Perbedaan Perceived Susceptibility dan Severity Pelaksanaan Protokol Kesehatan Covid-19 Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan

Abstract—Perceived Susceptibility is an individual's subjective perception of the risk of getting a disease, and Perceived Severity is information that a person believes about the severity or seriousness of a disease. A person with high Perceived Susceptibility and Perceived Severity can improv...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Muhammad Lois Indra Kelana, Hema Dewi Anggraheny, Chamim Faizin
Format: Article
Language:English
Published: Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Universitas Surabaya 2022-10-01
Series:Keluwih
Subjects:
Online Access:https://journal.ubaya.ac.id/index.php/kesdok/article/view/5003
_version_ 1797996800021364736
author Muhammad Lois Indra Kelana
Hema Dewi Anggraheny
Chamim Faizin
author_facet Muhammad Lois Indra Kelana
Hema Dewi Anggraheny
Chamim Faizin
author_sort Muhammad Lois Indra Kelana
collection DOAJ
description Abstract—Perceived Susceptibility is an individual's subjective perception of the risk of getting a disease, and Perceived Severity is information that a person believes about the severity or seriousness of a disease. A person with high Perceived Susceptibility and Perceived Severity can improve preventive behavior against Covid-19. The purpose of this study was to analyze the differences in Perceived Susceptibility and Perceived Severity in the implementation of the Covid-19 health protocol in urban and rural communities. The research method is quantitative in the form of observational analytic study with cross sectional approach. Data was collected in urban and rural areas with 88 total of respondents. The results of the analysis with the Mann Whitney test show that there is a difference in Perceived Susceptibility based on urban and rural area(p=0.001), education level(p=0.001), occupation(p=0.008), experience of being diagnosed with Covid-19(p=0.025) and there are not any difference based on the source of information(p=0.938). There are differences in Perceived Severity based on urban and rural areas(p=0.026), education level(p=0.005), occupation(p=0.012), experience of being diagnosed with Covid-19 (p= 0.03) and there are not any differences based on the source of information(p=0.877). This study shows that urban communities have higher Perceived Susceptibility and Perceived Severity in the implementation of the Covid-19 health protocol than rural communities.  Keywords: covid-19 health protocol, perceived susceptibility, perceived severity   Abstrak—Perceived Susceptibility atau persepsi kerentanan merupakan persepsi subyektif seorang individu terhadap risiko terkena suatu penyakit sedangkan Perceived Severity atau persepsi keseriusan merupakan persepsi yang diyakini seseorang tentang suatu keparahan atau keseriusan suatu penyakit. Seseorang dengan Perceived Susceptibility (persepsi kerentanan) dan Perceived Severity (persepsi keseriusan) yang tinggi terhadap Covid-19 dapat meningkatkan perilaku pencegahan terhadap Covid-19. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan Perceived Susceptibility dan Perceived Severity dalam pelaksanaan protokol kesehatan Covid-19 pada masyarakat perkotaan dan pedesaan. Penelitian menggunakan metode kuantitatif berupa studi analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data dilakukan secara consecutive sampling di dua lokasi yaitu di wilayah perkotaan dan pedesaan dengan total responden sebanyak 88 orang. Hasil analisis dengan Uji Mann Whitney menunjukan adanya perbedaan Perceived Susceptibility berdasarkan wilayah perkotaan dan pedesaan (p=0,001), pendidikan (p=0,001), pekerjaan (p=0,008), pengalaman positif Covid-19 (p=0,025) dan tidak ditemukan adanya perbedaan berdasarkan sumber informasi (p=0,938). Sedangkan untuk Perceived Severity ditemukan adanya perbedaan berdasarkan wilayah perkotaan dan pedesaan (p=0,026), pendidikan (p=0,005), pekerjaan (p=0,012), pengalaman positif Covid-19 (p=0,03) dan tidak ditemukan adanya perbedaan berdasarkan sumber informasi (p=0,877). Penelitian ini menunjukkan masyarakat perkotaan memiliki Perceived Susceptibility dan Perceived Severity yang lebih tinggi dalam menjalankan protokol kesehatan Covid-19 dibanding masyarakat pedesaan. Kata kunci: protokol kesehatan covid-19, perceived susceptibility, perceived severity
first_indexed 2024-04-11T10:23:05Z
format Article
id doaj.art-cec0cfec2b49431092b24a30d6491eec
institution Directory Open Access Journal
issn 2715-6419
language English
last_indexed 2024-04-11T10:23:05Z
publishDate 2022-10-01
publisher Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Universitas Surabaya
record_format Article
series Keluwih
