THE PERFORMANCE OF MAIZE VARIETIES IN SOME AGRO-ECOSYSTEMS OF EAST JAVA

Jagung merupakan tanaman pangan penting kedua setelah padi. Sekitar 64 % jagung diusahakan di Jawa dan memberikan sumbangan kira-kira 68 % terhadap produksi jagung nasional. Produktivitas jagung di Jawa Timur relatif lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata produktivitas nasional. Hal itu terutama...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Dewa K.S Swastika, Rachmata Hendayana
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 2016-11-01
Series:Agro Ekonomi
Subjects:
Online Access:https://jurnal.ugm.ac.id/jae/article/view/16810
_version_ 1818563234310914048
author Dewa K.S Swastika
Rachmata Hendayana
author_facet Dewa K.S Swastika
Rachmata Hendayana
author_sort Dewa K.S Swastika
collection DOAJ
description Jagung merupakan tanaman pangan penting kedua setelah padi. Sekitar 64 % jagung diusahakan di Jawa dan memberikan sumbangan kira-kira 68 % terhadap produksi jagung nasional. Produktivitas jagung di Jawa Timur relatif lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata produktivitas nasional. Hal itu terutama karena penggunaan jenis jagung hibrida yang meluas di Jawa Timur. Meskipun demikian mayoritas petani khususnya di lahan kering dan lahan tadah hujan, mcngeluh tentang tingginya harga input dan rendahnya harga jual jagung. Petani di lahan kering dan tadah hujan kurang akses terhadap pasar, karena mereka jauh dari industri benih, pakan dan makanan olahan. Studi ini bertujuan menelaah penggunaan varietas jagung dan tingkat profitabilitasnya di beberapa agroekosistem di Jawa Timur. Hasil studi menunjukkan bahwa: (i) Jagung umumnya ditanam di lahan kering dan sebagian di lahan tadah hujan pada musim hujan, sedangkan pada musim kemarau, jagung diusahakan di sawah tadah hujan dan irigasi; (ii) jagung lokal khususnya diusahakan pada lahan kering dan tadah hujan, jagung hibrida ditanam di sawah irigasi dan sebagian kecil di sawah tadah hujan, sedangkan jagung turunan hibrida ditanam pada lahan tadah hujan-, (iii) penanaman jagung lokal umumnya ditujukan untuk konsumsi manusia, sedangkan jagung hibrida dan turunan hibrida untuk dijual dan (iv) tingkat produktivitas dan keuntungan paling tinggi diperoleh dari jagung hibrida murni yang ditanam di sawah irigasi. Beberapa kendala yang dihadapi petani dalam upaya meningkatkan produksi jagung adalah (a) rendahnya harga jual jagung selama musim panen; (b) tingginya harga input; (c) kurangnya promosi dari jagung komposit dan hibrida yang dihasilkan oleh pusat penelitian pemerintah, menyebabkan tingginya harga benih jagung dan (d) kurangnya modal usaha. Untuk mendorong petani dalam meningkatkan produksi jagung, pemerintah harus menyediakan subsidi benih yang layak. Pemerintah juga hams mendorong terjalinnya kerjasama saling menguntungkan antara pusat penelitian pemerintah dengan perusahaan swasta dalam hal pemuliaan jagung dan mempromosikan varietas jagung unggul baru yang dihasilkan dari kerjasama tersebut. Dengan demikian, diharapkan benih cukup tersedia dengan harga yang terjangkau. Upaha Iainnya adalah pemerintah Indonesia harus membatasi impor jagung dengan menerapkan tarif yang signifikan, mendorong pihak swasta untuk melakukan investasi dalam pabrik pakan yang dekat dengan sentra produksi jagung, mendirikan Bank Rakyat atau Bank Pertanian dimana para petani dapat akses langsung, dengan prosedur administrasi yang sederhana.
