Rancangan Model Unit Pelayana Terpadu Satu Atap Bidang Perlindungan Sosial Bagi Kelompok Miskin (Suatu Studi Di Kecamatan Kedamean, Gresik)
<p>Latar belakang masalah dari penelitian ini antara lain besarnya jumlah penduduk miskin di kecamatan Kedamean Gresik yaitu sejumlah 24.710 orang atau 41,57 persen), kemudian banyak program yang di berbagai sektor berjalan tanpa adanya integrasi dan sinergi, banyak program yang tumpang tin...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Brawijaya
2015-04-01
|
Series: | Wacana: Jurnal Sosial dan Humaniora |
Subjects: | |
Online Access: | http://wacana.ub.ac.id/index.php/wacana/article/view/319 |
Summary: | <p>Latar belakang masalah dari penelitian ini antara lain besarnya jumlah penduduk miskin di kecamatan Kedamean Gresik yaitu sejumlah 24.710 orang atau 41,57 persen), kemudian banyak program yang di berbagai sektor berjalan tanpa adanya integrasi dan sinergi, banyak program yang tumpang tindih dan terfragmentasi (terpecah), adapun tujuan penelitian yaitu Mengkaji pelaksanaan program perlindungan sosial bagi kelompok miskin di Kedamean dan Menganalisa efektifitas pelaksanaannya, Mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang memberikan pengaruh pada rancangan model unit pelayanan terpadu satu atap bidang sosial bagi kelompok miskin dan merancang modelnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus, data dicari melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Selanjutnya diolah dan dianalisis menggunakan metode analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) dan teori Pemberdayaan oleh Edi Suharto, dengan menggunakan purposive sampling dalam menentukan informan. Berbagai program perlindungan sosial telah dilaksanakan oleh pemerintah dalam rangka menanggulangi kemiskinan di kecamatan Kedamean, meskipun demikian terdapat kesenjangan sosial dimana cakupan program sosial tidak sebanding dengan besarnya kelompok miskin di Kedamean. Berdasarkan analisa efektifitas, program perlindungan sosial yang berjalan di Kedamean, bersifat lintas sektoral dan terdapat ketidakefektifan (sasaran program belum merata; pelaksanaan program sektoral dan parsial, salah sasaran dalam pelaksanaan program dan pelaksanaan program yang tidak komprehensif). Desain pelayanan satu atap yang terintegrasi, didesain untuk mengembangkan potensi dan memperkuat kapasitas kelompok masyarakat miskin. Adapun komponen dari “Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap” ini antara lain Pusat Basis Data Terpadu (termasuk identifikasi dan analisis penerima target bantuan sosial), Pusat Koordinasi dan Pelayanan Kelompok Miskin, Sistem Pendukung, Monitoring dan Evaluasi dan fungsi Pemberdayaan berbasis Kapasitas maupun Teknik.</p> <p> </p> <p><strong>Kata Kunci</strong> : Analisis SWOT, Kelompok Miskin, Pemberdayaan, Perlindungan Sosial, Pelayanan Terpadu Satu Atap, Rancangan Model.</p> |
---|---|
ISSN: | 1411-0199 2338-1884 |