spelling doaj.art-cec0cfec2b49431092b24a30d6491eec2022-12-22T04:29:41ZengDirektorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Universitas SurabayaKeluwih2715-64192022-10-013210.24123/kesdok.V3i2.5003Perbedaan Perceived Susceptibility dan Severity Pelaksanaan Protokol Kesehatan Covid-19 Masyarakat Perkotaan dan PedesaanMuhammad Lois Indra Kelana0Hema Dewi Anggraheny1Chamim Faizin2Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Semarang, Semarang-IndonesiaFakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Semarang, Semarang-IndonesiaFakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Semarang, Semarang-IndonesiaAbstract—Perceived Susceptibility is an individual's subjective perception of the risk of getting a disease, and Perceived Severity is information that a person believes about the severity or seriousness of a disease. A person with high Perceived Susceptibility and Perceived Severity can improve preventive behavior against Covid-19. The purpose of this study was to analyze the differences in Perceived Susceptibility and Perceived Severity in the implementation of the Covid-19 health protocol in urban and rural communities. The research method is quantitative in the form of observational analytic study with cross sectional approach. Data was collected in urban and rural areas with 88 total of respondents. The results of the analysis with the Mann Whitney test show that there is a difference in Perceived Susceptibility based on urban and rural area(p=0.001), education level(p=0.001), occupation(p=0.008), experience of being diagnosed with Covid-19(p=0.025) and there are not any difference based on the source of information(p=0.938). There are differences in Perceived Severity based on urban and rural areas(p=0.026), education level(p=0.005), occupation(p=0.012), experience of being diagnosed with Covid-19 (p= 0.03) and there are not any differences based on the source of information(p=0.877). This study shows that urban communities have higher Perceived Susceptibility and Perceived Severity in the implementation of the Covid-19 health protocol than rural communities.  Keywords: covid-19 health protocol, perceived susceptibility, perceived severity   Abstrak—Perceived Susceptibility atau persepsi kerentanan merupakan persepsi subyektif seorang individu terhadap risiko terkena suatu penyakit sedangkan Perceived Severity atau persepsi keseriusan merupakan persepsi yang diyakini seseorang tentang suatu keparahan atau keseriusan suatu penyakit. Seseorang dengan Perceived Susceptibility (persepsi kerentanan) dan Perceived Severity (persepsi keseriusan) yang tinggi terhadap Covid-19 dapat meningkatkan perilaku pencegahan terhadap Covid-19. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan Perceived Susceptibility dan Perceived Severity dalam pelaksanaan protokol kesehatan Covid-19 pada masyarakat perkotaan dan pedesaan. Penelitian menggunakan metode kuantitatif berupa studi analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data dilakukan secara consecutive sampling di dua lokasi yaitu di wilayah perkotaan dan pedesaan dengan total responden sebanyak 88 orang. Hasil analisis dengan Uji Mann Whitney menunjukan adanya perbedaan Perceived Susceptibility berdasarkan wilayah perkotaan dan pedesaan (p=0,001), pendidikan (p=0,001), pekerjaan (p=0,008), pengalaman positif Covid-19 (p=0,025) dan tidak ditemukan adanya perbedaan berdasarkan sumber informasi (p=0,938). Sedangkan untuk Perceived Severity ditemukan adanya perbedaan berdasarkan wilayah perkotaan dan pedesaan (p=0,026), pendidikan (p=0,005), pekerjaan (p=0,012), pengalaman positif Covid-19 (p=0,03) dan tidak ditemukan adanya perbedaan berdasarkan sumber informasi (p=0,877). Penelitian ini menunjukkan masyarakat perkotaan memiliki Perceived Susceptibility dan Perceived Severity yang lebih tinggi dalam menjalankan protokol kesehatan Covid-19 dibanding masyarakat pedesaan. Kata kunci: protokol kesehatan covid-19, perceived susceptibility, perceived severity https://journal.ubaya.ac.id/index.php/kesdok/article/view/5003Protokol Kesehatan Covid-19Perceived SusceptibiltyPerceived Severity
spellingShingle Muhammad Lois Indra Kelana
Hema Dewi Anggraheny
Chamim Faizin
Perbedaan Perceived Susceptibility dan Severity Pelaksanaan Protokol Kesehatan Covid-19 Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan
Keluwih
Protokol Kesehatan Covid-19
Perceived Susceptibilty
Perceived Severity
title Perbedaan Perceived Susceptibility dan Severity Pelaksanaan Protokol Kesehatan Covid-19 Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan
title_full Perbedaan Perceived Susceptibility dan Severity Pelaksanaan Protokol Kesehatan Covid-19 Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan
title_fullStr Perbedaan Perceived Susceptibility dan Severity Pelaksanaan Protokol Kesehatan Covid-19 Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan
title_full_unstemmed Perbedaan Perceived Susceptibility dan Severity Pelaksanaan Protokol Kesehatan Covid-19 Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan
title_short Perbedaan Perceived Susceptibility dan Severity Pelaksanaan Protokol Kesehatan Covid-19 Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan
title_sort perbedaan perceived susceptibility dan severity pelaksanaan protokol kesehatan covid 19 masyarakat perkotaan dan pedesaan
topic Protokol Kesehatan Covid-19
Perceived Susceptibilty
Perceived Severity
url https://journal.ubaya.ac.id/index.php/kesdok/article/view/5003
work_keys_str_mv AT muhammadloisindrakelana perbedaanperceivedsusceptibilitydanseveritypelaksanaanprotokolkesehatancovid19masyarakatperkotaandanpedesaan
AT hemadewianggraheny perbedaanperceivedsusceptibilitydanseveritypelaksanaanprotokolkesehatancovid19masyarakatperkotaandanpedesaan
AT chamimfaizin perbedaanperceivedsusceptibilitydanseveritypelaksanaanprotokolkesehatancovid19masyarakatperkotaandanpedesaan