first_indexed 2024-12-14T01:14:05Z
format Article
id doaj.art-d06af7f3f4bd4d278d19751402326380
institution Directory Open Access Journal
issn 0215-8787
2541-1616
language English
last_indexed 2024-12-14T01:14:05Z
publishDate 2016-11-01
publisher Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
record_format Article
series Agro Ekonomi
spelling doaj.art-d06af7f3f4bd4d278d197514023263802022-12-21T23:22:39ZengUniversitas Gadjah Mada, YogyakartaAgro Ekonomi0215-87872541-16162016-11-0182293910.22146/agroekonomi.1681011569THE PERFORMANCE OF MAIZE VARIETIES IN SOME AGRO-ECOSYSTEMS OF EAST JAVADewa K.S Swastika0Rachmata Hendayana1Researchers of Center for Agro-Socio Economics Research and Development, BogorResearchers of Center for Agro-Socio Economics Research and Development, BogorJagung merupakan tanaman pangan penting kedua setelah padi. Sekitar 64 % jagung diusahakan di Jawa dan memberikan sumbangan kira-kira 68 % terhadap produksi jagung nasional. Produktivitas jagung di Jawa Timur relatif lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata produktivitas nasional. Hal itu terutama karena penggunaan jenis jagung hibrida yang meluas di Jawa Timur. Meskipun demikian mayoritas petani khususnya di lahan kering dan lahan tadah hujan, mcngeluh tentang tingginya harga input dan rendahnya harga jual jagung. Petani di lahan kering dan tadah hujan kurang akses terhadap pasar, karena mereka jauh dari industri benih, pakan dan makanan olahan. Studi ini bertujuan menelaah penggunaan varietas jagung dan tingkat profitabilitasnya di beberapa agroekosistem di Jawa Timur. Hasil studi menunjukkan bahwa: (i) Jagung umumnya ditanam di lahan kering dan sebagian di lahan tadah hujan pada musim hujan, sedangkan pada musim kemarau, jagung diusahakan di sawah tadah hujan dan irigasi; (ii) jagung lokal khususnya diusahakan pada lahan kering dan tadah hujan, jagung hibrida ditanam di sawah irigasi dan sebagian kecil di sawah tadah hujan, sedangkan jagung turunan hibrida ditanam pada lahan tadah hujan-, (iii) penanaman jagung lokal umumnya ditujukan untuk konsumsi manusia, sedangkan jagung hibrida dan turunan hibrida untuk dijual dan (iv) tingkat produktivitas dan keuntungan paling tinggi diperoleh dari jagung hibrida murni yang ditanam di sawah irigasi. Beberapa kendala yang dihadapi petani dalam upaya meningkatkan produksi jagung adalah (a) rendahnya harga jual jagung selama musim panen; (b) tingginya harga input; (c) kurangnya promosi dari jagung komposit dan hibrida yang dihasilkan oleh pusat penelitian pemerintah, menyebabkan tingginya harga benih jagung dan (d) kurangnya modal usaha. Untuk mendorong petani dalam meningkatkan produksi jagung, pemerintah harus menyediakan subsidi benih yang layak. Pemerintah juga hams mendorong terjalinnya kerjasama saling menguntungkan antara pusat penelitian pemerintah dengan perusahaan swasta dalam hal pemuliaan jagung dan mempromosikan varietas jagung unggul baru yang dihasilkan dari kerjasama tersebut. Dengan demikian, diharapkan benih cukup tersedia dengan harga yang terjangkau. Upaha Iainnya adalah pemerintah Indonesia harus membatasi impor jagung dengan menerapkan tarif yang signifikan, mendorong pihak swasta untuk melakukan investasi dalam pabrik pakan yang dekat dengan sentra produksi jagung, mendirikan Bank Rakyat atau Bank Pertanian dimana para petani dapat akses langsung, dengan prosedur administrasi yang sederhana.https://jurnal.ugm.ac.id/jae/article/view/16810Varietas jagung. agro ekosistem, Jawa Timur.
spellingShingle Dewa K.S Swastika
Rachmata Hendayana
THE PERFORMANCE OF MAIZE VARIETIES IN SOME AGRO-ECOSYSTEMS OF EAST JAVA
Agro Ekonomi
Varietas jagung. agro ekosistem, Jawa Timur.
title THE PERFORMANCE OF MAIZE VARIETIES IN SOME AGRO-ECOSYSTEMS OF EAST JAVA
title_full THE PERFORMANCE OF MAIZE VARIETIES IN SOME AGRO-ECOSYSTEMS OF EAST JAVA
title_fullStr THE PERFORMANCE OF MAIZE VARIETIES IN SOME AGRO-ECOSYSTEMS OF EAST JAVA
title_full_unstemmed THE PERFORMANCE OF MAIZE VARIETIES IN SOME AGRO-ECOSYSTEMS OF EAST JAVA
title_short THE PERFORMANCE OF MAIZE VARIETIES IN SOME AGRO-ECOSYSTEMS OF EAST JAVA
title_sort performance of maize varieties in some agro ecosystems of east java
topic Varietas jagung. agro ekosistem, Jawa Timur.
url https://jurnal.ugm.ac.id/jae/article/view/16810
work_keys_str_mv AT dewaksswastika theperformanceofmaizevarietiesinsomeagroecosystemsofeastjava
AT rachmatahendayana theperformanceofmaizevarietiesinsomeagroecosystemsofeastjava
AT dewaksswastika performanceofmaizevarietiesinsomeagroecosystemsofeastjava
AT rachmatahendayana performanceofmaizevarietiesinsomeagroecosystemsofeastjava