Prediksi Produksi Biofarmaka Menggunakan Model Fuzzy Time Series dengan Pendekatan Percentage Change dan Frequency Based Partition

Masa depan biofarmasi semakin cerah. Akibat mahalnya harga obat modern, maka permintaan tanaman obat meningkat di dalam dan luar negeri. Hal ini karena biofarmaka banyak digunakan di industri lain, seperti makanan, minuman, dan kosmetik. Konsumen di seluruh dunia termasuk di Indonesia bergerak menuj...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Dwi Ekasari Harmadji, Solikhin Solikhin, Uky Yudatama, Agus Purwanto
Format: Article
Language:Indonesian
Published: University of Brawijaya 2023-02-01
Series:Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
Online Access:https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/6267
_version_ 1797194620648554496
author Dwi Ekasari Harmadji
Solikhin Solikhin
Uky Yudatama
Agus Purwanto
author_facet Dwi Ekasari Harmadji
Solikhin Solikhin
Uky Yudatama
Agus Purwanto
author_sort Dwi Ekasari Harmadji
collection DOAJ
description Masa depan biofarmasi semakin cerah. Akibat mahalnya harga obat modern, maka permintaan tanaman obat meningkat di dalam dan luar negeri. Hal ini karena biofarmaka banyak digunakan di industri lain, seperti makanan, minuman, dan kosmetik. Konsumen di seluruh dunia termasuk di Indonesia bergerak menuju produk makanan dan kesehatan yang lebih sehat dengan slogan "kembali ke alam". Dengan demikian permintaan tanaman obat sebagai bahan baku industri lainnya juga meningkat. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu prediksi untuk menentukan besaran kenaikan atau penurunan jumlah produksi komoditas strategis biofarmaka untuk beberapa tahun ke depan, sehingga Memungkinkan analisis pergerakan tren dari perkembangan data sebelumnya. Saat ini belum dijumpai studi peramalan deret waktu untuk memprediksi produksi biofarmaka dengan tingkat akurasi baik. Dalam eksperimen ini kami mengusulkan model peramalan fuzzy time series berdasarkan pendekatan percentage change sebagai himpunan semesta dan frequency-based partition yang dapat memberikan tingkat akurasi peramalan yang tinggi. Prediksi difokuskan pada biofarmaka untuk empat jenis rimpang yaitu Jahe, Lengkuas, Kencur, dan Kunyit yang dinilai menjadi prioritas utama pengembangan tanaman obat di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistika tahun 1997-2020. Tujuan dari survei adalah untuk memprediksi dan menganalisa perkembangan produksi biofarmaka untuk empat jenis rimpang. Hasil prediksi menunjukan akurasi luar biasa dengan nilai Mean Absolute Percentage Error yang sangat kecil yakni Jahe 0,03%, Lengkuas 0,02%, Kencur 0,14%, dan Kunyit 0,03%. Dengan demikian hasil eksperimen ini dapat berkontribusi dan digunakan bagi pihak yang berkompeten untuk membantu dalam menentukan kebijakan strategis di masa depan.   Abstract Biopharmaceuticals' future is brightening. Due to the exorbitant cost of modern treatment, the desire for medicinal herbs is growing. due to their widespread use in different industries such as food, beverages, and cosmetics. Consumers worldwide, especially in Indonesia, are gravitating towards healthier food and health goods. So the demand for medicinal plants as raw materials increases. To solve this issue, a forecast is required for the next few years on the increase or decline in production of strategic biopharmaca commodities. Currently, no reliable time series forecasting study exists for biopharmaca production. To achieve high predicting accuracy, we present a fuzzy time series forecasting model based on percentage change as a universal set and frequency-based partition. Ginger, Galangal, Kencur, and turmeric are predicted to be the most important rhizomes for biopharmaca research in Indonesia. Secondary statistics from the Central Statistics Agency for 1997–2020 This study's goal was to anticipate and analyze biopharmaca synthesis in four rhizomes. The prediction results are incredibly accurate, with Mean Absolute Percentage Error values of just 0.03%, 0.02%, 0.14%, and 0.03% for Ginger, Galangal, Kencur, and Turmeric, respectively. Thus, competent parties can use the outcomes of this experiment to help determine future strategic policies.
