Analisis Kemiskinan Digital Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0

Salah satu tujuan Sustainable Development Goals (SDG’s) 2030 adalah pengentasan kemiskinan, penguatan hak-hak dasar masyarakat dan disrupsi sosial akibat revolusi industri 4.0. Namun di Indonesia masih terdapat individu dengan sedikit atau tanpa akses ke teknologi, inilah yang kemudian disebut seba...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Permata Sakti
Format: Article
Language:Indonesian
Published: University of Brawijaya 2022-02-01
Series:Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
Online Access:https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/5021
Description
Summary:Salah satu tujuan Sustainable Development Goals (SDG’s) 2030 adalah pengentasan kemiskinan, penguatan hak-hak dasar masyarakat dan disrupsi sosial akibat revolusi industri 4.0. Namun di Indonesia masih terdapat individu dengan sedikit atau tanpa akses ke teknologi, inilah yang kemudian disebut sebagai kemiskinan digital. Oleh karena itu sangat penting bagi pemerintah untuk memetakan serta menganalisis kelompok yang terkena dampak inklusi digital. Untuk itulah maka penelitian ini dilakukan. Penelitian ini terdiri dari dua bagian, yaitu memetakan kemiskinan digital menggunakan QGIS kemudian membandingkan kemiskinan digital dengan kemiskinan ekonomi ke dalam empat kuadran. Data yang digunakan bersumber dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2019 dan 2020. Penggolongan kemiskinan digital dalam penelitian ini diadopsi dari model Barrantes. Hasil penelitian menunjukkan kemiskinan digital di Indonesia secara umum menurun. Kemudahan internet akses dan distribusi infrastruktur yang lebih baik bisa menjadi penyebab turunnya hal tersebut. Provinsi yang kondisi digitalnya lebih baik dalam rentang waktu 2019-2020 tersebut adalah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Aceh. Sedangkan provinsi yang indeks kemiskinan digitalnya tetap tinggi di tahun 2020 adalah Papua dan Papua Barat.   Abstract One of the Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 is poverty alleviation, strengthening people’s basic rights and social disruption due to industrial revolution 4.0. However, there are still individuals in Indonesia with little or no access to technology, which this term is then so-called digital poverty. It is therefore very important for the government to do mapping and analyzing groups affected by digital inclusion. For that reason this study is then conducted. This research consists of two parts, firstly is mapping digital poverty using QGIS and secondly is comparing digital poverty with economic poverty into four quadrants. The data used in this study is obtained from the 2019 and 2020 National Socio-Economic Survey (Susenas) data. The digital poverty classification in this study is adopted from Barrantes. The results show that digital poverty in Indonesia is generally decreasing. The ease of internet access and better distribution of infrastructure could be the causes of this decline. Provinces that are getting much better in digital condition within the periode of 2019-2020 are East Nusa Tenggara (NTT) and Aceh. Meanwhile, the provinces which the digital poverty index remain high in 2020 are Papua and West Papua.
ISSN:2355-7699
2528-6579