url https://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/berkalaarkeologi/article/view/922
work_keys_str_mv AT sugengriyanto tembokbentengkotagedebaluwartiyogyakartaberangsurangsurmusnah