first_indexed 2024-03-12T12:18:01Z
format Article
id doaj.art-ce6c2e33c5e1466b97446d2359e7cfc8
institution Directory Open Access Journal
issn 2355-7699
2528-6579
language Indonesian
last_indexed 2024-04-24T05:59:11Z
publishDate 2023-02-01
publisher University of Brawijaya
record_format Article
series Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
spelling doaj.art-ce6c2e33c5e1466b97446d2359e7cfc82024-04-23T08:45:22ZindUniversity of BrawijayaJurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer2355-76992528-65792023-02-0110110.25126/jtiik.202310162671058Prediksi Produksi Biofarmaka Menggunakan Model Fuzzy Time Series dengan Pendekatan Percentage Change dan Frequency Based PartitionDwi Ekasari Harmadji0Solikhin Solikhin1Uky Yudatama2Agus Purwanto3Universitas Wisnuwardhana, MalangSekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Himsya, SemarangUniversitas Muhammadiyah Magelang, MagelangSekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Himsya, SemarangMasa depan biofarmasi semakin cerah. Akibat mahalnya harga obat modern, maka permintaan tanaman obat meningkat di dalam dan luar negeri. Hal ini karena biofarmaka banyak digunakan di industri lain, seperti makanan, minuman, dan kosmetik. Konsumen di seluruh dunia termasuk di Indonesia bergerak menuju produk makanan dan kesehatan yang lebih sehat dengan slogan "kembali ke alam". Dengan demikian permintaan tanaman obat sebagai bahan baku industri lainnya juga meningkat. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu prediksi untuk menentukan besaran kenaikan atau penurunan jumlah produksi komoditas strategis biofarmaka untuk beberapa tahun ke depan, sehingga Memungkinkan analisis pergerakan tren dari perkembangan data sebelumnya. Saat ini belum dijumpai studi peramalan deret waktu untuk memprediksi produksi biofarmaka dengan tingkat akurasi baik. Dalam eksperimen ini kami mengusulkan model peramalan fuzzy time series berdasarkan pendekatan percentage change sebagai himpunan semesta dan frequency-based partition yang dapat memberikan tingkat akurasi peramalan yang tinggi. Prediksi difokuskan pada biofarmaka untuk empat jenis rimpang yaitu Jahe, Lengkuas, Kencur, dan Kunyit yang dinilai menjadi prioritas utama pengembangan tanaman obat di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistika tahun 1997-2020. Tujuan dari survei adalah untuk memprediksi dan menganalisa perkembangan produksi biofarmaka untuk empat jenis rimpang. Hasil prediksi menunjukan akurasi luar biasa dengan nilai Mean Absolute Percentage Error yang sangat kecil yakni Jahe 0,03%, Lengkuas 0,02%, Kencur 0,14%, dan Kunyit 0,03%. Dengan demikian hasil eksperimen ini dapat berkontribusi dan digunakan bagi pihak yang berkompeten untuk membantu dalam menentukan kebijakan strategis di masa depan.   Abstract Biopharmaceuticals' future is brightening. Due to the exorbitant cost of modern treatment, the desire for medicinal herbs is growing. due to their widespread use in different industries such as food, beverages, and cosmetics. Consumers worldwide, especially in Indonesia, are gravitating towards healthier food and health goods. So the demand for medicinal plants as raw materials increases. To solve this issue, a forecast is required for the next few years on the increase or decline in production of strategic biopharmaca commodities. Currently, no reliable time series forecasting study exists for biopharmaca production. To achieve high predicting accuracy, we present a fuzzy time series forecasting model based on percentage change as a universal set and frequency-based partition. Ginger, Galangal, Kencur, and turmeric are predicted to be the most important rhizomes for biopharmaca research in Indonesia. Secondary statistics from the Central Statistics Agency for 1997–2020 This study's goal was to anticipate and analyze biopharmaca synthesis in four rhizomes. The prediction results are incredibly accurate, with Mean Absolute Percentage Error values of just 0.03%, 0.02%, 0.14%, and 0.03% for Ginger, Galangal, Kencur, and Turmeric, respectively. Thus, competent parties can use the outcomes of this experiment to help determine future strategic policies. https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/6267
spellingShingle Dwi Ekasari Harmadji
Solikhin Solikhin
Uky Yudatama
Agus Purwanto
Prediksi Produksi Biofarmaka Menggunakan Model Fuzzy Time Series dengan Pendekatan Percentage Change dan Frequency Based Partition
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
title Prediksi Produksi Biofarmaka Menggunakan Model Fuzzy Time Series dengan Pendekatan Percentage Change dan Frequency Based Partition
title_full Prediksi Produksi Biofarmaka Menggunakan Model Fuzzy Time Series dengan Pendekatan Percentage Change dan Frequency Based Partition
title_fullStr Prediksi Produksi Biofarmaka Menggunakan Model Fuzzy Time Series dengan Pendekatan Percentage Change dan Frequency Based Partition
title_full_unstemmed Prediksi Produksi Biofarmaka Menggunakan Model Fuzzy Time Series dengan Pendekatan Percentage Change dan Frequency Based Partition
title_short Prediksi Produksi Biofarmaka Menggunakan Model Fuzzy Time Series dengan Pendekatan Percentage Change dan Frequency Based Partition
title_sort prediksi produksi biofarmaka menggunakan model fuzzy time series dengan pendekatan percentage change dan frequency based partition
url https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/6267
work_keys_str_mv AT dwiekasariharmadji prediksiproduksibiofarmakamenggunakanmodelfuzzytimeseriesdenganpendekatanpercentagechangedanfrequencybasedpartition
AT solikhinsolikhin prediksiproduksibiofarmakamenggunakanmodelfuzzytimeseriesdenganpendekatanpercentagechangedanfrequencybasedpartition
AT ukyyudatama prediksiproduksibiofarmakamenggunakanmodelfuzzytimeseriesdenganpendekatanpercentagechangedanfrequencybasedpartition
AT aguspurwanto prediksiproduksibiofarmakamenggunakanmodelfuzzytimeseriesdenganpendekatanpercentagechangedanfrequencybasedpartition